COVID-19 - Virus corona atau Covid-19 menjadi penyakit yang mematikan di tahun ini. Penyebaran nya yang masif menjadi salah satu faktor Covid-19 menjadi mematikan.
Belum ditemukannya vaksin yang pas menambah keganasan virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, ini. Covid-19 secara keseluruhan menyerang sistem pernapasan manusia.
Dalam hal ini, paru-paru yang menjadi organ paling terdampak Covid-19. Virus corona mampu membuat paru-paru kehilangan fungsinya dan rusak.
Bersumber dari Johns Hopkins Medicine, Covid-19 bisa menyebabkan pneumonia pada paru-paru. Di kasus terparah, virus corona menyebabkan kegagalan fungsi paru hingga kematian.
Gejala awal saat Covid-19 menyerang paru-paru adalah sesak nafas. Paru-paru yang terserang virus corona akan menghasilkan banyak cairan. Cairan tersebut kemudian menghambat respirasi udara.
Beberapa pasien mengalami gejala batuk hingga sakit tenggorokan. Jika terus berlanjut, pasien bisa mengalami pneumonia.
Jika tidak segera ditangani, gejala awal Covid-19 bisa memburuk. Pasien bisa mengalami pnemunia parah karena paru-paru terus menghasilkan cairan.
Karena penuh cairan, fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Itulah mengapa pasien akan kesulitan saat bernafas. Pasien biasanya diberi bantuan oksigen agar asupan oksigen tetap cukup.
Melansir dari WebMD, jika dokter melakukan CT scan di fase ini, paru-paru terlihat seperti menyatu. Gambar paru-paru pasien Covid-19 akan terlihat putih di banyak bagian.
Di kasus yang akut, pasien bisa mengalami sindrom distres pernapasan akut atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Pada fase ini, kebanyakan pasien akan dipasang ventilator. Fungsi dari ventilator adalah membantu memasok oksigen pada paru-paru.
Menurut Prof Christine Jenkins, dokter pernapasan dan ketua Lung Foundation, melalui The Guardian mengatakan jika Covid-19 menyerang keseluruhan paru-paru.
Saat paru-paru terinfeksi, sistem imun otomatis membentuk pertahanan untuk memerangi virus tersebut. Tapi pada penderita penyakit jantung, diabetes, dan orang tua, mekanisme tersebut terhambat.
Karenanya, pasien Covid-19 dengan penyakit kronis tersebut sangat beresiko. Jenkins menambahkan, orang tua berumur diatas 65 tahun juga rentan mengalami kerusakan paru akibat Covid-19. Bayi di bawah usia 12 bulan juga berisiko tinggi karena sistem imun nya belum terlalu bagus.
Covid-19 menyebabkan banyak dampak buruk bagi kesehatan manusia. Meskipun belum ditemukan vaksin yang pas, ada beberapa cara agar terhindar dari virus corona.
Pemerintah dan WHO terus mengupayakan pencegahan dengan melakukan banyak himbauan. Diantaranya mengkampanyekan 3M( Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak).
Selain itu pemerintah juga melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Himbauan pembelajaran daring dan work from home (WFH) juga disampaikan pemerintah. Tindakan tersebut dilakukan untuk menekan jumlah penyebaran Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News