Soto betawi yang legit menggigit

Selasa, 03 April 2012 | 10:32 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 2 - 8 April 2012
Soto betawi yang legit menggigit

Film The Suicide Squad dari Warner. Bros merilis trailer baru.


Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, tentu, tidak asing lagi dengan sajian kuliner yang satu ini: soto betawi. Penjual makanan khas tanah kelahiran Si Pitung ini di Ibukota sudah pasti banyak.

Tapi, pedagang yang menjajakan soto betawi dengan rasa yang betul-betul mantap tidak banyak. Nah, salah satu kedai yang menyajikan soto betawi dengan cita rasa spesial adalah Soto Betawi Haji Husen.

Penasaran? Yuk, mampir ke kedai yang ada di daerah Manggarai, Jakarta Selatan ini. Letak persisnya di Jalan Padang Panjang atau setelah pom bensin Minangkabau kalau Anda datang dari arah Pasar Rumput menuju Pancoran.

Tanda Anda sudah dekat dengan Soto Betawi Haji Husen adalah kemacetan selepas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Penyebab kemacetan, tak lain dan tak bukan adalah mobil pengunjung kedai yang diparkir di sisi kanan Jalan Padang Panjang.

Kedai yang didirikan Husen sejak 1988 silam ini memang kondang. Warung makan ini selalu ramai pengunjung. Apalagi, saat jam makan siang, orang yang datang bisa membeludak. Karena tak ada lahan parkir, mobil para pengunjung pun terpaksa berderet di pinggir jalan.

Ruangan kedai nan sederhana ini pun kadang tak sanggup menampung pengunjung yang ingin mencicip soto betawi racikan Husen. Padahal, sejatinya, kapasitasnya cukup besar, yakni sampai 70 orang. Karena itu, tidak jarang, pembeli harus rela berdiri di luar kedai menunggu kursi kosong. Beberapa pengunjung malah harus mengurungkan niat mereka menikmati soto betawi lantaran enggan mengantre terlalu lama.

Kalau Anda tidak mau masuk dalam barisan antrean, jangan coba-coba datang saat jam makan siang. Sebaiknya Anda datang lebih awal. Namun, jangan pula singgah selepas jam makan siang. Maklum, walau buka dari jam tujuh pagi dan tutup pukul lima sore, Soto Betawi Haji Husen terkadang sudah ludes tak bersisa ketika jarum jam baru menunjukkan pukul dua siang. Oh, iya, kedai ini selalu tutup setiap hari Jumat.

Penampilan kedai seluas sekitar 20 meter persegi yang menggunakan dinding bernuansa warna kuning itu sederhana saja. Tersedia delapan meja panjang yang dilengkapi masing-masing dua kursi kayu panjang. Tak ada pendingin udara kecuali beberapa kipas angin yang menempel di tembok untuk mengusir hawa panas.

Daging terasa renyah

Kalau sudah memperoleh tempat duduk, segera saja pesan soto betawi yang Anda inginkan. Ada beberapa pilihan menu: soto daging, soto paru, atau soto campur yang berisi daging dan aneka jeroan. Bila ingin porsi lebih besar, Anda bisa memesan menu soto istimewa. Porsinya 1,5 kali lebih banyak ketimbang soto biasa.

Enggak pakai lama, semangkuk soto betawi bakal segera terhidang di meja Anda. Kuah soto berwarna kuning kecokelatan itu tampak menggoda selera. Di atasnya, taburan daun bawang dan emping melinjo makin menambah nafsu makan Sebelum menyantap, Anda bisa menambahkan kecap, perasan jeruk limau, sambal, atau acar sesuai selera.

Setelah mengaduk menjadi satu, cobalah cicipi sesendok kuah soto. Segera saja, rasa gurih bercampur sedikit manis bakal menerpa lidah Anda. Rasanya sungguh nikmat saat kuah bercampur irisan daun bawang itu sampai di mulut dan menerjang kerongkongan Anda. Terasa legit, namun tidak enek.

Sekarang, giliran mencomot daging yang tenggelam di dalam kuah soto. Begitu sampai di lidah, rasa gurih pun bakal mendominasi. Cobalah menggigitnya. Permukaan daging cukup kering dan terasa renyah. Tetapi, begitu lembut saat sampai di gigi. Mulut Anda tidak akan capai mengunyah. Rasanya begitu gurih. Mantap! Keringat pun bakal segera mengucur. “Keringat itu seninya makan soto,” kata Husen.

Sejatinya, Husen mengatakan, tak ada yang istimewa pada racikan soto betawi yang ia sajikan. Menurutnya, semua orang Betawi bisa meracik soto betawi seperti yang dia bikin. Yang jelas, supaya soto tidak menimbulkan enek, Husen memakai campuran santan dan susu. Perbandingannya, 60 butir kelapa dengan 2 kilogram susu bubuk untuk sajian sehari.

Untuk menghasilkan daging nan empuk dan gurih, Husen merebusnya dengan tambahan kecap, asam, dan garam. Setelah empuk, daging digoreng supaya permukaan daging kering dan terasa renyah serta warnanya tidak tampak pucat.

Harga Soto Betawi Haji Husen cukup bersahabat dengan kantong. Seporsi soto daging atau soto paru hanya Rp 16.000. Harga soto campur hanya Rp 15.000. Sedang harga satu porsi soto istimewa Rp 22.000. Tidak terlalu mahal, kan, untuk bisa menikmati soto betawi nan sedap? Jadi, buruan mampir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru