Indonesia belum menjadi surga belanja bagi turis, ini penyebabnya

Selasa, 18 September 2018 | 22:43 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Indonesia belum menjadi surga belanja bagi turis, ini penyebabnya

ILUSTRASI. PIK Avenue Mal Lifestyle Centre dari Agung Sedayu Retail Indonesia


WISATA - JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia hingga kini belum menjadi surga belanja bagi wisatawan mancanegara (wisman). Lantaran terkendala teknologi dan regulasi di antaranya penerapan tax refund.

“Saya mengusulkan agar memperbanyak factory outlet yang didekatkan dengan kemudahan fasilitas pelayanan tax refund claim,” kata Arief Yahya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Selasa (18/9).

Sebagai perbandingan Singapura menerapkan kemudahan claim untuk tax refund sebesar Rp 1 juta per kuitansi atau S$ 100 per 3 kuitansi, sedangkan di Indonesia sebesar Rp 5 juta per kuitansi.

Sebagai informasi, rata-rata pengeluaran wisman selama berkunjung di Indonesia mempunyai pengeluaran sebesar US$ 1.100 per orang, sedangkan untuk turis lokal sebesar Rp 800.000 per orang per kunjungan.

Dari pengeluaran ini sekitar 30-40 % digunakan untuk membeli makanan dan belanja oleh-oleh. Pemerintah tahun 2018 menargetkan  17 juta kunjungan wisman dan 270 juta wisatawan nusantara (Wisnu).

Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan mengatakan, penyelenggaraan event tahunan Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) memasuki tahun ke-3 ini berlangsung dalam satu bulan penuh dari tanggal 27 September hingga 27 Oktober 2018. ”Pembukaan WICSF 2018 berlangsung di Bali,” kata Stefanus Ridwan.

WICSF 2018 masuk dalam 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata 2018. Pusat perbelanjaan yang ikut berpartisipasi pada event WICSF terus meningkat.

Tahun 2016 sebanyak 85 mall, tahun 2017 sebanyak 104 mall, dan tahun ini sebanyak 150 mall dengan nilai transaksi yang dihasilkan diproyeksikan sebesar Rp 250 triliun. Total Transaksi WICSF tahun 2016 meningkat 40%, tahun 2017 meningkat 60%, dan target 2018 meningkat 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru