CLOSE [X]

Spyware di Android menyamar sebagai system update, diduga bisa mencuri data pengguna

Rabu, 31 Maret 2021 | 10:50 WIB Sumber: 9To5Google
Spyware di Android menyamar sebagai system update, diduga bisa mencuri data pengguna

ILUSTRASI. Spyware di Android menyamar sebagai system update, diduga bisa mencuri data pengguna


ANDROID -  Sebuah spyware di Android belum lama ini ditemukan menyamar sebagai "system update" atau pembaruan sistem. Diduga mengkhawatirkan, spyware tersebut diam-diam mencuri data pengguna tanpa sepengetahuan.

Belum lama ini, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mobile security bernama Zimperium menemukan spyware yang menyamar sebagai system update alias pembaruan sistem. Mengutip dari blog resmi Zimperiumspyware tersebut sulit dicurigai, karena user mengira ponsel Android yang digunakan sedang melakukan pembaruan sistem.

Meski demikian, spyware tersebut tetap membahayakan pengguna. Sebab dapat melakukan berbagai tindakan yang membahayakan pengguna, termasuk mencuri data tanpa sepengetahuan.

Spyware sendiri merupakan sebuah program berbahaya yang masuk ke dalam sistem dengan tujuan merusak atau mencuri data. Dalam temuannya, Zimperium menuturkan bahwa spyware baru yang dirancang untuk Android tersebut dapat mencuri data tanpa sepengetahuan penggunanya.

Mengutip dari 9to5Google, spyware tersebut bahkan bisa menyembunyikan ikon aplikasinya dari App Drawer di layar smartphone pengguna.

Spyware ini juga tidak memerlukan akses root untuk menyamar sebagai pembaruan sistem Android supaya bisa menipu targetnya. Spyware tersebut juga bakal menampilkan notifikasi yang mengatakan perangkat "Searching for update.." lengkap dengan icon G yang membuat penyamarannya semakin mirip.

Lalu apa saja yang bisa dicuri oleh Spyware tersebut? Setelah spyware tersebut terpasang dan aktif, Remote Acess Trojan (RAT) dapat menerima dan menjalankan perintah pada perangkat untuk mengoleksi dan mencuri data.

ILLUSTRASI: Logo Android

Berikut aktivitas yang bisa dilakukan spyware tersebut:

  • Mencuri pesan di insant messenger
  • Mencuri file database instant messenger (apabila root tersedia)
  • Memeriksa boomark dan pencarian lewat browser default
  • Memeriksa bookmark dan riwayat pencarian dari Gogole Chrome, Mozilla Firefox dan Samsung Internet Browser
  • Mencari file dengan ekstensi tertentu (termasu, .pdf, .doc, .docx, .xls, .xlsx)
  • Memeriksa data clipboard
  • Memeriksa konten notifikasi
  • Merekam audio
  • Merekam panggilan telepon
  • Ambil gambar secara berkala (bisa lewat kamera depan atau belakang)
  • Daftar aplikasi yang diinstall
  • Mencuri gambar dan video
  • Memantau lokasi lewat GPS
  • Mencuri pesan SMS
  • Mencuri kontak telepon
  • Mencuri log panggilan
  • Mengambil informasi perangkat (misalnya, aplikasi yang dipasang, nama perangkat, status penyimpanan)
  • Menyembunyikan kehadirannya dengan menghilangkan icon dari App Drawer atau menu di layar smartphone

Menurut Google, spyware tersebut tidak pernah tersedia di Google Play Store. Jadi seharusnya sebagian besar pengguna Android kemungkinan tidak terhubung dengan spyware yang menyamar sebagai pembaruan sistem ini.

Untuk mengurangi potensi serangan spyware, pastikan Anda selalu update sistem keamanan Android ke versi yang paling baru.

Selanjutnya: Google perpanjang meeting pakai Google Meet unlimited 24 jam hingga Juni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto
Terbaru