Mobil listrik mampu menempuh jarak 130 km

Jumat, 10 Agustus 2012 | 10:24 WIB Sumber: Harian KONTAN, 9 Agustus 2012
Mobil listrik mampu menempuh jarak 130 km

ILUSTRASI. Mudah usir kecoa dengan perangkap alami ini, gampang dibuat pakai 2 bahan. KONTAn/Muradi/2017/09/14


Mobil mungil berwarna hijau muda nampak mencolok diantara deretan sedan dinas para menteri yang terparkir di halaman Istana Presiden. Hari itu, kendaraan tersebut menjadi mobil dinas Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Sepintas, mobil jenis city car ini tak ubahnya kendaraan lain. Yang membedakan ialah bahan bakarnya: listrik. Sisi luar pada pintu depan sebelah kiri dan kanan mobil listrik itu ada tulisan Let's Green and Go Electric. Kemudian, di bagian bemper depan dan belakang yang biasanya untuk pelat nomor dipasang papan bertuliskan Electric Car.

Mobil listrik yang menjadi tunggangan Dahlan ini membetot perhatian publik pada Juli 2012 lalu. Sebab, sang menteri sempat menjajal mobil itu dari pabrik PT Sinarmas Ahmadi Pratama di kawasan Depok, Jawa Barat menuju Thamrin, Jakarta. Pencetus mobil listrik ini adalah Dasep Ahmadi, pemilik Sinarmas Ahmadi.

Mobil listrik itu memiliki dimensi panjang 3,45 meter, lebar 1,49 meter, dan tinggi 1,60 meter, dengan empat pintu penumpang dan satu pintu bagasi. Sisi depan dilengkapi dengan grill berwarna hitam yang cukup serasi serasi dengan dua head lamp.

Lalu, ada lubang angin di bagian bawah griil yang terhubung dengan pendingan kabin. Sedang lampu sein terpasang pada kaca spion. Pada sisi belakang ada dua lampu stop yang terletak di pojok sisi kiri dan kanan atas. Sementara ban memakai ukuran standar jenis city car dengan pelek racing 14 inci.

Soal urusan fitur, mobil besutan Dasep ini mampu bersaing dengan mobil lain. Mobil listriknya mendapat bekal dua layar sentuh berukuran 8 inci. Satu layar untuk memutar CD dan MP3, satu lagi yang ada di depan kemudi berfungsi untuk memperlihatkan informasi tentang kecepatan, kapasitas baterai mobil, posisi transmisi, jarak tempuh, serta mendeteksi gangguan pada mesin mobil listrik.

Nah, untuk urusan dapur pacu, mobil listrik ini memakai transmisi otomatis dengan kapasitas motor listrik 50 horsepower (hp) atau setara dengan mesin 1.000 cc. Sumber tenaga kendaraan itu mengandalkan 36 unit baterai lithium ion dengan kapasitas 21 kilowatt hour (KwH). Panel baterai berada di bagasi.

Agar bisa menggerakkan motor listrik, baterai harus di-charge alias disuntik aliran listrik. Soket listrik berada pada sisi luar sebelah kiri. Menurut Dasep, daya yang dibutuhkan untuk charge listrik minimal 3.000 watt, dengan jangka waktu pengisian setrum berkapasitas maksimal sekitar 8 hingga 10 jam.

Sedangkan untuk pengisian sekitar 4 hingga 5 jam saja, memerlukan listrik dengan daya maksimal 5.700 watt. "Apabila di-charge listrik maksimal, mobil kami bisa menempuh jarak hingga 130 kilometer," klaim Dasep.

Tapi dengan catatan, tegangan listrik harus stabil pada level 220 volt. Yang jelas, mobil listrik ini mengandalkan dukungan pemerintah untuk pasokan listrik. Makanya, saat ini pemerintah akan membangun 24 stasiun pengisian listrik umum di 10 lokasi di Jakarta. Yaitu, di kantor Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Ditjen Ketenagalistrikan. Lalu, di kantor PLN Bulungan, PLN Mampang, dan PLN Gambir, PLN Tanjung Priok, PLN Lenteng Agung, dan PLN Pasar Minggu.

Dasep menambahkan, rencananya dia akan memproduksi tiga varian mobil listrik yaitu tipe Standar (S), Grand (G), dan Deluxe(L). "Kami sedang menghitung, apakah bisa harga jualnya di bawah Rp 200 juta sesuai permintaan pemerintah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru