STYLE - JAKARTA. Ada anggapan kalau orang sibuk kerap memiliki masalah kesehatan. Ini terjadi akibat ketidakmampuan mereka dalam menyeimbangkan pekerjaan dengan aspek kehidupan.
Saking padatnya aktivitas, tak jarang seseorang jadi kurang memperhatikan pola hidup sehat. Contohnya makan tidak teratur, tidak cukup istirahat, serta kurang olahraga.
Baca Juga: Segudang manfaat tidur siang, meningkatkan memori dan baik untuk jantung
Namun, hasil penelitian terbaru dari INSEAD, Temple University, dan Hong Kong University of Science and Technology yang dilansir Kompas.com, (14/11/2018) membantah hal tersebut.
Adapun penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research tersebut dilakukan dengan mengamati pola pikir orang-orang sibuk.
Para responden diminta untuk membuat serangkaian keputusan mulai dari pola makan, pekerjaan, dan tabungan di masa pensiun.
Hasilnya, orang-orang yang merasa dirinya sibuk cenderung membuat pilihan lebih baik dan lebih sehat dibanding rekan-rekannya.
Beranjak dari penelitian di atas, memang ada beberapa buktinya. Orang sibuk sekaliber Chief Excecutive Officer (CEO) ternama di dunia ternyata sadar akan pentingnya kesehatan.
Baca Juga: Rambut beruban menjadi tanda penuaan? Ada faktor lain penyebabnya
Penelitian di atas ada benarnya. Ini bisa dilihat dari gaya hidup beberapa orang ternama. Misalnya CEO Twitter Jack Dorsey yang menerapkan pola hidup sehat lewat konsumsi makanan, yaitu dua telur rebus sebagai menu sarapannya tiap hari.
Pengusaha berusia 42 tahun tersebut juga melakukan aktivitas fisik seperti hidroterapi dan meditasi selama satu jam setiap pagi dan sebelum ia tidur.
Sementara itu, sang pendiri Facebook Mark Zuckerberg menerapkan hidup sehat dengan rutin berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu.
Lain halnya dengan CEO Tesla Elon Musk. Untuk sarapan pagi, pengusaha yang lahir pada 28 Juni 1971 ini lebih suka mengonsumsi telur dadar dan sebisa mungkin mengurangi makanan atau minuman manis.
Nah, apa yang dilakukan para CEO sekaliber dunia di atas ternyata juga dilakukan oleh CEO PT Sun Life Finansial Indonesia, Elin Waty.
Wanita yang telah terjun di industri asuransi sejak 1994 tersebut punya cara tersendiri dalam menyeimbangkan antara karier dengan kehidupannya.
Elin berupaya menjaga keseimbangan itu untuk menghindari stres yang bisa memicu masalah kesehatan lainnya.
“Kalau saya sedang kerja, saya benar-benar 100 persen fokus untuk pekerjaan. Begitupun sebaliknya. Ketika bersama keluarga, fokus saya 100 persen untuk mereka,” ungkap Elin saat ditemui di kantor pusat Sun Life Indonesia, Jakarta, Jumat (13/9/2019) lalu.
Soal hidup sehat, Elin tak menampik bahwa kesibukan acap kali membuatnya tidak memiliki waktu untuk berolahraga.
Baca Juga: Le Minerale kampanye "Ayo Minum untuk Sehat"
“Ini saya jujur, karena kesibukan, saya sangat sulit untuk bisa olahraga di hari kerja. Saya biasa berangkat kerja dari rumah jam 06.30 pagi dan pulang jam 07.30 atau 08.00 malam,” kata wanita yang berhasil mengantarkan Sun Life Indonesia memenangkan beberapa penghargaan bergengsi.
Aktivitas menyenangkan
Meski sibuk, Elin tetap berusaha menyediakan waktu khusus di akhir pekan dengan melakukan aktivitas favoritnya.
“Jadi pas akhir pekan, saya itu jalan pagi sekalian untuk menjernihkan pikiran. Sambil dengerin musik, saya bisa jalan sampai dua jam,” ujar wanita yang resmi menjabat posisi CEO sejak 2015 lalu.
Bahkan dengan sumringah Elin mengungkapkan soal hobi masaknya.
“Saya hobi masak dan setiap weekend saya selalu masak sendiri. Malam minggu menunya hampir selalu salad. Senang sekali, soalnya selesai masak kan kita makan, di situ kita kumpul sambil ngobrolin berbagai hal hingga berjam-jam,” tuturnya.
Tak hanya saat akhir pekan, ternyata konsumsi makanan sehatnya ternyata juga berlaku pada hari kerja, yakni Senin hingga Jumat.
“Hari biasa saya mengurangi asupan nasi. Pokoknya memperbanyak serat, sayur, daging daripada nasinya,” katanya.
Bahkan, ibu dua anak itu mengakui bahwa dirinya punya kebiasaan mengonsumsi perasan air lemon setiap harinya.
Ketika ditanya soal stres, Sarjana Ilmu Ekonomi Universitas Atmajaya Jakarta itu mengaku kerap mengalaminya.
Baca Juga: DOOgether luncurkan marketplace katering sehat DOOFOOD
Apalagi, diakui Elin, posisinya saat ini memiliki tanggung jawab moral yang amat besar. Hal tersebut dikarenakan fokusnya bukan lagi kepada diri sendiri, tapi juga ke lingkungan di sekitarnya.
“Namanya juga manusia, stres itu pasti ada. Kalau saya stres biasanya saya buat prioritas, mana yang memang perlu dipikirkan, mana yang tidak. Kan tidak semua bisa dipikirkan,” jelas Elin.
Perubahan gaya hidup
Terkait gaya hidup, Elin mengaku bahwa ada perubahan dari lifestyle masyarakat dewasa ini. Salah satunya hadirnya transportasi yang sekaligus berperan sebagai jasa pesan antar makanan online membuat orang cenderung jadi ‘malas gerak’.
Baca Juga: Perkenalkan aplikasi untuk kongkow para pecinta ikan hias
“Lifestyle kita berubah, dimana-mana sekarang serba online. Apalagi orang-orang demennya makan enak dan penyedianya pun dimana-mana (mudah didapat). Mereka jadi malas gerak,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut Elin, saat ini dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi masyarakat terbilang meningkat. Tapi sayangnya, peningkatan tersebut tidak sejalan dengan kepedulian masyarakat akan kesehatan.
“Kelas menengah kan meningkat, tapi yang biasanya terjadi, kalau orang baru naik kelas yang dipikirkan itu lebih kepada penampilan, jalan-jalan, makan, kesehatan agak belakangan,” jelasnya.
Maka dari itu, guna menyeimbangkan gaya hidup dengan kesehatan, Elin menyarankan agar masyarakat memberikan proteksi tambahan bagi dirinya.
Lagi pula, bicara soal kesehatan, ini bukan sekadar soal jasmani saja tapi juga mental dan keuangan.
“Kalau saya melihat kesehatan, ini yang mungkin agak beda. Kita melihat kesehatan dari tiga faktor. Tidak cuma sehat secara jasmani, tapi juga mental dan finansial,” kata Elin. (Hotria Mariana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Sehat Para CEO Mulai yang Sekaliber Dunia Hingga Indonesia",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News