Ridwan Pranata: Pembalap yang susah belok

Rabu, 10 April 2013 | 09:41 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 8 - 14 April 2013
Ridwan Pranata: Pembalap yang susah belok

ILUSTRASI. Harga saham BBCA hijau, BBRI merah di perdagangan bursa Jumat (5/11). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Orang awam biasanya menilai balap motor sebagai aktivitas sederhana: tarik gas hingga mencapai garis finis. Tapi bagi Ridwan Pranata, Director Head of Equity Capital Market PT Mandiri Sekuritas, hobi yang satu ini butuh teknik tersendiri. “Kalau sedang kencang enggak mikirin apa pun. Yang paling ditakuti adalah motor bisa belok atau tidak,” katanya.

Ridwan tak asal berkomentar. Pria asli Betawi ini memang hobi balap, bahkan berhasil finis di urutan keenam dari 21 pembalap pada kejuaraan Indospeed Racing Series (IRS) 2013 kelas motor 600 cc di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Tentu saja, motivasinya memacu si kuda besi bukan untuk mengejar penghasilan tambahan, melainkan buat kesenangan dan menyalurkan hobinya. “Ngebut ratusan kilometer per jam merupakan kepuasan tersendiri karena semua penat di kantor lepas,” katanya.

Tapi, hobi itu memang dia jalani dengan penuh keseriusan. Ridwan pernah berguru ke Ahmad Jayadi, pembalap nasional era tahun 1990-an. Suka duka di lintasan pacu sudah kerap dia cicipi. Dia pernah  menggondol juara kedua IRS tahun 2010, sekaligus sempat mengalami kecelakaan sehingga tulang bahu copot.

Motor favorit Ridwan adalah Suzuki GSX 600 karena mesinnya awet dan handling-nya mudah. Kini, anak sulung dari tiga bersaudara ini memiara tiga motor sport berharga Rp 150 juta–Rp 180 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru