Indonesia bidik pasar wisatawan Timur Tengah

Senin, 12 Maret 2018 | 11:14 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Indonesia bidik pasar wisatawan Timur Tengah

Pameran Wonderful Indonesia di Timur Tengah


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kementerian Pariwisata (Kempar) bersama lima pelaku bisnis pariwisata (sellers) dari lima destinasi ungulan di Tanah Air kembali berpartisipasi dalam pameran dan bursa pariwisata internasional terbesar di Arab Saudi, Jeddah International Tourism & Travel Exhibition (JITTE), yang berlangsung sejak 28 Februari hingga Maret 2018.

Kehadiran delegasi Indonesia ini sebagai upaya mempromosikan Wonderful Indonesia serta meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Arab Saudi. 

Sekadar informasi saja, tahun lalu sebanyak 166.111 wisman Arab Saudi berkunjung ke Indonesia.

Dalam ajang pameran dan bursa pariwisata internasional tersebut, Indonesia mempromosikan lima destinasi wisata unggulan yang banyak diminati wisman Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya yakni Jakarta, Jawa Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) serta memperkenalkan destinasi baru Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

“Kunjungan wisman Arab Saudi menempati ranking pertama untuk pasar Timur Tengah. Jumlah kunjungan wisman Arab tahun ini diharapkan ada peningkatan,” kata I Gde Pitana, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata I Kempar dalam keterangan yang diterima KONTAN, Senin (12/3).

I Gde Pitana menambahkan, dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman Arab Saudi, hal ini bisa berdampak pada kontribusi devisa ke Indonesia. Pitana menyebut rata-rata pengeluaran wisman dari negeri petro dollar ini mencapai dua kali lipat dibandingkan wisman dari negeri lain.

"Rata-rata pengeluaran wisman Arab Saudi ketika berkunjung ke Indonesia sebesar US$ 2.200 per orang per kunjungan, sedangkan wisman dari negara lain US$ 1.100 per orang per kunjungan,sehingga berdampak pada penambahan devisa negara,” kata I Gde Pitana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Survei KG Media
Terbaru