Cukup banyak orang yang menganggap investasi saham sebagai gantungan nafkah. Tapi, bagi Naek L. Tobing, berinvestasi saham merupakan hobi. Meski sekadar hobi, Naek tetap mengejar untung dari setiap transaksi di bursa saham.
Karena itu, seksolog kondang itu tak segan mengembangkan pengetahuan seputar investasi saham. Bekal pengetahuan dia yakini menjauhkan kerugian dari berinvestasi saham. Saban pagi, ia memonitor 30 saham yang menurutnya memiliki kinerja fundamental bagus. “Berbekal pengetahuan, investasi untung, burung pun bisa tetap tegang,” seloroh pria 71 tahun ini.
Naek mulai bermain saham saat krisis keuangan global tahun 2008 lalu. Saat itu, ia mengoleksi saham-saham komoditas. Namun, krisis utang sejumlah negara Eropa membuat saham-saham komoditas berguguran. Tak mau merugi lebih besar lagi, ia pun segera menukar saham-saham koleksinya.
Agustus 2011 lalu, lelaki kelahiran Tapanuli ini mengganti saham komoditasnya dengan saham perusahaan yang berorientasi di pasar domestik. “Saya tukar semuanya, kecuali satu saham yang masih saya pegang,” ujar Naek yang kini menggenggam 10 saham. “Bulan lalu masih untung, tapi bulan ini rugi sedikit,” ungkap kakek 11 cucu ini tanpa menyebut nilai kerugiannya.
Oh, iya, total dana yang dia investasikan di bursa saham tak sedikit, lo, mencapai miliaran rupiah. Modal untuk investasi saham ini berasal dari penghasilan sampingan, baik honor menulis artikel atau menjadi pembicara seminar. Hasilnya lumayan. “Kemarin saya baru saja mendapat dividen Rp 97 juta,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News