Daging bebek makin populer. Masakan berbahan daging bebek dapat kita temukan dengan mudah saat ini, bahkan, di warung kelas pinggir jalan. Daging ini disukai karena rasanya yang gurih dan tekstur yang tebal.
Namun tidak mudah menaklukkan daging unggas ini. Di tangan yang tidak ahli, daging bebek bisa-bisa berbau apek dan alot. Tapi jika masalah itu bisa diatasi, olahan bebek pastilah istimewa. Nah, jika Anda termasuk penggemar menu berbahan bebek, menu bebek asap di Kedai H. Asari jangan sampai terlewatkan.
Berkat kesuksesan meracik bebek empuk nan wangi, nama kedai di Jalan Jeruk Raya nomor 68, Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini semakin tenar. Banyak orang terkenal yang mampir mencicipi si bebek asap, termasuk Presiden Joko Widodo.
Nafsu makan Anda bisa jadi langsung tergelitik saat melihat lokasi kedai yang luas, bersih, dan asri. Konsep kedai yang dibangun lima tahun lalu ini memang semi outdoor. Namun kehadiran berbagai tanaman menjadikan siang yang terik sekalipun terasa adem dan nyaman di dalam kedai.
Anda juga bisa datang sesuka hati, tanpa khawatir tempat penuh. Kapasitas tempat yang buka sejak pukul 10 pagi hingga 9.30 malam ini cukup besar, yakni 212 pengunjung.
Untuk mencicipi menu bebek asap memang Anda harus sedikit bersabar. Karena harus dibakar di atas bara arang, Anda beruntung jika sajian sudah tersaji di bawah 10 menit. Tidak ada yang istimewa dari tampilan menu ini. Daging bebek asap tersaji di atas piring berwarna kecokelatan dengan lapisan bumbu tebal pada kulitnya.
Dagingnya kira-kira seukuran ayam kampung namun dengan tulang lebih besar. Bebek asap ini ditemani lalapan berupa daun seledri, irisan tomat, dan timun segar. Bagi yang doyan pedas, ada tiga jenis sambal yang tersedia di atas meja. Agar menu santap kita lebih ramai, tersedia cah kangkung polos dan petai rebus.
Pelihara bebek sendiri
Begitu daging ditarik, baru keistimewaan bebek ini terlihat. Dagingnya empuk dan mudah terlepas dari tulang. Meski dagingnya tebal, bebek racikan Asari mudah dicerna. Serat daging bebek pun terasa sangat kering. Proses pengasapan membuat lemak luruh dan hanya menyisakan daging. Bau apek khas daging bebek sama sekali tidak tercium. Rasa gurih dengan sentuhan bumbu rempah masuk hingga ke dalam tulang bebek.
Bagi Lorka, pegawai sebuah perusahaan di Jakarta Selatan, bebek asap H. Asari terbilang istimewa. Bersama rekan kerjanya, Lorka kerap mampir untuk makan siang. Selain tidak berbau, rasanya konsisten. “Menu bebek yang dimasak asap juga jarang,” tutur dia.
Menurut Suprayitno, pengelola kedai, yang juga kakak dari H. Asari, rahasia kelezatan menunya terletak pada cara mengolah. Untuk menghilangkan bau, sambung dia, daging diasapi di atas kompor khusus. Setelah lemaknya hilang, daging bebek yang telah kering dibumbui untuk dipanggang di atas bara arang.
Kedai ini juga menggunakan bebek yang dipelihara sendiri di Surabaya. Dengan mengontrol pakan bebek, bau apek bisa dikurangi sejak awal.
Anda memang harus merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati menu bebek di sini. Banderol pun harga terbilang unik, kendati biasanya akan ada pembulatan. Ambil contoh sepotong bebek Rp 26.364. Sedang seekor bebek utuh Rp 105.455. Sepiring nasi seharga Rp 5.910. Cah kangkung dan pete rebus masing-masing Rp 11.000 dan Rp 8.637 per porsi. Untuk minuman, harga kelapa muda Rp 18.819 per gelas atau teh poci Rp 16.637.
Kedai H. Asari
Jalan Jeruk Raya Nomor 68, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Koordinat GPS: -6.334449, 106.827825
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News