Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu menu favorit orang Indonesia adalah ayam goreng. Tengok saja, hidangan ini bisa ditemukan dengan mudah di banyak tempat, baik itu gerobak atau tenda kakilima, warung makan, sampai restoran dan waralaba.
Saking banyak penggemarnya, ada saja beberapa kedai ayam goreng yang bertahan lama serta punya pelanggan tetap. Salah satunya adalah Ayam Goreng Ibu Haji Jatinegara.
Lokasi kedai ayam goreng ini, tidak jauh dari Pasar Jatinegara. Berkendara dengan mobil, jaraknya sekitar tiga kilometer saja.
Toh biasanya, kedai ayam goreng ini ramai didatangi orang, seperti siang itu, pekan terakhir Februari 2024. Tampak sederet mobil dan motor parkir di depan kedai.
Para karyawan kedai juga tampak sibuk melayani konsumen yang berdatangan. Pun dengan ojek daring yang antri menanti pesanan di depan kedai.
Saat tiba, langsung pesan ayam goreng kampung andalan kedai ini. Beserta pengiringnya, yakni sayur lodeh, sayur asem dan gulai ati ampela.
Tak sampai sepuluh menit ayam goreng dan kawan-kawannya tiba di atas meja. Sesaat pekerja kedai juga menaruh aneka lalapan seperti timun dan daun kemangi. Barulah setelah itu sayur lodeh hangat dan gulai ati ampela dihidangkan.
Seluruh menu yang disajikan tampak menggiurkan. Mari mencoba ayam gorengnya. Ayam yang digoreng matang dengan tampilan warna kuning kecoklatan seakan menggoda untuk dicubit. Saat dicuil dengan kulit luarnya, empuk nan gurih. Santap dengan nasi hangat dan potongan timun, rasanya lezat dan enak.
Ingin lebih berasa enak? Padukan dengan sambal yang disediakan oleh Hindun, pemilik kedai ini.
Sambal yang disajikan dibuat dua bagian yakni sambal ulek merah dan sambal kacang yang disiram sedikit kecap manis. Usut punya usut, Hindun bilang cocolan sambal semakin nikmat bila sambal ulek merah bercampur dengan sambal kacang yang disiram kecap manis.
Saat dicoba, rasanya seperti bumbu siomay. Colek sambal dengan ayam yang gurih, Anda tak akan berhenti mengunyah.
Kata Hindun, resep sambal itu tercetus kala ada salah pelanggan memberi ide memasukkan sambal kacang untuk cocolan ayam goreng.
"Setelah dicoba respon konsumen positif, jadi sampai sekarang kami sajikan," katanya.
Perut belum kenyang? Ada juga lauk pendamping ayam goreng, seperti tahu, tempe lantas usus ayam, jeroan serta ati dan ampela goreng yang bisa dicoba.
Sebagai pelengkap santapan ayam goreng ini, ada sayur asam dan sayur lodeh. Rasa sayur asamnya dominan asam dan ada sedikit getir pedas saat menyeruputnya. Isiannya berupa jagung, labu siam, dan kacang panjang mampu menambah kenikmatan saat berpadu dengan ayam goreng dan sambal ulek merah kedai ini.
Untuk harga dijamin tak bikin kantong menjerit. Tak percaya? Sepotong ayam goreng dibanderol Rp 21.000. Sedangkan lauk seperti tahu dan tempe harganya Rp 3.000.
Sementara itu nasi putih dijual dengan harga Rp 8.000 per piring.
Takaran pas
Selain ayam goreng, ada menu andalan lain yang banyak dipesan para pengunjung. Namanya gulai ati ampela.
Jadi, ati ampela dalam hidangan ini, digoreng matang terlebih dahulu lalu dimasak dengan kuah santan dan bumbu-bumbu rempah lain. Rasanya menggelegar alias pedas. Jadi, cocok benar disantap kala musim hujan.
Semua menu yang disajikan di kedai ini, melewati proses memasak yang tak luput dari pantauan Hindun. Sebut saja untuk gulai ati ampela, proses memasak hingga ati ampela jadi empuk dan legit kala digigit, dipantau dengan cermat oleh Hindun.
Nah, terutama Hindun mengawal proses pengolahan menu ayam goreng. Dari pembersihan ayam, diungkep, hingga penyimpanan sebelum digoreng dan disajikan, kata Hindun adalah prioritas yang diperhatikan di kedai ini.
"Kalau habis diungkep, ayam tidak boleh langsung ditaruh wadah lalu simpan di kulkas. Harus tunggu dingin sebentar baru taruh di wadah. Kalau caranya tidak seperti itu, rasanya tidak enak," sebut Hindun.
Selain itu, untuk bumbu, Hindun mengaku tak pernah main-main. Katanya, sejak usaha ini dijalankan sang ibu, yaitu Nafsiah, semua bumbu yang diajarkan tidak pernah diganti.
"Takaran bumbu yang dimasukkan saat memasak juga tidak boleh kurang atau lebih. Harus sama," tandasnya.
Maka, meski harga bahan makanan tengah melambung, Hindun memastikan tidak mengurangi takaran bumbu. "Jangan dikurangi atau diubah, pantang," ujarnya.
Dalam sehari, kedai ayam goreng bu Haji Jatinegara mesti menyiapkan rata-rata 70 ekor ayam untuk diolah menjadi ayam goreng. Satu ayam, dipotong jadi empat bagian.
Kedai ini buka setiap hari pukul 08.30 sampai 20.30 malam, kalau mau coba.
Ayam Goreng Ibu Haji Jatinegara
Jl.Bekasi 1 No.15a, Jakarta Timur
HP: 0819-32905437
Koordinat GPS: -6.20944, 106.87035
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News