Raut muka bocah itu tampak meringis menahan takut di balik punggung sang bunda, sambil memeluk erat-erat pinggangnya. Maklum, sesosok makhluk bertampang menyeramkan yang memegang kapak besar berlumuran darah mendekati anak perempuan berusia empat tahun ini.
Sang ibu mencoba menenangkan buah hatinya yang lagi ketakutan. Sebab, makhluk mengerikan itu bukan sungguhan, melainkan hanya orang yang menggunakan kostum karakter (cosplay) Hell Butcher.
Ya, begitulah salah satu kegiatan JAKK,Inc yang sedang mengisi acara pembukaan sebuah toko mainan di Kuningan City Mall, Jakarta, Sabtu (29/6) pekan lalu. Walau menggunakan embel-embel Inc, JAKK,Inc bukan perusahaan, lo. Mereka adalah komunitas para penggemar horor merangkap tim kreatif yang berkarya di bidang pembuatan rumah hantu dan hal-hal horor lainnya.
Komunitas yang berdiri sejak tahun 2010 ini memiliki misi menebar jeritan di seluruh penjuru Nusantara. Tak heran, JAKK adalah singkatan dari Jeritan Anda Kepuasan Kami. Sedang Inc, kependekan dari Incorporated, menyimbolkan kesungguhan mereka dalam berkreasi di bidang itu.
Menurut Ismud, salah satu pendiri JAKK,Inc, pembentukan komunitas ini bermula dari pembuatan rumah hantu dalam ajang Japan Fair di Universitas Darma Persada, Jakarta, tahun 2009 lalu. Dari situlah sejumlah orang yang terlibat dalam event tersebut menggagas pendirian JAKK,Inc tahun 2010.
Awalnya, komunitas ini menggelar kegiatan rutin seperti nonton bareng film horor dan berlanjut ke diskusi soal hal-hal yang berbau mistis. Mereka menyebut acara ini Norak alias Nonton dan Teriak. Kemudian, jalan malam bersama ke tempat-tempat yang angker dan mencari tahu cerita seram di tempat itu. Nama acaranya Kelam alias Keluar Malam.
Ada juga Kemenyan atawa Berkendara Menikmati Nyasar Bersama Teman. Kegiatan ini berupa jalan ke luar kota melewati jalur yang tidak biasa. Lalu, Hyakumonogatari atau berbagi cerita seram.
Cuma, lantaran sebagian anggota punya keahlian membuat cosplay dan make up hantu serta properti rumah hantu, komunitas ini juga memberi pelatihan kepada anggotanya tentang cara membikin kostum dan merias setan serta mahluk menyeramkan lainnya. Terus, pelatihan membuat rumah hantu dan spesial efeknya serta berlatih peran hantu.
Karena keahlian itulah, komunitas ini sering mendapat undangan untuk mengisi berbagai acara yang mereka sebut Aksi Gentayangan. Contohnya, Urban Fest 2011 di Pasar Seni Ancol danJakCloth 2011 di Parkir Timur Senayan. Yang terbaru, mereka ikut dalam Ghost Parade Jakarta Community Carnival 2013 di Bundaran HI pada 27 Januari lalu. Alhasil, tawaran job yang menghasilkan duit pun berdatangan.
Tak sekadar Aksi Gentayangan, komunitas ini juga membuat rumah hantu di berbagai festival. Misalnya, di Jakarta Game Show 2012, Jakarta Convention Centre dan Gakuensai (Festival Budaya) 2011, Universitas Darma Persada (lihat boks Menebar Horor di Mana-Mana). Dari kegiatan itu, mereka mendapat pemasukan dari hasil jualan tiket rumah hantu.
Meski begitu, Ismud menegaskan, komunitas ini bersifat nonkomersial. Keuntungan yang mereka dapat dari tiket rumah hantu dipakai untuk biaya riset, pelatihan, pembuatan cosplay, properti, dan lainnya. “Kami tak ingin berkembang menjadi bisnis murni tapi tetap komunitas. Kalau ada sisa, buat ongkos, uang jajan, atau makan bersama,” ungkapnya.
Bagaimana, Anda tertarik menjadi anggota JAKK,Inc? Ismud bilang, komunitasnya terbuka buat siapa saja. Hanya, sampai saat ini jumlah anggota aktif baru 40 orang, dengan simpatisan di berbagai kota mencapai 500 orang. “Tak hanya di Jakarta dan sekitarnya, di Surabaya juga lagi dirintis komunitas ini tapi anggotanya belum banyak,” kata karyawan Google Indonesia ini.
Belajar banyak
Anggota dan simpatisan JAKK,Inc berasal dari berbagai latar belakang, mulai pelajar, mahasiswa, sampai pekerja kantoran. Cuma memang, saat ini kebanyakan anggota dan simpatisan ialah mahasiswa.
Marsudi, salah satunya. Anggota JAKK,Inc yang bergabung sejak tahun 2010 ini awalnya mengira komunitas ini sebatas menakut-nakuti orang dan mencari kesenangan dari horor. Tapi, setelah masuk komunitas yang bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan, ini, ternyata dia bisa belajar banyak.
Ambil contoh, belajar membuat cosplay dan teater untuk memerankan karakter hantu. “Berhasil menakuti orang kalau sisi psikologisnya kena lewat penampilan fisik dan karakter seram,” ujar pencipta karakter hantu jawa berperawakan seperti tokoh Semar ini.
Segendang sepenarian, Deja, yang baru menjadi anggota komunitas ini beberapa bulan terakhir, juga bisa membuat cosplay hantu gara-gara masuk ke JAKK,Inc. Salah satu karakter ciptaannya adalah hantu Kenshin Himura, tokoh kartun samurai dari Jepang. Selain itu, “Saya juga jadi bisa buat properti seperti pedang dari barang bekas,” tambahnya.
Andre, yang baru menjadi anggota komunitas ini setahun belakangan, pun mendapatkan manfaat yang sama. “Nilai-nilai artistiknya juga membuat saya tertarik. Komunitas ini tidak hanya mengejar fun tapi bisa berkumpul dan berkarya di waktu luang,” aku dia.
Dimas Apriadi Ramadian yang menjadi mahir merias karakter hantu mendapat nilai lebih dengan menjadi anggota JAKK,Inc. “Saya pernah diminta jasa make-up artis,” imbuh Boim, panggilan mahasiswa Jurusan Multimedia STIKOM Interstudi, Jakarta ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News