CSR - SEMINYAK. Coca-Cola Amatil Indonesia menggelar festival tahunan Bali’s Big Eco Weekend yang merupakan salah satu program corporate social responsibility. Pada festival ini, Coca-Cola menggelar Bali Beach Clean Up (BBCU) untuk tahun kesebelas.
Bali Beach Clean Up fokus pada pembersihan sekitar 9,7 kilometer (km) garis pantai di lima pantai ikonik di Bali, yakni Kuta, Legian, Kedonganan, Jimbaran, dan Seminyak. Sejak dimulainya program hingga 2018, telah terkumpul lebih dari 38.000 ton sampah.
Coca-Cola mendukung program ini dengan menyediakan empat traktor pantai, dua barber surf rakes, tiga truk sampah, 78 pekerja yang dipekerjakan dari komunitas lokal di sekitar pantai, dan 150 tempat sampah baru per tahun.
Coca-Cola Amatil juga berkolaborasi dengan Konservasi Penyu Pantai Kuta untuk mengembalikan lebih dari 15.000 bayi penyu ke habitat alami mereka. “Kami ingin memperlebar portofolio. Tapi ingin melihat program ini sustain,” kata Kadir Gunduz, Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Sabtu (28/7).
CCAI memperluas program lewat fasilitas pengolahan limbah terpadu (TPST) Seminyak untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem pengelolaan limbah dengan meluncurkan pusat pembelajaran atau learning center Bali Beach Clean Up (BBCU). Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) menyediakan ruang kelas dan alat-alat yang diperlukan untuk mendukung program ini.
Selain itu, dimulai pada tahun ini, CCAI menyumbangkan tiga tipe sistem tempat sampah untuk masyarakat di area operasi mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pembagian tipe sampah.
Tak hanya mendorong pembersihan lingkungan, Coca-Cola Amatil Indonesia pun berupaya menekan penggunaan plastik pada kemasan. Coca-Cola global telah menjalankan program ini sejak tahun lalu. “Kami memikirkan desain kemasan, botol produk minuman CCAI didesain untuk mengurangi penggunaan plastik sehingga sangat ringan,” kata Alison Watkins, Group Managing Director Coca-Cola Amatil.
Kadir menambahkan, produk Frestea merupakan kemasan teringan untuk produk hot feel. Hot feel adalah produk yang dituang ke kemasan dalam kondisi panas. Sedangkan Ades adalah botol air mineral teringan di dunia.
Untuk Coca-Cola, CCAI menggunakan plastik yang dilapis kaca sehingga mengurangi porsi penggunaan plastik. “Kemasan ini sesuai dengan agenda sustainability kami,” kata Kadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News