Studi Microsoft: Warganet remaja lebih sopan daripada dewasa

Sabtu, 27 Februari 2021 | 06:05 WIB Sumber: Kompas.com
Studi Microsoft: Warganet remaja lebih sopan daripada dewasa


INDUSTRI INTERNET - JAKARTA. Perilaku sopan ternyata tak selalu menjadi lebih matang seiring bertambahnya usia. Setidaknya ini salah satu pesan yang kita dapatkan dari hasil studi tahunan Microsoft, Civility, Safety, and Interactions Online 2020, yang dirilis bersama dengan temuan dari Digital Civility Index (DCI) 2020.

Survei yang sudah memasuki tahun kelima tersebut mengamati sekitar 16.000 responden di 32 wilayah, yang diselesaikan selama kurun waktu bulan April hingga Mei 2020. Survei tersebut mencakup responden dewasa dan remaja tentang interaksi online mereka dan pengalaman mereka menghadapi risiko online.

Riset tahun ini mencakup sembilan wilayah Asia-Pasifik (APAC), yaitu Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Regional Digital Safety Lead, Asia-Pasifik, Microsoft, Liz Thomas mengatakan, keadaban digital sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi online yang positif.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, lebih banyak masyarakat yang mengakses internet. "Melalui peringatan Safer Internet Day ini, kami diingatkan bahwa pemerintah, organisasi, dan individu memiliki peran dalam membantu menjadikan internet tempat yang lebih baik untuk bekerja dan bermain," ungkapnya, seperti dikutip dari situs resmi Microsoft.

Baca Juga: Tingkat kesopanan orang Indonesia di internet paling buruk se-Asia Tenggara

Studi tersebut menemukan bahwa remaja usia 13 hingga 16 tahun memiliki skor DCI atau keadaban online yang lebih tinggi dibandingkan dewasa. Pada ukuran global, kelompok remaja mendapatkan skor 63, sementara dewasa 72. Untuk diketahui, semakin tinggi skor DCI, maka semakin buruk tingkat kesopanannya.

Peneliti menemukan temuan serupa di Singapura, di mana skor DCI remaja dan dewasa secara berturut-turut adalah 50 dan 68. Sementara di Taiwan, skornya 55 untuk remaja dan 67 untuk dewasa. Menurut Liz, studi menunjukkan tidak ada penurunan skor DCI untuk remaja.

Sebaliknya, tren penurunan terlihat pada kelompok dewasa. "Terdapat penurunan 16 poin di antara orang dewasa di Indonesia, sementara di Malaysia skor "orang dewasa" turun tiga kali lebih banyak daripada remaja," ungkapnya.

Baca Juga: Nonton Netflix Sepuasnya Tanpa Takut Kehabisan Kuota, Ini 3 Tipsnya

Liz menambahkan, secara keseluruhan, 26% responden secara global mengatakan keadaban online lebih baik selama pandemi. Hal ini berkaitan dengan tren banyaknya orang yang saling membantu dan memiliki rasa kebersamaan yang lebih besar.

Namun, bukan berarti tidak ada responden yang menilai keadaban online di masa pandemi justru memburuk. "Sebanyak 22% mengatakan keadaban online lebih buruk, sebagian akibat dari penyebaran informasi palsu dan menyesatkan yang semakin marak," ungkap dia.

Indonesia warga paling tidak sopan

Media sosial dihebohkan dengan hasil studi Microsoft, terutama mengenai temuan bahwa warganet Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara atau bisa disebut paling tidak sopan di wilayah tersebut. Tingkat kesopanan warganet Indonesia memburuk delapan poin ke angka 76.

Urutan pertama dihuni oleh netizen Singapura yang juga menempati peringkat keempat secara global, dengan total 59 poin. Kemudian Malaysia ada di urutan kedua dengan 63 poin, diikuti oleh Filipina 66 poin.

Thailand menduduki posisi keempat dengan 69 poin, disusul Vietnam di urutan kelima dengan 72 poin, tepat berada di atas Indonesia. Microsoft tidak memaparkan laporan DCI untuk negara Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga: Pandemi dan Meningkatnya Kebutuhan Akses Data Internet

Ada tiga faktor yang memengaruhi risiko kesopanan di Indonesia. Paling tinggi adalah hoaks dan penipuan yang naik 13 poin ke angka 47%. Kemudian faktor ujaran kebencian yang naik 5 poin, menjadi 27%. Ketiga adalah diskriminasi sebesar 13%, yang turun sebanyak 2 poin dibanding tahun lalu.

Kemunduran tingkat kesopanan paling banyak didorong pengguna usia dewasa dengan persentase 68%. Sementara usia remaja disebut tidak berkontrubusi dalam mundurnya tingkat kesopanan digital di Indonesia pada 2020.

Jika mengacu pada hasil studi ini, kelompok dewasa mungkin bisa melihat kembali aktivitas masing-masing di dunia maya. Tak ada salahnya untuk belajar dari para remaja dalam hal berperilaku di internet. Siapa tahu apa yang Anda lakukan selama ini berkontribusi terhadap penurunan skor kesopanan online tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi Microsoft: Warganet Remaja Lebih Sopan daripada Dewasa.

Editor: Nabilla Tashandra

Baca Juga: Begini prospek bisnis neo bank di Indonesia ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru