Fashion jadi pilihan favorit bagi banyak artis yang ingin memulai berbisnis. Usaha itu juga yang dipilih Ralph Glenn Alinskie yang tenar sebagai bintang sinetron.
Bersama dengan kakaknya, Raphael Gabriel Michael Alinskie, pria kelahiran kelahiran Jakarta, 19 Oktober 1988 itu mengibarkan bendera Alinskie Brothers.
Banyaknya pemain di bisnis fashion tak menyurutkan nyali pria yang diakrab dipanggil Glenn itu. Suami dari artis Chelsea Olivia Wijaya ini mengandalkan kreativitas untuk merebut pangsa pasar. "Itu wajib dimiliki pebisnis," tutur pria yang memulai berbisnis fashion pada awal Mei 2015.
Ia menyadari kepopuleran dirinya sebagai pemain sinetron tak serta membuat bisnisnya bakal moncer. "Artis sudah banyak yang bisnis ini, jadi harus ada bedanya dibanding yang lain," tutur dia.
Nah, keunikan yang Alinskie Brothers adalah desain yang khas. Ide dari kakak beradik Alinskie adalah menyatukan motif batik Nusantara dengan gaya modern yang disukai banyak orang.
Latar belakang ide ini berasal dari selera berbusana kedua Alinskie itu. Glenn sangat suka pakaian modern, seperti T-shirt atau polo shirt. Sedang sang kakak gemar memakai batik.
Model awal yang dirilis Alinskie Brothers adalah polo shirt dengan motif batik di bagian kerah dan bahu. Seiring berjalannya waktu, koleksi busana Alinskie Brothers pun bertambah menjadi T-shirt, dress, snapback dan celana.
Saat pertama kali mengibarkan merek sendiri, Glenn mengisi etalasenya dengan baju buatan salah satu produsen fashion di Bandung. Sekarang, duo kakak beradik ini menentukan sendiri desain produk mereka.
Visi Glenn dalam mengembangkan mereknya adalah menyediakan produk mulai kepala hingga ujung kaki. “Kami juga berniat mengeluarkan sepatu” kata aktor di film Buku Harian Nayla ini.
Ia mengakui awalnya agak sulit untuk memadukan batik dengan pakaian yang trendy. Untuk mendapatkan inspirasi, Glenn bersama tim research and development Alinskie Brothers harus sibuk mencari referensi dan produsen yang mampu memberikan kualitas terbaik.
“Itu salah satu enaknya menjalankan bisnis, capek tapi bisa jalan-jalan,” ujar dia.
Toko fisik
Seperti pebisnis lainnya, jalan Glenn di ranah usaha tak berlangsung mulus. Ia mengaku sempat tekor karena tak ulet menawar pemasoknya.
“Misal kami mau bahan A, tapi harus beli bahan B. Kami turuti, tapi akhirnya bahan B tidak terpakai. Ya rugi besar,” tutur Glenn. Untuk menjaga kualitas bahan produknya, Alinskie Brothers menggunakan bahan katun dan katun bambu.
Setelah berjalan setahun, Alinskie Brothers mampu membuat 15 model pilihan pakaian dengan 80 pilihan warna untuk pria dan wanita. Dengan mematok harga di kisaran Rp 200.000 per item, lebih dari separuh stok telah terjual melalui situs AlinskieBrothers.com yang dimiliki Glenn.
Sayang, Glenn menolak untuk menyebutkan besar modal maupun omzet usahanya.
Ya, pembelian produk Alinskie Brothers memang hanya dapat dilakukan melalui website tersebut. Alasan Glenn, pembelian online tak cuma memudahkan pembeli, tetapi juga lebih aman dan lebih mudah dicatat bagi penjual.
Teknik pemasaran Alinskie Brothers pun mengikuti tren sekarang, yaitu melalui akun sosial media. Melalui akun Instagram yang bernama alinskiebrothers, Glenn cs memamerkan produk dan menawarkan aneka promo.
“Saya yakin ke depan semua akan lari ke online. Tinggal klik semua produk kita bisa sampai di depan pintu. Instagram juga media sosial penting dalam bisnis berbasis online,” tutur dia.
Meski mengakui keunggulan bisnis online, Glenn ternyata tetap berniat membuka toko fisik. Alasannya? Untuk menjaga kepuasan konsumen jika ada ketidakcocokan sekaligus menjangkau orang yang kurang tertarik membeli via online. “Kami menyasar semua segmen pasar," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News