SUASANA di jalan Dei Deli Kota Medan tampak hiruk pikuk. Namun, di ujung jalan yang beririsan dengan jalan Gatot Subroto ada satu oase bagi para pecinta kuliner. Oase itu bernama Rumah Makan Sinar Pagi dengan menu andalan soto.
Makanan berkuah ini memang sedap disantap dalam berbagai suasana. Walau cocok untuk makan saat hujan, tapi siang di suasana yang terik soto tetap menggoda lidah.
Walau tidak tampil cantik khas restoran masa kini, kedai yang berdiri sejak tahun 1960 ini selalu ramai terlebih saat jam makan siang. Pendiri kedai ini adalah Zulkarnaen, namun saat ini sudah diturunkan kepada sang anak, Rusmiyati.
Rusmiyati, bilang dalam satu hari bisa menjual ratusan porsi soto. Seperti soto daging sapi, ayam dan paru. "Kalau paru lebih cepat habis karena stoknya sedikit," kata Rusmiyati kepada KONTAN (14/9).
Walau tak ingat angka pasti, Rusmiyati bilang dia perlu menyediakan hampir seratus kilogram daging untuk melayani pelanggannya setiap hari.
Semua soto yang dijual berkuah santan dan kaya akan rempah. "Ini semua ada mulai dari pala, ketumbar, jintan sampai kayu manis, dan masih banyak rempah lain," ujar Rusmiyati.
Saat Anda menyantapnya, gurihnya santan dan hangat khas pala dan merica lebur di mulut. Walau dipotong tebal-tebal, daging sapi bertekstur lembut dan mudah dicerna.
Soto ini disajikan dengan sambal kecap dengan tumisan bumbu bawang merah. Sayang, porsi nasi terbilang mini alias sedikit. Untuk porsi sedang, setidaknya Anda perlu mengambil tiga porsi nasi di rumah makan ini. Tapi, bagi mereka yang berporsi mini, satu piring nasi beserta semangkok soto sudah lebih dari cukup.
Satu porsi soto dipatok Rp 28.000, sedangkan nasi Rp 2.000. Jika tertarik mampir, baiknya Anda mencari tempat parkir beberapa puluh meter sebelum sampai di depan kedai ini. Sebab, posisi kedai berada di persimpangan jalan dan tak memiliki bahu dan lahan parkir yang memadai, sehingga sulit untuk mendapat tempat untuk parkir mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News