Saat-saat Hotman Paris Hutapea curhat ke Ustaz Abdul Somad hampir satu jam

Sabtu, 13 Juni 2020 | 22:46 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Saat-saat Hotman Paris Hutapea curhat ke Ustaz Abdul Somad hampir satu jam


TOKOH - JAKARTA. Pertemuan perdana antara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dengan Ustaz Abdul Somad pada Sabtu (13/6) malam berlangsung hangat.

Perbincangan antara dua tokoh ini berlangsung hampir satu jam disertai dengan canda, tawa dan berbalas pantun dengan menggunakan Bahasa Batak.

Dalam perbincangan itu Hotman Paris Hutapea memaparkan devinisi lima jenis buaya yang dia minta tanggapan dari Ustaz Absdul Somad.

Hotman menyebut ada empat jenis buaya di dunia.

  • Pertama Buaya beneran yakni hewan melata yang ada di muara dan laut.
  • Kedua Buaya Cinta
  • Ketiga Buaya Darat orang yang sudah punya istri, tapi masih punya banyak pacar, tapi masih bertanggungjawab kepada keluarganya.
  • Keempat Buaya Jahanam yakni orang beristri tapi suka main perempuan lain punya anak dan istri tapi ia tinggalkan begitu saja.

Ketika diminta untuk menanggapi, Ustaz Abdul Somad hanya menyarankan agar hubungan dengan wanita lain tersebut diresmikan dengan pernikahan yang sah.

Pada kesempatan tersebut Ustaz Absdul Somad giliran beranya apa rahasia sukses Hotman Paris Hutapea yang bisa ditularkan kepada generasi muda di masa sekarang. 

Untuk menjawab ini Hotman mengungkapkan lima hal yang harus dilakukan oleh orang menuju kesuksesan.

Pertama harus memiliki tujuan yang jelas. Karena tanpa tujuan yang jelas maka orang akan terombang-ambing saat menghadapi berbagai masalah.

Kedua harus hidup punya nyali. Dengan nyali yang kuat maka akan memudahkan dalam berhubungan dengan orang lain.

Ketiga, mengutip pendiri Facebook, bahwa orang harus persisten atau ngotot dalam mencapai suatu tujuan.

Keempat kerja keras, karena proses yang baik tidak akan membohongi hasil.

Kelima sosialisasi dan bermasyarakat membangun relasi yang kuat di masyarakat. 

Selain itu Hotman Paris Hutapea juga mengingatkan penting bagi setiap orang tua bahwa pendidikan yang terbaik itu ada di dalam rumah. Apa yang dilihat oleh sang anak maka akan menjadi cerminan yang akan ditiru oleh sang anak dari orang tuanya.

"Anak-anak saya tahu saya bangun jam tiga pagi untuk bekerja dan bertanggungjawab kepada keluarga," katanya.

Hotman Paris juga menceritakan masa-masa tersulit dalam hidupnya yang sempat membuat dirinya putus asa. Bahkan saya sempat mau bunuh diri minum caira Baygon," katanya.

Tapi keinginan bunuh diri itu urung dia lakukan saat mendengar canda tawa tukang becak yang ada di sekitar rumahnya. "Mereka hanya bekerja sebagai tukang becak tapi bisa ketawa-ketawa bahagia. Saya saat itu bekerja di Bank Indonesia, tapi tidak menikmatinya," kata Hotman.

Hotman lalu curhat kepada Ustaz Abdul Somad, bahwa dirinya pernah bekerja di Bank Indonesia, dan saat itu satu angkatan dengan Gubernur BI yang sekarang yakni Perry Warjiyo. 

Keputusan dirinya untuk bekerja di Bank Indonesia memang bukan keinginan sendiri. Tapi saat itu atas saran Profesor Subekti yang juga pakar hukum. Ia merasa tertekan karena harus mempelajari neraca keuangan menganalisa prospek industri dan masalah-masalah lain yang tidak ia sukai. 

Selain itu kesedihan lain yang dirasakan oleh Hotman Paris adalah ketika dia tidak menyadari sang ibu yang sakit darah tinggi. Sampai suatu saat ibunya terjatuh dan terkena serangan stroke dan sekarang telah meninggal dunia. 

Padahal bagi Hotman, sang ibu adalah sososk yang penun inspiratif dan sangat mendukung kesuksesannya. Ia teringat pada masa kecil sang ibu sering membeli seember ikan mujair di pasar untuk dimasak sup buat anak-anaknya.

Begitu juga dengan lemah lembut sang ibu membujuk anaknya untuk makan sayuran dari daun singkong maupun mengkonsumsi telor. Pada masa itu, sang ibunda menyadari anak-anaknya harus mendapatkan nutrisi yang cukup baik agar IQnya tumbuh dengan baik.

Pada kesempatan itu Hotman Paris Hutapea balik bertanya kepada Ustaz Abdul Somad, bagaimana agar dirinya bisa merasa tenang di masa pensiun. 

Sebab ia merasa beberapa kali ingin pensiun, tapi ragu-ragu sehingga akhirnya nyemplung lagi untuk menangani masalah-masalah hukum dan menerima klien.

Salah satu yang menyebabkan dia ragu untuk pensiun adalah ia ingin memastikan ketiga anaknya bisa menjadi pengacara yang andal kelak ketika dirinya pensiun secara penuh. 

Bagi Hotman Paris Hutapea saat ini dari kehidupan yang belum ia capai adalah bisa pensiun dan beristirahat di masa tuanya di Pulau Dewata Bali. "Biar tiap pagi bisa menikmati udara pagi yang cerah dengan alam yang indah juga wanita-wanita cantik disana," kata Hotman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru