Kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang melesat

Rabu, 25 Januari 2017 | 20:09 WIB Sumber: Kompas.com
Kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang melesat


JAKARTA. Tahun 2016 tercatat sebagai jumlah kunjungan tertinggi wisatawan Indonesia ke Jepang.

Total ada 270.000 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang selama periode tahun 2016, melonjak 32% dari kunjungan tahun sebelumnya.

Data tersebut disebutkan oleh Executive Director Japan National Tourism Organization kantor Jakarta, Hideaki Tomioka pada acara jumpa pers Hoshinoya Bali, Rabu (25/1).

"Seperti disebutkan oleh Ibu Mari Takada (Minister for Economic Affairs Kedutaan Besar Jepang di Indonesia) jumlah tersebut adalah yang paling tinggi di sejarah," kata Tomioka.

Padahal, menurutnya, rata-rata peningkatan negara Asia yang berkunjung ke Jepang hanya sepuluh persen, dibanding Indonesia yang mencapai 32%.

Tomioka menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang terus melejit. 

"Kami (JNTO) buka sejak tahun 2014 di Jakarta dan mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk iklan dan travel fair, juga penerbangan ke Jepang kini semakin murah," kata Tomioka.

Dia menyebutkan tahun 2016 juga banyak penerbangan yang memberi promo Rp 4 juta pulang pergi ke Jepang yang terhitung murah.

Sedangkan bebas visa ke Jepang bagi pengguna e-paspor disebutkan Tomioka tak bergitu berpengaruh kepada jumlah kunjungan wisatwan Indonesia ke Jepang. 

"Tidak semua orang punya e-paspor sekarang. Kami tak melihat ada peningkatan karena e- paspor, tetapi kami terus berdiskusi dengan pemerintah Indonesia untuk penyedian e-paspor yang lebih mudah dan juga berdiskusi dengan pemerintah Tokyo tentang isu wisatawan ini," ungkap Tomioka.

Meski belum ditentukan, Tomioka menyebutkan target kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang tahun ini diharapkan lebih baik lagi dari tahun 2016.

"Saya harap ada 350.000 wisatawan Indonesia yang ke Jepang tahun ini," ungkapnya.

Guna meningkatkan kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang, JNTO berusaha untuk terus menambah fasilitas dan restoran yang ramah untuk wisatawan Muslim, memperkenalkan wisata Jepang lain selain jalur 'golden road' yakni Tokyo, Kyoto, dan Osaka. (Silvita Agmasari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru