JAKARTA. Rencana Pemerintah Kabupaten Belitung yang akan membuat layanan transportasi umum untuk mengakomodasi tempat-tempat wisata di Belitung perlu ditiru oleh daerah-daerah wisata lainnya. Hal itu disampaikan pengamat transportasi Djoko Setijowarno di Jakarta, Minggu (20/11).
Djoko mengatakan realisasi transportasi wisata tersebut perlu kerja sama yang baik dari Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan angkutan umum untuk warga sekaligus pelancong.
Ia menyebut rencana pembangunan empat koridor utama, lima koridor perkotaan dan enam koridor bus sekolah merangkap feeder bisa dilakukan di daerah wisata lainnya yang minim layanan transportasi untuk menjangkau kawasan pelesir tersebut.
Pengamat dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Jawa Tengah itu menekankan pentingnya kerja sama antarpemerintah daerah dan pusat dalam mengadakan 160 armada bus dan 316 lokasi titik halte yang akan melalui kawasan-kawasan wisata, hotel dan juga sekolah-sekolah di Kabupaten Belitung.
Djoko menilai langkah Pemkab Belitung tersebut sangat diperlukan mengingat layanan transportasi hampir tidak ada di Belitung.
"Dapat dikatakan sekarang ini di Pulau Belitung layanan transportasi umum baik untuk mobilitas warga maupun wisata sudah punah. Pulau Belitung merupakan salah satu daerah yang sudah tidak memiliki layanan transportasi umum. Masih banyak daerah lain di Indonesia juga mengalami hal yang sama," katanya.
Pengusaha angkutan umum, menurut Djoko, kesulitan menambah armada karena perannya sudah tergantikan oleh sepeda motor yang murah dan mudah didapat melalui sistem uang muka rendah.
Ia menambahkan, sebelumnya di Belitung terdapat 13 rute angkutan umum yang muat mengangkut penumpang hingga 10 orang, namun saat ini sudah tidak ada lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News