Myasthenia Gravis: Otot melemah, menciptakan kelumpuhan

Selasa, 15 November 2011 | 10:22 WIB Sumber: Harian KONTAN, 15 November 2011
Myasthenia Gravis: Otot melemah, menciptakan kelumpuhan

ILUSTRASI. Termahal seri Syncline, harga sepeda gunung Polygon Syncline C5 bikin kantong jebol


Salah satu kelopak mata Anda sering turun menjelang sore hari atau malam hari. Sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter. Sebab bisa jadi Anda menderita penyakit bernama myasthenia gravis.

Myasthenia gravis (MG) adalah penyakit kelainan auto-imun atau kerusakan komunikasi antara saraf dan otot, yang menyebabkan otot melemah. Pada kondisi orang normal, kelelahan otot merupakan hal biasa yang dapat disembuhkan dengan istirahat. Namun pada penderita MG ini, kelemahan otot terjadi tanpa kontrol atau di luar kendali.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tapi, dari statistik yang ada, MG lebih banyak menyerang kaum wanita ketimbang pria. Perbandingannya, dua wanita dan satu pria.

Pada wanita, penyakit ini biasanya menyerang pada usia kurang dari 40 tahun. Sedangkan pada laki-laki menyerang di usia lebih dari 60 tahun.

Dokter spesialis neurologist dari Rumah Sakit Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Roul Sibarani mengatakan bahwa tanda-tanda MG bisa dilihat dari kelopak mata. Jika salah satu kelopak mata menurun, bisa jadi penyakit itu tengah menyerang.

Misalnya saja, pada pagi hari kelopak mata masih terbuka normal seperti biasa, tapi ketika menjelang sore dan malam, kelopak mata jadi turun. "Itu bukan karena ngantuk tetapi kelopak matanya yang melemah karena MG menyerang syaraf otot," katanya.

Selain dari kelopak mata, MG juga bisa dilihat dari ekspresi wajah. Misalnya saja, wajah terlihat lebih lelah dan mimik mukanya tidak sesuai dengan ucapannya. MG juga bisa menyerang otot pita suara. Tandanya, suara yang dikeluarkan oleh penderita MG akan lebih kecil dibandingkan kondisi normalnya.

Meski begitu, penderita MG, baik yang mengalami serangan di kelopak mata, otot wajah ataupun pita suara, masih bisa bekerja atau beraktivitas dengan normal.

Bisa lumpuh total

Direktur Klinik Medizone Mulyadi Tedjapranata menambahkan, penderita MG bisa mengalami kelumpuhan total. "Pada awalnya kelopak mata memang hanya turun saat menjelang sore, tapi lama-lama bukan saja menjelang sore tapi bisa sepanjang hari," katanya.

Selain pada kelopak mata, kelemahan otot juga bisa merambat ke bagian tubuh lainnya, seperti ke tangan dan kaki. Jika itu yang terjadi maka penderita MG bisa mengalami lumpuh. Itu sebabnya, menurut Mulyadi, penderita MG sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter.

Oleh dokter, penderita MG akan diberikan obat yang mengandung pyridostigmine. Salah satunya obat dengan merek dagang Mestinon. Obat berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot. "Gejalanya bisa hilang, cuma jangka waktunya tidak bisa dipastikan. Ada yang bisa sampai tahunan," tambah Roul.

Namun, jika yang terserang saluran pernapasan, serangan penyakit ini sudah tergolong berat. Karenanya penderita harus masuk ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk mendapatkan bantuan pernapasan dari mesin.

Selain mengkonsumsi obat, pasien bisa juga mendapat perlakuan tymectomy atau pengangkatan kelenjar timus. Tapi opsi ini baru dilakukan setelah kelenjar timus diketahui membesar. "Jika membesar baru diangkat," jelas Roul.

Setelah diketahui ada indikasi, sebaiknya penderita langsung menemui dokter untuk pencegahan. "Jangan sampai terlambat," saran Roul dan Mulyadi kompak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru