Konsep yang matang dan fokus pada usaha yang dijalankan menjadi salah satu kunci sukses dalam berbisnis. Setelah gagal dalam usaha restoran, Ronal Surapradja memahami betul resep berbisnis tersebut.
Ceritanya, tiga tahun lalu, komedian dan presenter televisi ini membuka restoran di Jalan Sultan Agung Nomor 5, Bandung. Niat hati ingin mendapat pemasukan tambahan dari berbisnis rumah makan bernama Twank Cafe tersebut, ia malah nombok. “Selama punya restoran itu, gue justru suntik modal terus,” ungkap pria kelahiran Bandung, 26 Mei 1977 ini.
Padahal, dari segi lokasi, restoran milik Ronal terletak di kawasan yang ramai. Sudah begitu, fasilitasnya terbilang komplet dengan disain yang mewah. Ada Wi-Fi dan televisi. Tapi itu semua tak mampu menyedot pengunjung. “Mungkin mereka takut harga makanannya mahal,” terka lelaki yang namanya mencuat setelah bermain dalam acara komedi Extravaganza di TransTV.
Setelah dua tahun berjalan, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini sempat putus asa dan hendak menutup restorannya.
Namun, Ronal mengurungkan niatnya lantaran tak mau modal sebanyak Rp 1,3 miliar untuk membuka Twank Cafe menguap begitu saja. Apalagi, uang sewa tempat selama lima tahun sudah dia sudah lunasi di muka.
Setelah konsultasi sana-sini, ternyata restonya kurang fokus. Ya, Twank Cafe menawarkan berbagai macam menu, mulai makanan ala Sunda, Asia, hingga Barat. “Akhirnya, mulai awal tahun ini, saya ubah konsep restoran jadi kedai kopi. Namanya Saint Coffee,” ujarnya.
Kini kedai kopinya ramai pengunjung. Bahkan, Saint Coffee menjadi salah satu tempat nongkrong favorit di Kota Kembang. “Paling enggak sekarang untuk operasional, gue enggak perlu merogoh kantong lagi,” kata Ronal girang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News