CLOSE [X]

Meski Bisa Melalui Jaminan Kesehatan Nasional, Masyarakat Tetap Mewaspadai Limforma

Sabtu, 16 September 2023 | 11:31 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Meski Bisa Melalui  Jaminan Kesehatan Nasional, Masyarakat Tetap Mewaspadai Limforma

ILUSTRASI. Kelenjar getah bening


KESEHATAN - JAKARTA. Kanker adalah salah satu jenis penyakit mematikan. Salah satu jenis kanker adalah linforma atau kelenjar getah bening. Deteksi dini limfoma sangat penting mengingat semakin dini penanganan, semakin besar peluang kesembuhan.

Limfoma adalah jenis kanker darah ketika limfosit (sel darah putih) membelah secara tidak terkontrol. Ahli hemato-onkologi RSCM, Andhika Rachman menjelaskan limfoma atau kanker kelenjar getah bening termasuk dalam keganasan darah. 

Kanker kelenjar getah bening terbagi dari dua tipe, yaitu limfoma hodgkin dan non limfoma hodgkin. Pada limfoma Hodgkin, kanker terjadi akibat mutasi sel B di sistem limfatik, yang ditandai dengan adanya sel reed-sternberg melalui pemeriksaan patologi.  Sementara pada limfoma non hodgkin tidak ditemukan adanya sel reed sternberg.  

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti memaparkan, terapi kanker bisa berhasil jika dilakukan di stadium awal lewat deteksi dini. "Penanganan tepat, peluang keberhasilan 90%. Namun, kalau sudah stadium lanjut, peluangnya hanya 10%," kata Eva, Jumat (15/9). 

Baca Juga: Tumor dan Kanker Payudara Berbeda, Kenali Apa Saja Perbedaannya

Yang terjadi, mayoritas pasien limfoma datang ke dokter dalam kondisi stadium lanjut. Hal ini mengakibatkan proses pengobatan yang panjang dengan tingkat keberhasilan lebih kecil ketimbang saat datang di stadium awal. Sebagian besar kasus limfoma hodgkin menjangkiti usia muda yakni 15 – 30 tahun.

Pengobatan inovatif berupa terapi target memberi harapan yang lebih besar kepada pasien kanker kelenjar getah bening.  Saat ini obat inovatif untuk limfoma Hodgkin telah masuk ke dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2023 untuk indikasi limfoma tertentu, sehingga bisa diakses oleh lebih banyak pasien. 

Head of Patient Value Access PT Takeda Indonesia Shinta Caroline menyatakan, perusahaannya berkomitmen terkait akses pengobatan inovatif bagi pasien limfoma.  Mereka bisa mendapatkan terapi inovatif melalui program JKN serta Program Bantuan Pasien, yaitu Takeda BISA.  

“Kami  juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat akan berbagai penyakit,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian

Terbaru