MENCARI KERJA - JAKARTA. Dalam proses rekrutmen kerja, kandidat biasanya akan mengikuti sesi psikotes, dimana mereka harus mengerjakan soal psikotes kerja tertentu. Bagi kandidat pemula, biasanya mereka belum mengetahui soal psikotes apa yang biasa diberikan saat sesi psikotes.
Beberapa perusahaan menggunakan satu atau dua soal psikotes kerja untuk melihat kepribadian kandidat. Tetapi tidak sedikit perusahaan atau instansi yang menggunakan lebih dari tiga jenis soal psikotes kerja agar kandidat yang terpilih sesuai dengan kriteria perusahaan.
Baca juga: Ingin beli Brompton, kenali dulu varian sepeda Brompton berikut ini
Berikut adalah soal psikotes menurut Glints, yang sering dipakai bagian personalia saat proses rekrutmen kerja.
Soal psikotes logika aritmatika
Logika aritmatika biasa digunakan sebagai soal psikotes kerja. Dalam sesi psikotes ini, peserta akan diberikan beberapa soal aritmatika dan penalaran, baik dalam bentuk angka maupun gambar. Jenis psikotes ini bertujuan untuk melihat kemampuan calon karyawan dalam memahami dan menganalisis pola tertentu.
Soal psikotes analogi verbal
Selain logika aritmatika, soal psikotes kerja jenis analogi verbal juga sering ditemui di proses rekrutmen kerja. Peserta diharuskan menjawab soal psikotes yang berkaitan dengan analogi kata, sinonim maupun antonim. Soal psikotes ini biasanya disajikan dalam 40 soal dan berfungsi untuk melihat kemampuan peserta rekrutmen dalam memahami sebab-akibat suatu persoalan.
Soal psikotes Wartegg
Soal psikotes selanjutnya, tes Wartegg bertujuan untuk melihat kepribadian peserta saat mengambil keputusan, serta melihat karakter kandidat tersebut. Dalam psikotes Wartegg, peserta rekrutmen akan diberikan selembar kertas yang berisikan 8 kotak berbeda. Masing-masing kotak terdapat satu atau dua buah pola yang harus dilanjutkan oleh peserta.
Pola-pola tersebut berbeda di tiap kotaknya, yaitu titik, garis lurus berjejer, garis tegak lurus, lengkungan garis, pola dua garis tidak beraturan, titik yang berjajar, kotak hitam kecil, serta lengkungan besar. Peserta diharuskan melengkapi pola dalam soal psikotes tersebut dengan membentuk suatu gambar, kemudian akan peserta diminta memberi urutan gambar yang dibuat pertama kali, gambar yang paling disukai dan nama untuk tiap-tiap gambar.
Soal Psikotes EPPS
Untuk mengetahui kepribadian kandidat peserta, perusahaan biasa menggunakan soal psikotes kerja berupa EPPS atau Edward Personal Preference Schedule. Akan ada sekitar 225 soal dengan dua pilihan jawaban yang berbeda. Jawaban tersebut tidak ada yang salah, dan peserta diharuskan memilih jawaban yang paling sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing.
Soal psikotes Kraepelin atau tes Pauli
Di beberapa rekrutmen perusahaan, pihak personalia biasanya memberikan psikotes Kraepelin untuk melihat ketahanan dan fokus peserta dalam menghadapi tekanan. Selain tekanan kerja, psikotes kerja ini digunakan untuk melihat tingkat konsistensi, ketelitian, kecepatan, dan juga penyesuaian diri para peserta.
Saat tes berlangsung, peserta akan diberikan kertas sebesar koran berisikan deretan angka yang harus dikerjakan peserta. Karena ukuran kertas tes sebesar koran, soal psikotes kerja ini sering disebut juga tes koran.
Biasanya peserta akan menjumlahkan angka-angka tersebut mulai dari bawah ke atas, dan dari kiri ke kanan dalam waktu tertentu. Karena waktu yang terbatas dan pengerjaan yang cukup cepat, peserta dituntut untuk berkonsentrasi saat mengerjakan soal psikotes kerja ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News