Pria bergaya? Apa salahnya? Justru kini pria yang mafhum akan penampilan dan gayanya menjadi sosok yang diincar para wanita.
Mari tengok gaya penyanyi seksi Justin Timberlake. Pelantun tembang Cry Me a River tersebut menjadi ikon gaya dengan dasi jenis skinny tie yang dikenakannya tahun 2009. Uniknya, Justin memadukan jenis dasi tipis tersebut dengan vest, kemeja, dan jins. Sehingga, dia terlihat cool, kasual, tapi tetap trendi. Penampilannya tersebut membuat heboh para pria di berbagai dunia. Gaya cool Justin kini menjadi tren di kalangan para pria fashionista.
Asal tahu saja, skinny tie merupakan jenis dasi berbentuk kurus panjang dengan lebar rata-rata 1,5 inci. Jenis ini muncul sekitar era abad ke-20. Uniknya, jenis dasi ini muncul karena keterbatasan material pakaian.
Dalam cerita Sarah Gibbings di bukunya, The Tie: Trends and Traditions, skinny tie muncul sebagai akibat dari Perang Dunia Kedua. Waktu itu, industri pakaian di Eropa tidak punya uang dan cukup bahan untuk membuat dasi.
Tren skinny tie kemudian muncul lagi dalam bentuk retro pada era tahun 1950-an, era tahun 1980-an, dan sekarang, di era tahun 2010. Di Indonesia, jenis skinny tie pun digemari kalangan muda. Menurut Wisnu Sulistio, fashion stylist Tabloid Nova, dasi jenis ini cocok untuk anak muda usia 20 tahun–35 tahun. "Agar terlihat cool, warna yang direkomendasikan adalah warna solid tanpa motif," ujarnya.
Tapi, tak semua anak muda yang ingin tampil gaya bisa menggunakan dasi jenis ini, lo. Karena, bagi yang punya berat badan berlebih, jenis dasi kurus ini akan terlihat kekecilan bila dipakai.
Untungnya, masih banyak jenis dasi yang ada di dunia. Ada jenis ascot tie, bolo tie, bow tie, dan sebagainya. Semuanya, bila dipadupadankan dengan jas yang tepat, akan menghasilkan gaya yang sesuai.
Menurut catatan Anata Kanapi, fashion stylist ajang Putri Indonesia, dasi merepresentasikan citra dan kelas sosial seseorang. Bukan sekadar pemanis gaya. "Cara orang melihat kita akan berbeda jika kita menggunakan dasi atau tidak," katanya.
Dari pria hingga wanita
Jadi, jangan heran jika wanita pun ingin tampil gaya, trendi, sekaligus merepresentasikan kelas sosialnya dengan memakai dasi. Rata-rata, dasi untuk wanita mencampurkan gaya feminin sekaligus maskulin.
Wishnu bilang, dasi yang cocok untuk wanita adalah jenis skinny tie. Terutama dengan ujung dasi datar tidak runcing. "Dengan ujung datar, wanita akan terlihat lebih manis bila memakainya," ujar Wishnu mantap.
Ananta berpendapat, wanita bisa lebih luwes dalam memilih dasi ketimbang pria. Pasalnya, wanita bisa memilih warna maupun cara penggunaan dasi yang lebih bervariasi dibanding dengan para pria. Namun, Ananta menyarankan agar dasi bagi wanita dipakai untuk ke kantor atau saat kerja saja. Bukan untuk pergi ke pesta.
Sejarah panjang dasi
Dasi sebagai bagian dari busana mempunyai sejarah panjang. Dasi sudah dikenal pada jaman Romawi kuno. Ketika itu, para orator menggunakan sejenis kain melingkari leher. Tujuannya, selain untuk menghangatkan leher adalah untuk menjaga kualitas suara.
Tahun 221 SM, para prajurit kaisar pertama China Shih Huang Ti memakai semacam dasi sebagai lambang kegagahan.
Tahun 1650, tentara Kroasia datang ke Perancis menggunakan sejenis scarf. Kemudian, militer Perancis mengadopsinya dengan nama la cravate. Tahun 1840, mulai dikenal kata tie (dasi). Seusai PD II, dasi mulai diproduksi massal di Eropa dan Amerika.
Aneka jenis dasi
Skinny tie: jenis dasi retro yang populer saat ini. Penggemarnya adalah kalangan muda atau eksekutif wanita.
Ascot tie: merupakan dasi untuk pria berumur menengah dan mencerminkan taraf sosial yang mapan. Bentuknya seperti panah tapi lebar. Saat ini, ascot tie yang digemari lebih untuk warna gelap dengan gaya klasik.
Bolo tie: dasi buat para koboi dan penggemar musik country. Terbuat dari kulit dengan bandul di tengahnya.
Bow tie: yaitu, dasi kupu-kupu. Biasa dipadukan dengan tuksedo dalam acara formal.
Makna di balik warna dasi
Hitam: cocok untuk acara formal.
Merah: simbol kesejahteraan, keberuntungan, kekuatan, dan semangat.
Biru: menggambarkan suasana damai. Oleh karena itu, dasi warna biru cocok digunakan untuk menjamu tamu.
Kuning: warna ini dipercaya memancarkan vitalitas karena serupa dengan warna matahari. Mitosnya, pria dengan dasi warna kuning punya percaya diri tinggi.
Cokelat: mencerminkan kepraktisan. Pria yang memakai dasi warna ini akan merasa bisa menyelesaikan semua masalah.
Dasi termahal di dunia
Sejarah mencatat, dasi termahal yang pernah ada dibuat di India. Di negeri yang terkenal dengan Taj Mahal dan Sungai Gangga-nya ini sebuah rumah mode bernama Satya Paul Design Studio membuat sebuah dasi unik yang sangat mewah. Nama dasi tersebut adalah cultural tie.
Pada tanggal 29 Oktober 2003, dasi mewah ini pernah melingkar di leher aktor India kenamaan, Salman Khan. Cultural tie terbuat dari sutra murni, dengan pola emas seberat 150 gram dan ditaburi 271 berlian seberat 77 karat. Harganya US$ 220.000, atau sekitar Rp 1,98 miliar (kurs Rp 9.000 per dolar AS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News