Sate Ubin: Celup dulu di air nanas, sate jadi empuk

Senin, 18 Juli 2011 | 09:27 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, 18 - 24 Juli 2011
Sate Ubin: Celup dulu di air nanas, sate jadi empuk

ILUSTRASI. Buruh dari berbagai elemen organisasi melakukan aksi mogok kerja dengan turun ke jalan di kawasan industri Kebun Besar, Tangerang, Banten, Selasa (6/10/2020). 


Bagi penyuka sate kambing atau sate ayam, Kedai Sate Ubin di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bisa menjadi salah satu rujukan. Di kedai ini, sate nan empuk disajikan dengan bumbu kacang yang legit. Inilah yang membuat kedai ini laris manis.

Satu lagi kedai sate yang pantas dijajal oleh para penyuka sate di kota megapolitan Jakarta ini. Namanya kedai Sate Ubin Tony Cirebon. Tapi jangan salah sangka dulu, meski pakai nama sate ubin, bukan berarti yang disate adalah potongan-potongan ubin.

Oke, daripada Anda penasaran, mari kita lacak kenapa kedai sate ini bernama kedai Sate Ubin. Konon, pada 1987, ada toko ubin di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di situ mangkal pula tukang sate bernama Oni Chaeroni alias Tony yang sudah lama dikenal sebagai penjual sate keliling di kawasan Jagakarsa.

Entah apa sebabnya, toko ubin ini bubar dan Tony pun mangkal di situ. Nah, daripada repot-repot bikin nama, Tony pun mengusung nama “ubin” itu sebagai merek dagangnya. Eh, ternyata nama “ubin” lebih berjodoh sebagai kedai sate daripada toko ubin. Bahkan, hingga kini sate ubin ini makin berjaya, sedangkan toko ubinnya tak pernah hidup lagi.

Sekarang, jika Anda tertarik untuk menjajal kelezatan sate racikan Tony ini, arahkan saja kendaraan Anda menuju ke Kementerian Pertanian. Susuri jalan di depan kementerian tersebut hingga sampai di Kebun Binatang Ragunan hingga tembus ke kawasan Jagakarsa, menuju arah Lenteng Agung. Nah, sebelum sampai di Pasar Lenteng Agung, Anda akan menjumpai pertigaan. Tepat di sebelah kiri pertigaan itulah kedai Sate Ubin bercokol. Asal tahu saja, kedai ini menyediakan area parkir yang cukup luas.

Bisa dibilang Sate Ubin sangat tersohor di kawasan ini. Para pelanggan Kedai Sate Ubin mengakui keempukan daging kambing maupun ayam dan kekuatan bumbu kacangnya.

Kedai ini menawarkan ruangan yang cukup berkelas, Anda bisa duduk di kursi kayu empuk dengan meja yang sangat bersih. Kapasitas kedai ini bisa menampung 100 tamu sekaligus. “Luas lahan saya ini 800 meter persegi,” katanya.

Selasa (12/7) sore itu KONTAN menjajal kelezatan sate di kedai ini. Di area makan, sebagian besar meja sudah dipenuhi pelanggan. Sebagian dari mereka lebih tampil layaknya orang kantoran. Sebagian lainnya datang bersama keluarga.

Menurut Tony, pelanggannya memang datang dari berbagai macam lapisan masyarakat. Ada orang biasa, ada pula artis, pegawai kantoran, pengusaha, hingga berstatus pejabat. Bahkan, ada juga pelanggan Tony yang datang dari Bekasi dan Depok. “Kalau weekend, pelanggan saya kebanyakan dari luar Jabodetabek,” ucap dia.

Mayoritas pengunjung di kedai ini mencari sate kambing seharga Rp 25.000 per porsi. Tapi, Tony juga menyajikan masakan lain yang harganya lebih murah. Sate ayam yang ia hargai Rp 20.000 per porsi berisi 10 tusuk sate.

Tak cukup dengan dua menu itu, Anda juga bisa memesan sop kambing, sop iga sapi, gulai kambing, tongseng kambing, dan masakan khas Cirebon: empal gentong sapi. Untuk minuman, Anda bisa memesan berbagai minuman ringan.

Sehari 2.000 tusuk sate

Memang, keunggulan sate ubin ini terletak pada keempukan dagingnya. Selain itu, rangkaian potongan daging kambing yang tertancap di tusuk sate tidak mengandung lemak.

Bau perengus atau bau asap bekas bakaran pun sama sekali tak tercium. Begitu usai dibakar, sate itu masih kelihatan mulus walaupun sebenarnya sudah matang. Ukuran potongan daging kambing juga tak terlalu kecil.

Tony mengungkapkan, untuk membuat sate kambing yang lezat, daging harus diambil dari kambing yang benar-benar baru dipotong. Selanjutnya, bersihkan daging kambing dari lemak. Oh, ya, masih ada satu rahasia lagi. “Celupkan tusuk sate ke air nanas. Itu yang membuat sate saya empuk,” katanya.

Selain sate kambing, sate ayam bikinan Tony juga dicari pelanggan. Maklum, sate ayam di kedai ini juga empuk. Apalagi kalau sudah dicelupkan ke bumbu kacang ala sate madura. Tony membeberkan, agar daging ayam tidak terlalu lunak, dia sengaja memilih ayam dengan bobot 2 kg hingga 3 kg. Dalam sehari, Tony bisa menghabiskan 10 ekor ayam.

Bumbu kacang di kedai sate ini terbilang istimewa. Bumbu itu agak kental karena campuran kacang giling yang dominan. Selain itu, kacang giling itu juga membuat bumbu menjadi berminyak. Rasa bumbunya benar-benar pas di lidah setelah ditambah kecap dan irisan bawang merah atau cabai rawit.

Dengan dua menu andalan itu, saban hari Tony mampu menjual masing-masing 2.000 tusuk sate kambing. Bahkan, saat Sabtu dan Minggu tiba, dia harus menambah pasokan sate kambing sebanyak 500 tusuk.

Dengan penjualan sebanyak itu, setidaknya Tony bisa meraih omzet seputar Rp 5 juta per hari. Itu dari hasil jualan sate kambing saja. Bila ditambah penjualan sajian lain, omzet Tony tentu lebih besar lagi.

Kedai Sate Ubin Tony Cirebon
Jalan Jagakarsa Nomor 33 Lenteng Agung, Jakarta,
Telepon: (021) 7874147

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru