Jakarta. Teknologi kloning memungkinkan Anda menggunakan banyak kartu di telepon seluler yang hanya punya satu slot. Saat ini, produk yang memanfaatkan teknologi kloning itu punya nama populer multi SIM card.
Prinsip kerja multi SIM adalah membuat semacam kartu duplikat yang menampung informasi dari kartu SIM orisinal. Generasi terbaru multi SIM bisa menampung informasi dari 16 kartu SIM operasional. Dengan kata lain, multi SIM ini memungkinkan ponsel yang berslot tunggal menggunakan 16 nomor.
Untuk bisa menyalin informasi dari kartu SIM asli, ada semacam reader yang lazim disertakan dalam paket multi SIM. Bentuk reader multi SIM ini serupa dengan cartridge untuk pembaca memori eksternal komputer. Cara kerjanya pun mirip, tinggal dicolokkan ke komputer.
Para pembuat multi SIM mengklaim, teknologi kloning kartu mengatasi kelemahan ponsel yang memiliki dua atau tiga slot kartu. Para pembuat multi SIM menuding, ponsel dual on atau triple on lebih rawan rusak karena cepat panas dengan adanya dua atau tiga slot sekaligus.
Namun berbagai iklan tentang multi SIM yang tersebar di dunia maya juga tidak lengkap. Layaknya handphone yang memiliki dua slot atau tiga slot, teknologi kartu duplikat tidak memungkinkan penggunaan lebih dari satu nomer di saat bersamaan.
Jadi ketika pengguna mengunduh data dengan nomer operator A, maka ia tidak bisa menelepon dengan operator B. "Kelihatannya efisen, tapi tetap tidak bisa digunakan secara serempak," ujar Febriati Nadira, Corporate Communication PT XL Axiata Tbk.
Informasi penting lain yang tidak diungkap kebanyakan produsen multi SIM adalah tidak semua kartu SIM yang beredar saat ini bisa digandakan. Kartu SIM dengan basis teknologi GSM yang paling mudah menjadi sasaran duplikasi adalah seri COMP128V1 ke bawah. Sekadar catatan, di negara maju kartu GSM COMP128V1 diproduksi sejak 2002. Dan kini, GSM jenis itu lebih populer di negara-negara kawasan Timur Tengah, pecahan Rusia dan China.
Di beberapa negara maju, seperti Inggris, penduplikasian nomor telepon, termasuk oleh si pemilik, merupakan hal terlarang. Maklumlah, nomor duplikasi bisa dimanfaatkan untuk aksi kejahatan.
Kendati belum ada aturan di sini yang melarang penggandaan nomor, produsen ponsel dual on atau triple on tidak merisaukan maraknya penawaran multi SIM card di internet. "Tak cuma lebih praktis, teknologi dual on atau triple on juga sudah lebih maju," ujar Product Marketing Mobile Application PT Samsung Electronic Indonesia, Pambudi B Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News