Menapaki pasir putih Pantai Tanjung Bira

Rabu, 28 September 2011 | 10:14 WIB   Reporter: Herry Prasetyo (Bulukumba)
Menapaki pasir putih Pantai Tanjung Bira

ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/09/2020.


Sulawesi Selatan menyembunyikan kawasan pantai yang indah, Tanjung Bira. Pantai berpasir putih yang berada di ujung Selatan provinsi ini menawarkan keindahan perairan Laut Banda dari sisi berbeda.

Tak sulit untuk menemukan kawasan pantai nan indah di Indonesia. Maklum, sebagai negara kepulauan, negeri ini menawarkan begitu banyak pantai yang bisa menjadi tujuan wisata Anda.

Pantai Tanjung Bira di Sulawesi Selatan, salah satunya. Tanjung Bira memiliki keindahan dan eksotisme pantai yang memukau. Pantai yang terletak di ujung Selatan pulau yang dulu kondang dengan nama Celebes tersebut merupakan pantai berpasir putih.

Pantai nan menawan ini bak surga yang tersembunyi. Tak banyak orang yang tahu keberadaan Tanjung Bira yang ada di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, meski sangat populer di mata masyarakat Sulawesi Selatan.

Letak Tanjung Bira sekitar 40 kilometer dari kota Bulukumba atau 200 kilometer arah Tenggara Makassar. Sebelum mencapai Bulukumba dengan menumpang kendaraan umum, dari Ibukota Sulawesi Selatan, Anda akan melewati empat kabupaten: Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng.

Karena jalan yang agak rusak di beberapa ruas, perjalanan menuju Bulukumba bisa memakan waktu 4 jam lebih. Setelah itu, Anda masih harus melanjutkan perjalanan sekitar 1 jam lagi untuk sampai di Tanjung Bira. "Kalau jalan tak rusak, perjalanan dari Makassar ke Tanjung Bira hanya tiga jam saja," ujar Bahar, salah seorang supir angkutan umum trayek Makassar-Bulukumba.

Tarif angkutan umum dari Makassar, persisnya dari Terminal Malengkeri, ke Bulukumba Rp 35.000 per orang. Dari Bulukumba, Anda harus naik angkutan kota yang populer dengan sebutan pete-pete. Ongkosnya Rp 10.000 saja.

Perjalanan darat ke Tanjung Bira yang butuh waktu lama memang cukup melelahkan. Namun, semua rasa capek bakal sirna saat menjejakkan kaki di Tanjung Bira. Cukup dengan merogoh kocek Rp 5.000 per orang untuk masuk ke tempat wisata itu, segala kelelahan pun akan segera terbayar.

Menikmati sunset

Di hadapan Anda terbentang pantai berwarna biru nan bersih dengan ombak kecil yang tenang. Di sepanjang garis pantai, Anda bisa menyaksikan pasir pantai yang putih dan bersih. Sedang di sisi Timur tampak perbukitan batu kapur yang tertata rapi oleh alam.

Segera saja Anda menginjakkan kaki ke pasir pantai. Dan, Anda akan merasakan kelembutan pasir yang luar biasa. Tentu saja, bermain pasir pun akan menyenangkan. Kalau tidak, memanjakan kaki dengan berjalan-jalan di atas pasir yang terasa dingin sembari menikmati pemandangan pantai tentu tak kalah mengasyikkan.

Tapi, air laut berkelir biru bening Pantai Tanjung Bira tidak kalah menggoda. Pelesiran ke pantai memang tak lengkap kalau tidak menceburkan diri ke laut. Nah, kalau sudah bosan bermain pasir, tunggu apa lagi, nikmati air Laut Banda yang bening dan menyegarkan. Kalau tak bisa berenang, jangan khawatir, Anda bisa menyewa ban dalam agar tetap bisa mengapung dengan biaya sewa Rp 3.000 hingga Rp 5.000.

Ingin aktivitas yang lebih menantang? Cobalah permainan banana boat. Sarana hiburan ini biasanya menjadi permainan favorit pengunjung. Perahu karet berbentuk menyerupai buah pisang yang ditarik perahu motor tersebut bisa menampung lima orang. Sekali permainan atau sekitar tiga kali mengitari pantai menggunakan banana boat, Anda cuma dikenai tarif Rp 20.000 per orang.

Puas beraktivitas, saatnya bersantai sejenak. Saat sore hari menjelang malam, menikmati suguhan pemandangan pantai Tanjung Bira sungguh meneduhkan mata dan hati. Apalagi, ketika menyaksikan mentari kembali ke peraduan dan melukis horizon berkilau jingga di ufuk Barat.
Malam pun datang. Namun, bukan berarti Anda harus segera angkat kaki dari Tanjung Bira. Ada satu lagi tempat yang mesti Anda sambangi yakni Pulau Liukang Loe. Jadi, bermalamlah di Tanjung Bira.

Soal tempat menginap, tak perlu cemas. Di Tanjung Bira, Anda bisa menemukan belasan penginapan, mulai dari hotel, vila, sampai bungalo. Tarifnya antara Rp 200.000 - Rp 800.000 per malam. "Penduduk juga menyewakan rumah mereka untuk tempat menginap bagi wisatawan yang tak kebagian hotel," kata Bujek, salah seorang pengelola hotel.

Memang, penginapan di Tanjung Bira seringkali sudah penuh saat masa liburan. Pengujung biasanya membeludak terutama saat libur panjang.

Pada hari biasa, jumlah pengunjung paling hanya puluhan orang saja. Tetapi di akhir pekan, angkanya melonjak sampai ratusan orang. Dan kala libur panjang, wisatawan yang datang ke pantai ini lebih banyak lagi, bisa mencapai lebih dari seribu orang.

Snorkling di Liukang

Lokasi Liukang Loe persis di depan Pantai Tanjung Bira. Dari bibir pantai, pulau ini tampak jelas. Dan, untuk mencapai Liukang Loe, Anda bisa menyewa perahu motor. Biaya sewa biasanya sekitar Rp 250.000. Perahu tersebut mampu memuat sekitar sepuluh orang.

Perjalanan ke Liukang Loe hanya berkisar 10 menit hingga 15 menit. Pulau yang hanya dihuni beberapa keluarga ini sebenarnya biasa saja. Keistimewaannya justru terletak di perairan di sekitar pulau itu.

Ya, perairan di sekitar Liukang Loe sangat jernih. Tak cuma itu, di bawah permukaan air, Anda bisa menemukan pemandangan yang menakjubkan. Anda bisa melihat terumbu karang nan cantik, bintang laut maupun ikan laut berwarna-warni. Sangat indah.

Selam permukaan alias snorkling pun menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk menikmati pemandangan bawah laut. Peralatan snorkling bisa Anda sewa di Tanjung Bira. Untuk menyewa seperangkat alat menyelam tersebut biayanya sebesar Rp 25.000.

Buat Anda yang tak pandai berenang, tak perlu cemas. Pasalnya, Anda akan dibekali jaket pelampung sehingga dijamin tidak akan tenggelam. "Dibandingkan turis asing, wisatawan lokal jarang tertarik untuk snorkling," kata Mansyur, salah seorang supir perahu yang kerap mengantar turis mancanegara ke Liukang Loe.

Kalau tidak berminat menyeberang ke Liukang Loe, Anda masih bisa berjalan-jalan mengitari kawasan Tanjung Bira. Jika takut capek, Anda juga bisa menyewa sepeda motor dengan tarif sekitar sekitar Rp 65.000 per hari.

Oh, iya, saat berkeliling jangan lupa mampir di Desa Tanetang, tempat pembuatan perahu pinisi. Lokasinya tak jauh dari kawasan pantai. Di desa ini Anda bisa menyaksikan proses pembuatan perahu kebanggaan masyarakat Bugis yang terkenal di seantero dunia. Anda juga bisa mampir ke Tanah Beru yang juga dikenal sebagai pusat pembuatan pinisi saat pulang ke Bulukumba.

Anda penasaran dengan keindahan Tanjung Bira? Tak ada salahnya mulai sekarang merencanakan perjalanan ke pantai nan eksotis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru