SENI dan kebudayaan daerah adalah kekayaan bangsa Indonesia. Masyarakat luar negeri juga mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia itu dengan memberinya tempat berekspresi di ajang festival internasional.
Lihat saja, tari Matah Ati dari Mangkunegaran, Solo, menjadi tarian pembuka di Festival Kebudayaan Melayu (Pesta Raya: Malay Festival Arts), tanggal 22-23 Oktober 2010 di Esplanade-Theatres on the Bay, Singapura.
Matah Ati merupakan seni tari epik yang diangkat dari kisah nyata percintaan Mas Said dengan Rubiah. Di dalam tarian ini terkandung nilai persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki. Sejarah mencatat, Rubiah ikut berjuang mengantarkan Mas Said naik tahta Mangkunegaran.
Karya tari kontemporer ini merupakan karya perdana Atilah, keturunan langsung keraton Mangkunegaran. Uniknya, penampilan tarian Matah Ati akan digelar di panggung dengan kemiringan 15% karya Jay Subiakto. Bagi yang berniat berakhir pekan ke Singapura pada tanggal tersebut, jangan lupa menonton karya spektakuler ini. Harga tiketnya mulai Sin$ 30 sampai Sin$ 60 per orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News