Prinsip-prinsip Giring Nidji dalam memilih saham

Selasa, 05 Februari 2019 | 09:00 WIB   Reporter: Merlinda Riska
Prinsip-prinsip Giring Nidji dalam memilih saham


TOKOH - Saham bukan barang baru bagi Giring Ganesha. Vokalis grup musik Nidji ini bahkan sudah memulai investasi saham sejak 2007 lalu.

Dia menyadari betul pentingnya mengelola keuangan. Apalagi, saat itu ia sedang dalam puncak ketenaran dan rupiah pun mengalir deras ke pundi-pundinya.

“Saya sudah berpikir, enggak selamanya bisa begini terus (menjadi artis). Jika sudah tidak manggung, bagaimana nanti ke depan. Dari situlah, saya mencari ilmu dari perencana keuangan, bagaimana cara mengelola finansial,” ungkap Giring.

Pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1983, ini membagi investasinya ke obligasi, reksadana, dan saham. “Investasi rutin saya lakukan, setiap habis dapat honor, sekitar 10% untuk semuanya (obligasi, reksadana, saham),” ujarnya.

Lantaran sudah lebih dari 10 tahun bermain saham, Giring sudah terbiasa dengan pergerakan harga yang naik turun dalam sekejap. Karena itu, ia tetap bisa mengantongi cuan yang kemudian dirinya gunakan untuk berbagai kebutuhan. “Buat biaya nikah dan DP (uang muka) rumah ambil dari cuan ini,” ucap dia seraya tertawa.

Cuma memang, di awal-awal berinvestasi Giring khawatir melihat pergerakan harga saham. “Hanya, saya selalu ingat kata teman-teman dan juga buku-buku, investasi saham untuk long term. Jadi tenang,” imbuhnya.

Dalam memilih saham, Giring selalu berprinsip untuk melihat kekuatan fundamental perusahaan tersebut. Sejauh mana perusahaan itu terkenal di mata publik termasuk produk yang mereka hasilkan. Tak heran, dia  mengoleksi saham konsumer dan perbankan. Contohnya, Gudang Garam dan Bank Central Asia (BCA).

Pengalaman selama memegang saham big cap dan likuid, Giring mengungkapkan, harganya bisa cepat rebound kembali. Selain itu, keuntungan setiap tahun biasanya lebih tinggi dari saham lain.

Selain itu, dia juga memegang prinsip, ketika harga saham sedang turun, maka saat itulah waktu yang tepat untuk membeli. “Enggak takut kalau harga turun, justru kan, malah bagus, jadi bisa banyak belanja. Kapan lagi bisa beli saham bagus dengan harga yang murah. Nanti lama-lama juga naik lagi harganya,” tutur Giring.

Namun, dia menegaskan, dirinya bukanlah seorang trader sehingga tak selalu menjual saham sekalipun sedang untung. Jadi, “Saya diamkan saja, enggak ada waktu kalau untuk trading. Kan, enggak bisa setiap saat saya memantau pergerakan saham,” jelas Giring yang sekarang sedang sibuk menjadi calon legislatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru