Nikmatnya soto semarang sepadan dengan risikonya

Sabtu, 24 Oktober 2015 | 11:30 WIB   Reporter: Surtan PH Siahaan
Nikmatnya soto semarang sepadan dengan risikonya


Kota Semarang tidak cuma terkenal dengan Lawang Sewu dan Klenteng Gedong Batu atau Sam Po Kong saja. Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini juga punya banyak makanan lezat yang membuat para turis betah berlama-lama menyambangi kota ini.

Anda tentu pernah mendengar nasi goreng babat, tahu gimbal, atau nasi ayam semarang yang tersohor. Selain itu, mi kopyok dan lumpia semarang juga tidak kalah populernya. Omong-omong soal kuliner, kota di pesisir utara Jawa ini juga berkontribusi terhadap kekayaan soto tanah air.

Soto semarang unik karena rasanya yang segar, gurih, sekaligus sedikit getir. Rasa getir khas soto ini muncul dari bawang putih goreng yang dicampur di kuah soto. Tapi, kali ini kita tunda dulu ya menjajal soto semarang di kampung kelahirannya. Kali ini, kita akan mencicipi soto sejenis yang dijual di Jakarta. Meski jauh melancong ke Ibukota, rasa soto satu ini tidak kalah segar, lo. Buktinya, warung soto satu ini sanggup bertahan hingga 15 tahun.

Kalau tertarik, Anda bisa datang ke warung Soto Semarang di Jalan Puri Kencana Raya Nomor 27 Kembangan, Jakarta Barat. Ingat, ya, kedai sasaran kita ini tidak punya embel-embel nama lain di belakang Warung Soto Semarang.

Sebagai patokan, kedai ini berada persis bersampingan dengan flyover yang menghubungkan kawasan Puri dan Meruya. Letak kedai satu ini memang kurang strategis. Jika membawa kendaraan, Anda harus parkir di pinggir jalan. Pada jam-jam sibuk, pelanggan soto kadang harus berurusan dengan petugas Dinas Perhubungan. Hebatnya, menurut Juliana Handoko, pemilik kedai generasi kedua, banyak pelanggan tidak kapok kembali meski kendaraannya pernah diderek.

Meski namanya Warung Soto Semarang, tempat makan yang punya jam operasi dari pukul sembilan pagi hingga sembilan malam ini punya menu lain. Sejak lima bulan lalu, Juliana, sebagai pemilik baru kedai menambahkan menu soto betawi, ayam kremes, dan soto tangkar. Tapi menu jagoan kedai berkapasitas 40 pengunjung ini tetap soto semarang.

Harap dicatat, kedai yang tetap buka di tanggal merah ini tutup setiap hari Sabtu. Oh, iya, lebih disarankan untuk datang sebelum jam makan siang. Selain menunya masih lengkap, suasana kedai lebih santai, karena di saat jam makan siang kedai ini cukup ramai. Maklum, para pekerja di sekitar Kembangan, Jakarta Barat, kerap bersantap siang di kedai ini. Bagaimana, sudah siap mencicipi soto satu ini?


Sate pendamping
Jika kebanyakan soto semarang disajikan pada mangkuk kecil, soto di tempat ini disajikan dalam ukuran sedang. Anda juga bisa memisahkan nasi dari soto, tak seperti kebiasaan di tempat asalnya.

Soto olahan  Juliana berisi mi soun, taoge, irisan tomat, suwir-an daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Bawang goreng diremukkan terlebih dulu menjadi butiran, sebelum ditaburkan di kuah. Sebelum mulai makan, Anda bisa menambahkan jeruk nipis dan kecap ke kuah soto. Kalau ingin rasa kuah lebih galak, sepertinya keinginan Anda bakal sulit. Soalnya, tempat ini hanya menyediakan racikan sambal ijo ulek yang tidak terlalu pedas.

Soto semarang juga belum lengkap tanpa sate kerang. Asyiknya, di tempat ini Anda bisa mendapatkan sate jenis lain, seperti sate telur, sate kulit, tempe bacem, perkedel kentang, hingga kerupuk. Anda tinggal pilih pendamping makan soto sesuai selera.

Sebelum soto keburu dingin, langsung seruput saja kuah beningnya. Jika dibandingkan dengan soto betawi yang kaya rempah, soto satu ini terasa soft namun segar. Rasa remukan bawang putih goreng pun membuat kuah soto sedikit getir.

Namun, rasa ini jadi segar karena campuran perasan jeruk nipis yang menyatu dengan kuah soto. Tidak afdal rasanya kalau nasi putih dalam piring tidak kita rendam dalam kuah soto. Cara makan ini memang asyik karena nasi yang kita sendok kembali sudah bercampur dengan suwiran ayam yang empuk dan terasa manis.

Karena soto ini tidak punya telur, comot saja sate telur puyuh bumbu bacem yang nongkrong di atas meja. Rasa bumbu bacem yang manis sepertinya memang cocok dengan kuah yang segar dan punya rasa getuir yang tipis. Di antara pilihan sate-sate yang tersedia, semuanya memang punya tone yang manis.

Pendamping soto paling istimewa bisa jadi sate kulit. Setusuk sate kulit berwarna kecokelatan ini terlihat montok dan empuk. Begitu sate disantap, rasa lembut kulit ayam bercampur dengan bumbu bacem yang manis. Sungguh padanan yang pas dengan nasi yang berendam dalam kuah soto.

Kalau ingin sensasi makan lebih seru, ambil dua tusuk sate kerang lalu pisahkan dagingnya. Kemudian campur dan aduk kerang-kerang tersebut dengan kuah soto. Kerang empuk dan gurih yang bercampur dengan soto membuat rasa soto lebih berat dan berisi.

Menurut Erna, pelanggan kedai ini, rasa soto semarang tidak pernah berubah meski berganti juru masak. Bagi perempuan yang bekerja di kawasan Kembangan ini, tempat makan soto favoritnya ya di sini. “Saya tahu dari teman kerja. Waktu pertama masuk kantor diajak makan siang di tempat ini,” ujar dia.

Semakin penasaran menyeruput kuah bening soto semarang? Harganya tidak mahal, kok. Semangkuk soto yang dicampur nasi harganya Rp 12.000. Kalau nasinya dipisah, harga soto menjadi Rp 15.000 per porsi. Harga tempe bacem Rp 2.000 per potong. Sedang semua jenis sate harganya Rp 3.000 per tusuk. Untuk minuman, tersedia es jeruk segar seharga Rp 6.000 per gelas atau es kelapa seharga Rp 5.000 per gelas.       


Soto Semarang
Jalan Puri Kencana Raya Nomor 27 Kembangan, Jakarta Barat
Koordinat GPS: -6. 190500, 106.734709

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi

Terbaru