Handhi Kentjono: Punya kelemahan di gitar

Kamis, 25 April 2013 | 08:21 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 22 - 28 April 2013
Handhi Kentjono: Punya kelemahan di gitar

ILUSTRASI. Bayi memakai 'Face Shield' di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.


Setiap orang punya kelemahan. Kebetulan, gitar adalah kelemahan Handhi S. Kentjono. “Jika wanita punya kelemahan pada tas, saya punya kelemahan di gitar,” ujar Vice President Director MSKY tersebut.

Maksud Handhi, ia tak akan segan merogoh kocek jika melihat gitar yang ia sukai modelnya. “Saya suka gitar yang klasik-klasik saja,” ujar dia.

Saat ini ia memiliki empat gitar klasik produksi dalam negeri bermerek Yamaha, Chord,  dan Angel Lopez. Toh, pria kelahiran 1963 ini masih berniat menambah koleksi gitarnya. Padahal, harga satu gitar klasik tidak kurang dari Rp 7,5 juta.

Kendati hobi bermain gitar, Handhi mengaku, dirinya bukan pemetik gitar yang piawai. “Saya hanya penikmat musik. Selain itu, bermain gitar untuk mengendurkan otot-otot yang tegang lantaran stres sehabis trading,” tutur dia.

Handhi justru mengaku lebih terampil soal fisika gitar. Jadi, ia mampu memperbaiki gitar nyaris rusak. Saat masih tinggal di Montana, Amerika Serikat, Handhi gemar berburu gitar tua di garasi warga senior di sana. Yang ia buru adalah gitar berusia di atas 40 tahun.

Setelah ia perbaiki, gitar-gitar tersebut menjadi instrumen berharga mahal. Berkat hobinya ini, Handhi mengaku punya koleksi gitar King Elvis Fix Gibson G200 bikinan tahun 1940-an. Namun, koleksi ini ia simpan di rumah miliknya di Amerika Serikat sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru