Ine Febriyanti: Apatis korupsi akan luntur

Rabu, 01 Februari 2012 | 08:02 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 30 Jan - 5 Feb 2012
Ine Febriyanti: Apatis korupsi akan luntur

ILUSTRASI. Daftar harga HP Xiaomi Redmi terbaru, banyak pilihan HP Rp 1 jutaan.


Rasa apatis Ine Febriyanti terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, akhirnya, meluntur. Dulu, pemain film dan teater sekaligus sutradara berparas ayu ini menganggap kejahatan korupsi bak obat-obatan terlarang yang bisa membuat orang kecanduan dan tidak bisa berhenti.

Namun, setelah mendapat pencerahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Transparency International Indonesia (TII), pandangan Ine terhadap korupsi pun berubah. “Selama ini, korupsi sulit diberantas karena dua hal, pemerintah yang tidak tegas menindak para koruptor dan ketidaksadaran pribadi dari masyarakat Indonesia,” tegas Ine.

Itu sebabnya, perempuan kelahiran Semarang, 18 Februari 1976 ini mau menjadi salah satu dari empat sutradara film Kita Versus Korupsi yang antara lain mendapat dukungan dana dari KPK, TII, dan USAID. Melalui film ini, Ine ingin menyentuh alam sadar masyarakat tentang jahatnya korupsi.

Dalam film yang diputar perdana, Kamis (26/1) pekan lalu, itu, terdapat empat film pendek yang mengangkat tema antikorupsi. Ine sendiri membesut film pendek berjudul Selamat Datang, Risa!. “Justru, karena apatis, saya membuat film dengan energi apatis itu. Saya yakin sebagian besar penduduk Indonesia sudah eneg dengan korupsi, termasuk saya,” ujar sutradara Cinderela, film pertamanya, ini.

Untuk membuat film yang mengangkat kampanye antikorupsi tersebut, Ine tidak membutuhkan biaya yang gede. Pengambilan gambarnya pun hanya perlu waktu empat hari. “Saya juga beruntung mendapat artis luar biasa yang mau dibayar apa adanya,” ungkap dia, yang tidak menyebut bayarannya sebagai sutradara film Kita Versus Korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru