Sate ambal: sate ayam bumbu tempe

Rabu, 11 Desember 2013 | 08:34 WIB   Reporter: Mimi Silvia
Sate ambal: sate ayam bumbu tempe

Imron Rosyadi, Lektor Kepala FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta


Sate ambal. Di telinga kebanyakan orang, nama kuliner yang satu ini terdengar asing, tak seakrab sate padang atau sate madura, misalnya. Tapi, coba tanya orang Kebumen, mereka pasti tahu penganan ini. Maklum, sate ambal adalah makanan khas kabupaten di Jawa Tengah ini.

Kata ambal dicomot dari nama sebuah kecamatan di Kebumen yang menjadi asal kudapan ini, yakni Ambal. Nah, kalau Anda kebetulan berkendara melintasi Kebumen, rehat sejenak untuk mencicipi sate ambal yang punya cita rasa berbeda dari sate ayam yang lain. Dan, kedai sate ambal yang paling populer di daerah ini: Warung Sate Pak Kasman. Soalnya, Kasman adalah cucu dari Samikin, pencipta sate ambal.

Tak terlalu sulit menemukan kedai ini. Sebab, Warung Sate Pak Kasman punya tujuh cabang di Kebumen. Tapi, enggak afdal rasanya jika tak makan di kedai yang pertama. Lokasi warungnya di Desa Ambalresmi, tenggara Kota Kebumen. Persisnya, di Jalan Daendels, warga setempat menyebutnya Jalan Raya Sumber Jetis.

Dari Jalur Selatan yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta, selepas Kota Kebumen Anda akan menjumpai pertigaan Kambalan di daerah Kutowinangun. Belok kanan kemudian ikuti jalan tersebut sampai mentok pertigaan. Setelah itu, belok kiri dan Anda sudah ada di Jalan Daendels.

Dari pertigaan tersebut, Warung Sate Pak Kasman berjarak kira-kira satu kilometer. Bila sudah menjumpai banyak kedai sate ambal, pelankan laju kendaraan Anda. Posisi kedai ini ada di kanan jalan. Sebagai tanda, plang bertuliskan: Warung Sate Pak Kasman yang Pertama. Kalau Anda masih bingung juga, tanya ke warga sekitar, mereka akan dengan senang hati akan menunjukkan arahnya.

Kapasitas kedai ini cukup besar, bisa menampung hingga 70 pengunjung sekaligus. Kedai yang buka setiap hari dari jam 7 pagi sampai 10 malam ini ramai pembeli saat jam makan siang dan makan malam.

Sekian penjelasan soal Warung Sate Pak Kasman, sekarang waktunya makan. Satu porsi sate ambal di kedai ini berisi 20 tusuk yang tersaji di sebuah piring. Wah, banyak, ya. Lalu, ada semangkuk saus bertekstur kasar dengan jejak minyak dan sepiring lontong yang sudah dipotong-potong. Tapi, kalau tak suka lontong, Anda bisa memilih nasi, kok.

Tiap tusuk sate berisi tiga potong daging ayam, enggak pakai kulit. Dagingnya berkelir kekuningan yang cantik, dengan sedikit hitam arang hasil pembakaran di pinggiran daging. Dan, ini dia, wangi rempah yang menguar sungguh sedap dan menggugah selera.

Saus tempe

Wangi rempah? Ya, ini yang membedakan sate ambal dengan sate ayam yang lain. Menurut Yono, anak keempat Kasman yang kini mengelola kedai, sebelum dibakar, daging ayam direndam sembilan jenis rempah selama tiga jam biar meresap. Ke-9 bumbu itu yakni pala, merica, ketumbar, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam, dan gula jawa.

Pantas saja, saat digigit tanpa saus, daging ayamnya terasa spicy alias berbumbu dengan sedikit samar rasa manis yang berbalur gurih. Tumbukan aroma pala, lengkuas, jahe, dan kunyit membikin daging sate ambal tercium harum dan lezat. Daging ayamnya juga empuk, dengan bumbu yang benar meresap hingga ke dalam.

Wah, tanpa saus saja sudah enak, bagaimana dengan baluran saus, ya? Sausnya terasa manis di lidah dengan sedikit rasa pedas. Teksturnya mirip dengan saus sate padang, cuma terasa sedikit ada kacang. Bagi yang suka pedas, silakan Anda menambahkan sambal yang sudah tersaji di atas meja.

Saus ini yang juga menjadi pembeda sate ambal dengan sate ayam lainnya. Saus racikan Kasman yang dia dapat turun temurun dari sang ayah, Sabar Taruno, menggunakan tempe rebus yang ditumbuk halus dengan sisa rempah untuk merendam daging ayam, ditambah cabai dan bawang goreng. “Tanpa ada bumbu daging ayam, kami tidak mungkin bisa membuat saus,” kata Yono.

Tak heran, sejumlah pesohor negeri pernah merasakan sate ambal buatan Kasman. Sebut saja, Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden RI sempat mampir ke kedai ini. Lalu, aktor kawakan El Manik.

Selain sate ambal, jangan lewatkan sate kambing yang ditawarkan kedai ini. Cuma, proses pembuatannya tak jauh berbeda dengan sate kambing yang lain. Hanya, supaya empuk, sebelum dibakar, Yono merendam daging kambing dengan jus nanas selama lima menit.

Yang membedakan, meski ketika dibakar menggunakan tusukan, kedai ini menyajikan sate kambing dalam piring tanpa tusukan. Cuma, sausnya bukan saus untuk sate ambal, melainkan saus yang terbuat dari kecap manis berisi irisan bawang merah, kacang tanah yang dihaluskan, lada, garam, serta potongan jeruk purut.

Harga seporsi sate ambal Rp 27.000, sementara satu posi sate kambing Rp 22.000. Harga tersebut sudah termasuk sepiring lontong atau nasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru