Hotbonar Sinaga: Bukan gagasan, tapi realisasi

Kamis, 27 Februari 2014 | 08:05 WIB   Reporter: Fransiska Firlana
Hotbonar Sinaga: Bukan gagasan, tapi realisasi

ILUSTRASI. Rangkaian skincare Skintific untuk memperbaiki skin barrier yang rusak.


Nama Hotbonar Sinaga ikut “terseret” dalam kasus dugaan plagiat yang dilakukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. Maklum, tulisan mantan Direktur Utama Jamsostek ini berjudul Menggagas Asuransi Bencana di Harian Kompas tahun 2006 silam identik dengan tulisan Anggito yang dimuat di harian yang sama, 10 Februari lalu.

Toh, Hotbonar tak merasa dirugikan atas kasus itu. “Saya tidak mau memikirkannya. Case closed,” imbuhnya. Pria murah senyum ini malah mempersiapkan artikel Merealisasikan Asuransi Bencana. “Bukan menggagas lagi,” katanya.

Pengamat kawakan industri asuransi ini memang berharap saat ini ada payung hukum bagi asuransi bencana. Bentuknya bisa berupa undang-undang atau peraturan pemerintah. “Sebelum ada UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, saya sudah usul agar asuransi bencana dimasukkan dalam UU itu,” kata Hotbonar.

Pasca pensiun, pria Batak kelahiran Cipanas, Jawa Barat, 20 Mei 1949, ini memang aktif menulis di berbagai media massa. Bahkan, dia bergabung dengan Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi). “Kupasi membawa misi edukasi pada masyarakat sekaligus memberikan masukan kepada regulator,” kata pengajar di Universitas Indonesia ini.

Semoga asuransi bencana bisa segera terealisasi. Kalau ini, semakin banyak yang menjiplak, semakin baik, kan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru