GURITA DARI SAWAH RESTO

Gurita ternyata bukan hanya cocok dipakai sebagai judul buku yang meledak dan menjadi perbincangan seantero Indonesia, seperti Gurita Cikeas. Nyatanya, gurita betulan juga lezat diolah dengan bumbu ala Jawa yang manis maupun menu ala Manado yang super pedas.

Ingin mencoba? Rasakan nikmatnya gurita saus tiram, gurita woku, atau gurita rica di Sawah Resto, Yogyakarta.

Tapi, tunggu dulu. Jangan sekali-sekali membayangkan gurita tersaji utuh di atas piring dengan tentakel menjulur ke mana-mana. Sawah Resto sudah mengolah gurita itu dengan mengirisnya berbentuk dadu dan kemudian menaburinya dengan garnis daun kemangi dan irisan tomat. Jadi, gurita itu tak lagi tampak mengerikan saat terhidang di depan Anda.

Namun, tentakel yang melekat pada gurita tetap dibiarkan begitu saja. Sebab, tentakel inilah yang membedakan gurita dengan kaki cumi-cumi, meski kekenyalan dagingnya serupa. Kekhasan itu tampak pada sajian gurita woku.

Bumbu woku memang untuk memasak seafood. Tak hanya gurita, Sawah Resto pun menyajikan kepiting woku belanga yang juga diolah dengan bumbu ramuan khas Minahasa yang kental dengan aroma pandan, kemangi, dan serai.

Dari namanya, woku belanga, sudah ketahuan gurita dan kepiting di Sawah Resto dimasak di belanga alias panci. Dan, gurita dan kepiting belanga ini berkuah pedas nan segar lantaran bermandikan kuah rempah. Misalnya saja, rajangan kasar batang dan daun bawang, sobekan daun kunyit, daun jeruk, daun kemangi. Tentu saja, plus rempah rahasia dari sang koki.

Pilihan lainnya, gurita maupun kepiting rica atau rica-rica. Tahu sendiri, rica atau rica-rica berarti cabai atau lombok. Bumbu rica terbilang minimalis. Hanya gilingan cabai merah dan cabai rawit, bawang putih, dan bawang merah, ditambah sedikit minyak dan kucuran perasan lemon cui. Saat bumbu ini dilekatkan pada gurita maupun kepiting, huahh... pidis!

Untuk meredam rasa pedas, bolehlah menjadikan kerang hijau bakar sebagai cemilan. “Kerang hijau bakar ini menjadi favorit pengunjung,” kata Hari Hasto, pemilik Sawah Resto.
Tapi, bila belum kapok juga, gurita saus tiram, gurita tauco pedas, gurita lada hitam, maupun kepiting goreng mentega dengan tingkat kepedasan medium bisa dicoba.

Hasto menggambarkan, setiap satu kilogram (kg) gurita bisa untuk empat porsi. Seringkali Hasto menerima hasil tangkapan gurita memiliki bobot beragam, mulai dari ukuran sekilo hingga empat kilo. Saban hari, Hasto mengolah sesuai tangkapan gurita dari nelayan Pantai Sundak Gunung Kidul.

Kendati tidak memiliki latar belakang pendidikan tata boga, Hasto berani merintis kedai seafood di Yogya. Sebelumnya ia merintis usaha katering di Semarang bersama kakaknya dan bertani semangka di Muntilan, Magelang. Itu sebabnya, ia membangun Sawah Resto tiga tahun silam dengan mengontrak tanah kas desa seluas 1.000 m² selama 20 tahun.

Konsep bangunan dengan material bambu nyatanya sesuai untuk menikmati hamparan sawah di sekitar Sawah Resto. Sebagian besar didesain agar pengunjung duduk di bawah alias lesehan.

Hitung punya hitung, Sawah Resto mampu menampung 300 pengunjung. Meski daya tampungnya terbilang besar, tak ada salahnya datang lebih awal. Sebab, pengunjung Sawah Resto selalu membeludak.

Alhasil, Anda harus rela antre untuk bisa duduk lesehan, menikmati sepoi angin persawahan dan seporsi gurita woku. “Walau ramai, pasokan gurita aman karena kami juga mengambil hasil laut dari Semarang dan Laut Selatan,” kata Hasto.

Bahan baku lain, seperti beras, bahkan dipasok dari sawah milik Hasto seluas enam hektare di Muntilan. Tak heran, saban panenan langsung digiring ke Yogya. “Kalau kurang, baru kami membeli,” imbuhnya.

Dan yang penting, harga mencicipi gurita, kepiting, maupun kerang sepadan. Misalnya saja, seporsi gurita woku dan gurita rica masing-masing dibanderol Rp 34.900 dan seporsi gurita saus tiram Rp 31.800.

Seporsi kepiting woku belanga maupun kepiting rica dilepas dengan harga Rp 53.000, seporsi kepiting goreng mentega Rp 47.500, dan seporsi kerang hijau bakar Rp 12.800. Berminat mencoba?