Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of Management) dengan dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia menggelar program yang mendukung ketahanan pangan berbasis pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan potensi tanaman lokal, yaitu ubi gincu.
Ubi gincu merupakan varietas lokal yang memiliki cita rasa manis, warna menarik, serta nilai gizi tinggi. Selain potensial untuk dikembangkan sebagai bahan konsumsi, ubi gincu juga memiliki daya saing sebagai produk olahan.
Program dengan judul “Dari Ubi Untuk Ibu” ini berlangsung selama 8 bulan (hingga Desember 2025), bersama kelompok Ibu-Ibu berjumlah 10 orang di Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan di Rawalumbu, Bekasi.
Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita terkait swasembada pangan, penguatan peran perempuan, dan pembangunan desa untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Sehingga diharapkan tercapainya peningkatan nilai tambah ubi gincu sebagai sumber pangan bergizi masyarakat, dan mendorong kemandirian masyarakat atas optimalisasi hasil panen yang ditanam dan diolah secara mandiri di lingkungan sekitar.
Yunita Andi Kemalasari selaku Ketua Tim Pelaksana program pengabdian kepada masyarakat PPM School of Management menyampaikan bahwa “Cakupan program pemberdayaan masyarakat ini terkait efisiensi pengelolaan hasil panen, pengolahan hasil panen ubi gincu, serta pengelolaan keuangan. Dari masyarakat, untuk masyarakat. Harapannya ubi gincu yang dipanen, dapat termanfaatkan untuk peningkatan gizi Ibu dan Anak di Posyandu, termanfaatkan oleh warga sekitar, dan masyarakat dapat tumbuh sejahtera melalui penjualan produk olahan ubi gincu”.
Salah satu dosen pengajar program PkM, Fitri Safira, menambahkan, pada sesi pendampingan, Ibu-Ibu KWT Tunas Harapan diajak mengolah ubi menjadi berbagai produk yang bernilai jual, dengan diperkuat penentuan target pasar yang tepat. Seluruh kegiatan dirancang secara praktis dan aplikatif, guna mendorong kemandirian pangan, sekaligus membuka peluang ekonomi di tingkat rumah tangga.
Pengelolaan keuangan yang tepat, selain dapat membantu meningkatkan pertumbuhan organisasi, juga memberikan pemasukan tambahan yang menjanjikan bagi masyarakat setempat, ujar Dolly Adolina Prameswari, dosen yang turut mengisi pelatihan dan pendampingan pengelolaan keuangan.
Melalui program ini, PPM School of Management ingin mendorong terciptanya model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, khususnya dalam hal ketahanan pangan. Kolaborasi antara perguruan tinggi (dosen, mahasiswa) dan masyarakat, menjadi bagian penting dalam menyelaraskan peran pendidikan tinggi dalam memberikan solusi nyata atas permasalahan yang dirasakan masyarakat. PPM School of Management terus berkomitmen untuk menghadirkan pengabdian kepada masyarakat yang relevan, berdampak, dan berpihak pada penguatan kapasitas lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News