Pasar tradisional dari bidikan lensa kamera

Sabtu, 02 Maret 2019 | 11:45 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Pasar tradisional dari bidikan lensa kamera


KOMUNITAS -  JAKARTA. Pada suatu akhir pekan, sekelompok orang terlihat berkumpul di depan gerbang masuk sebuah pasar tradisional. Tak lama, mereka mulai berpencar, memasuki lorong-lorong pasar. Mereka berbekal kamera di tangan yang siap membidik berbagai objek dan momentum di pasar itu.

Mereka ternyata tergabung dalam sebuah komunitas bernama Hunting Pasar Jakarta atau yang biasa disingkat HPJ. Tiap dua minggu sekali, komunitas ini menyambangi pasar tradisional yang ada di Jakarta. Komunitas ini menjadi wadah bagi peminat fotografi untuk mendokumentasikan salah satu tempat yang menjadi sumber kehidupan sebuah kota.

Pada mulanya, komunitas hunting pasar terbentuk di Yogyakarta pada awal 2018. Ide tersebut muncul dari seorang pembuat video bernama Bagoes Kresnawan atau yang populer dikenal sebagai bagustikus di akun media sosialnya. Bagoes tertarik untuk mengeksplorasi pasar karena melihat masih jarang orang-orang yang mendokumentasikan pasar.

Setelah mengunggah hasil bidikan kameranya ke media sosial, banyak orang yang tertarik dan memintanya membentuk komunitas serupa di kota-kota lain. Bahkan, di usia komunitas itu yang baru mencapai satu tahun pada Februari lalu, komunitas ini sudah tersebar di 44 kota di Indonesia, termasuk Kalimantan dan Papua.

Wakil Ketua Hunting Pasar Jakarta Bachtiar Rizqi mengatakan, HPJ secara rutin mengadakan hunting pasar setiap dua minggu sekali di akhir pekan. Biasanya, kegiatan ini bakal dimulai pukul 07.00 pagi. Hingga kini, sudah ada 30 pasar yang komunitas ini sambangi, di antaranya adalah Pasar Senen, Pasar Baru, Pasar Jatinegara, dan Pasar Klender.

 

Buku fotografi

Setiap kali hunting, Bachtiar bilang jumlah orang yang ikut setidaknya sebanyak 15–30 orang. Akan tetapi, HPJ tidak membatasi jumlah peserta. Bahkan pernah ke Pasar Baru sampai 80 orang, kata dia.

Menurut Bachtiar, sebuah pasar, khususnya pasar tradisional menyimpan gambaran dari kebudayaan dan tipikal orang-orang di suatu daerah. Bachtiar yang beberapa kali mengunjungi pasar tradisional di kota dan negara lain mengungkapkan, dengan mengeksplorasi pasar, dirinya bisa menangkap kebudayaan suatu daerah dengan cara mereka berkomunikasi maupun lewat tindak tanduknya.

Komunitas yang memiliki akun Instagram @huntingpasar.jkt ini tidak mensyaratkan peserta memotret dengan kamera profesional. Peserta bebas memilih menggunakan kamera apa pun. Orang-orang yang tergabung di komunitas ini juga berasal dari berbagai kalangan.

Ada yang masih duduk di bangku sekolah, kuliah, hingga bekerja. Ada juga yang memang sudah menjadi fotografer profesional ataupun penyuka fotografi karena hobi.

Rencana ke depan, HPJ bakal membuat sebuah buku yang berisi koleksi foto hasil bidikan para pesertanya. Jadi nanti orang di kota lain atau yang belum pernah ke pasar tradisional bisa melihat suasana pasar yang ada di Jakarta, kata salah satu pengurus HPJ Jian Wibowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru