ATLET/ARTIS TERKAYA - JAKARTA. Fim dokumenter tentang Michael Jordan, The Last Dance, telah memikat masyarakat dunia. Tak hanya di Amerika Serikat (AS) tetapi juga di seluruh dunia, setia menyaksikan perjalanan legenda bola basket tersebut.
Dari film dokumenter tersebut, kita bakal melihat dukungan Nike terhadap Jorban, baik secara finansial maupun pemasaran.
Berdasarkan hitungan Forbes, raksasa pakaian olahraga ini telah membayar sekitar US$ 1,3 miliar kepada Jordan, sejak dia menandatangani perjanjian pertamanya di tahun 1984. Tak hanya kekayaan, Nike juga telah menjadikan Jordan sebagai ikon budaya.
Baca Juga: Edan, lelang sepatu Air Jordan tembus Rp 8,2 miliar
Nilai tersebut juga menjadikan kesepakatan perjanjian terbesar yang pernah dilakukan oleh seorang atlet.
Tetapi perlu diingat, kerjasama antara Nike dan Jordan tak hanya menguntungkan sang legenda. Karena selama lebih dari tiga dekade, Jordan juga mengubah Nike menjadi salah satu brand paling berharga di dunia.
Mungkin saat ini kita bisa melihat swoosh Nike, yang merupakan trendmark Nike ada di mana-mana. Tetapi hal tersebut tak terjadi pada pertengahan 1980 lalu.
Kala itu, Adidas menguasai pasar, bahkan pendapatannya 50% lebih tinggi ketimbang Nike. Reebok pun yang baru muncul ke pasar perlengkapan olahraga berhasil melampaui pendapatan Nike pada 1987.
Di NBA pun, Converse menjadi merek pilihan para bintang seperti Magic Johnson, Larry Bird dan Julius Erving. Bahkan, Jordan juga memakai sepatu Converse di University of North Carolina, dan pilihan pertamanya adalah bergabung dengan Adidas.
Agen Jordan, David Falk, yang menciptakan istilah Air Jordan, punya ide lain. Dia memiliki hubungan dekat dengan Nike dan mendorong Jordan untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
Nike pun akhirnya menawarkan kontrak lima tahun dengan gaji pokok US$ 500.000 per tahun, tiga kali lipat dari kesepakatan sneaker NBA lainnya.
Sepatu pertama Jordan dengan Nike dilarang oleh NBA karena tidak memenuhi standar warna liga. Nike membayar denda dan memanfaatkan momen itu dengan iklan 1984 yang ikonik.
Baca Juga: Film The Last Dance sudah tayang di Netflix, siap mengenang aksi Micheal Jordan?
"Pada 15 Oktober, Nike menciptakan sepatu basket baru yang revolusioner," sebuah suara berbunyi saat Jordan menggiring bola basket. “Pada 18 Oktober, NBA mengusirnya dari pertandingan. Untungnya, NBA tidak bisa mencegah Anda memakainya. "
Nike mendapat durian runtuh setelah sepatu sneaker Air Jordan pertama terjual di tahun berikutnya dan menghasilkan penjualan lebih dari US$ 100 juta dalam 12 bulan pertama.
Gaji Michael Jordan pun naik saat merek Jordan semakin besar.
Walau tak lagi bermain, Jordan masih menghasilkan sekitar US$ 130 juta dari Nike di tahun lalu. Jumlah ini empat kali lebih banyak dari LeBron James, yang memiliki kesepakatan sepatu terbesar di antara para pemain NBA aktif.
Nike secara agresif menandatangani kesepakatan dengan pemain NBA sepanjang 1990-an dan 2000-an, dan bintang-bintang seperti Kobe Bryant dan James membantu membangun bisnisnya di AS dan China.
Terbaru, Nike telah merekrut tanaman talenta NBA yang sedang berkembang, termasuk Zion Williamson dan Luka Doncic, untuk mempromosikan Jordan Brand.
Nike sekarang memiliki monopoli virtual dalam bisnis sepatu sneaker basket yang dulu kompetitif. Berdasarkan data perusahaan riset NPD, kontribusi segmen pasar bola basket di kinerja Nike, termasuk Jordan Brand, capai 86% di 2019.
Swoosh bahkan lebih dominan dalam kategori gaya hidup, dengan pangsa 96%. Baller Shoes DB juga melaporkan, 77% pemain NBA mengenakan sepatu Nike atau Jordan selama musim 2019-2020. Di mana, sembilan model teratas semuanya dibuat oleh Nike.
Sementara itu, Nike membantu menjadikan Jordan seorang miliarder dengan kekayaan bersih US$ 2,1 miliar di saat ini.
Hal ini tidak seberapa, karena Jordan berhasil membuka jalan bagi Nike untuk menyalip dan akhirnya meninggalkan Adidas dan para pesaing lainnya dalam persaingan ini.
Baca Juga: Rebut Raheem Sterling dari Nike, Puma tawarkan kontrak Rp 1,87 triliun
Kini, penghasilan Nike yang capai US$ 40 miliar selama 12 bulan terakhir adalah 60% lebih tinggi dari Adidas dan 43 kali lipat dari sebelum Nike menambahkan Jordan. Reebok, yang dibeli Adidas pada 2005, membukukan pendapatan lebih rendah tahun lalu daripada di tahun 1990. Kapitalisasi pasar Nike sebesar US$ 136 miliar adalah tiga kali dari Adidas.
Jordan Brand kini memilik pendapatan sebesar US$ 3,1 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Mei 2019. Angka ini memang hanya 8% dari pendapatan perusahaan, tetapi kemungkinan mewakili bagian yang lebih besar dari nilai pasar karena tingkat pertumbuhan 10% lebih cepat daripada keseluruhan perusahaan.
Merek tersebut juga kini bernilai US$ 10 miliar, di samping untung miliaran dolar yang dihasilkannya selama lebih dari 35 tahun dan dampaknya terhadap penjualan produk bermerek Nike lainnya.
Merek MJ tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. "Apa yang paling menarik adalah kita masih dalam tahap awal diversifikasi portofolio Jordan," kata mantan CEO Mark Parker ketika mengumumkan hasil kuartal kedua fiskal Nike pada bulan Desember.
“Dan kami telah melanjutkan momentum ke kuartal III dengan peluncuran lebih signifikan untuk Jordan, guna memenuhi permintaan terhadap salah satu budaya sneaker terbesar sepanjang masa pada skala yang luar biasa.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News