Untuk menjadi “sesuatu banget”, orang kadang butuh ide, perlu informasi yang bisa menjadi sumber inspirasi. Itulah yang terjadi pada Edward Suhardi.
Setelah mendengar presentasi Anies Baswedan yang menjelaskan panjang lebar tentang Indonesia Mengajar, hati wedding photographer ini tergugah.
Penjelasan pendiri Indonesia Mengajar, program pengajar muda di daerah terpencil negara kita, itu membuat Edward terinspirasi untuk membantu Indonesia Mengajar.
Ia memotret kegiatan para pengajar muda di pelbagai pelosok. “Sekarang, kalau Indonesia Mengajar ingin presentasi ke sponsor atau ke mana pun, kebanyakan mereka pakai hasil jepretan saya,” katanya bangga.
Edward merasa senang karena akhirnya dia pun bisa berbuat sesuatu untuk banyak orang, meski hanya lewat foto. Sebelumnya, ia merasa sebagai masyarakat kota tidak bisa berbuat hal-hal yang besar.
Ya, Edward menjadi “sesuatu banget”, meminjam kata yang dipopulerkan penyanyi Syahrini, setelah mengikuti acara TEDxJakarta pada 19 Desember 2010 lalu di Pusat Perfilman Usmar Ismail. Waktu itu, salah satu pembicara yang tampil adalah Anies, Rektor Universitas Paramadina, Jakarta.
Kartika Anindya, salah satu pendiri TEDxJakarta, bilang, TEDx merupakan komunitas yang menyebarkan ide-ide luar biasa yang bisa dipakai sebagai katalisator bagi siapa saja. Mereka menyebutnya “spa otak”. Makanya, “Kami menggelar acara untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang menggugah inspirasi,” ujarnya.
Kelahiran TEDxJakarta sendiri terinspirasi dari TED di Amerika Serikat (AS). TED adalah konferensi yang menghadirkan para praktisi dan pakar serta peminat dari tiga bidang: technology, entertainment, dan design. Dari situlah kemudian nama TED muncul.
Tujuan utama komunitas ini ialah menyebarkan ide dan informasi yang berharga dan menginspirasi ke seluruh dunia secara terbuka dan gratis. Sederetan pembicara top pernah berdiri di atas panggung TED, mulai bekas Presiden AS Bill Clinton sampai mantan Wakil Presiden AS Al Gore. “Kami ingin bikin acara seperti itu
di Jakarta,” tutur Kartika.
Gayung bersambut. TED membuka lisensi untuk membuat acara TEDx. “Kami pun mendaftar untuk mendapat lisensi TEDxJakarta pada Mei 2009,” ungkap Kartika.
Setelah mengantongi lisensi, TEDx Jakarta pun mengadakan kegiatan pertamanya. Acara perdana komunitas ini adalah memutar video dari TED yang berisi presentasi dari sejumlah orang. “Setelah itu kami membahasnya,” jelas dia.
Tak hanya menyaksikan video, tentunya. TEDxJakarta juga mengundang pembicara yang memiliki kisah-kisah inspiratif untuk berbagi. Tidak hanya dari kalangan orang terkenal saja, tapi juga orang-orang biasa. Termasuk para peserta yang mengikuti acara komunitas ini sebelumnya.
Bermacam tema
Ambil contoh, dalam acara bertajuk TEDxJakarta: You! tahun lalu, komunitas ini untuk pertama kalinya memberi kesempatan pada anggotanya untuk menjadi pembicara pada acara utama. “Kami membuka pendaftaran untuk memberi kesempatan kepada bakat-bakat tersembunyi, atau pahlawan tak dikenal di luar sana untuk menginspirasi masyarakat Jakarta, Indonesia, atau bahkan dunia melalui ide dan karya mereka,” ujar Kartika.
TEDxJakarta memberi kesempatan bagi anggotanya yang terpilih untuk berbicara selama delapan menit di atas panggung. Orang ternama yang pernah menjadi pembicara di TEDxJakarta antara lain penari Didik Ninik Towok, atlet binaraga Ade Rai, musisi jazz Barry Likumahuwa, dan Ketua Indonesian Conference on Religion for Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia.
Kartika menambahkan, kalau TED lagi on air di Amerika Serikat, TEDxJakarta mengadakan live streaming. “Kami nonton bareng secara langsung,” beber business solution specialist di Principia Learning Lab, lembaga konsultan pengembangan organisasi, ini.
Yang terbaru, 1 April 2012 lalu, mereka menyelenggarakan TEDxJakarta: Deceptive Truths di Jakarta International School. Salah satu pembicaranya adalah Connie Bakrie, pengamat militer perempuan pertama Indonesia. “Semua acara kami gratis, tapi pesertanya kami batasi,” imbuh Kartika.
Kebanyakan peserta adalah orang-orang berusia muda, berumur antara 18 tahun hingga 40 tahun dari beragam latar belakang. Sejumlah nama beken juga pernah ikut menjadi peserta acara TEDxJakarta, antara lain Sherina Munaf dan Tracy Trinita.
Awalnya, sesuai namanya, acara TEDxJakarta mengangkat kisah-kisah inspiratif dari bidang teknologi, hiburan, dan desain. Tapi sekarang, “Kami terbuka dengan bidang-bidang lainnya,” kata Kartika. Mulai agama, pendidikan, olahraga sampai pertahanan.
Di banyak kota
Kegiatan TEDxJakarta pun menular ke kota-kota lain di Indonesia seperti Bandung dan Makassar. Sebab itu lahirlah komunitas yang sama di banyak daerah. Misalnya, TEDxBandung, Tangsel (Tangerang Selatan), dan Makassar.
Bahkan, ada pula TEDx di lingkup kampus seperti TEDx UI (Universitas Indonesia) serta Binus (Bina Nusantara). Maklum, tak semua orang bisa datang ke Ibukota untuk mengikuti event TEDxJakarta. “Kami dukung orang-orang untuk bikin komunitas TEDx di daerahnya supaya semakin banyak ide-ide luar biasa yang tersebar melalui komunitas ini,” tutur Sandila Ekaputri, satu dari 15 anggota tim inti TEDxJakarta.
Radix Hidayat, salah satu pendiri TEDxBandung, menjelaskan, kebanyakan anggota tim inti TEDxBandung adalah mahasiswa yang kuliah di ibukota Jawa Barat. “Awal Agustus 2010 lalu, lisensi TEDxBandung diberikan,” katanya.
Semula Radix dan teman-temannya suka dengan video-video yang ada di TED.com yang berisi konten dari konferensi TED di California. Dari situ, ia tahu bahwa TED membuat program TEDx di seluruh dunia, yang bisa membuat acara dengan gaya TED dengan bumbu kelokalan masing-masing. Dan, setelah mencari-cari, dia dan kawan-kawan akhirnya tahu ada TEDxJakarta, lalu ikut acara komunitas ini.
Setelah mendekap lisensi, dua bulan kemudian, tepatnya 24 Oktober 2010, TEDxBandung mengelar acara perdana di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Beberapa figur Kota Kembang seperti Tita Larasati, dosen ITB, dan Mira Kusumarini, Direktur Ashoka Indonesia, jadi pembicara.
Tahun lalu, Radix menuturkan, komunitasnya mengalami banyak regenerasi, dengan banyaknya sukarelawan baru yang masuk. Oleh sebab itu mereka membuat semacam side event yang bertajuk TEDxBandung Ngariung. Acara ini skalanya lebih kecil dan lebih rutin diadakan yang mengangkat tema tertentu.
Pada 22 April nanti mereka akan menyelenggarakan kegiatan ini dengan tema Better Women, Better Future. “Semua pembicaranya perempuan,” ujar product development di Salingsilang.com itu, sebuah information technology startup berbasis di Jakarta.
Kemudian, untuk acara internal, komunitas ini sedang memulai TEDxBandung Meetup untuk menjembatani antara anggota lama dengan anggota baru. “Kami ingin memastikan ada transfer ilmu berformat presentation party dari tim TEDxBandung untuk tim TEDxBandung,” ujar dia.
Selain itu, Radix menambahkan, untuk sesama TEDx yang ada di Bandung, semisal TEDxITB, TEDxITT, TEDxUnpad, dan TEDxMCU, TEDxBandung mengadakan TEDx Organizer Workshop. Isinya berupa transfer ilmu dan tip-tip tentang penyelenggaraan TEDx.
TEDxBandung juga akan berpartisipasi dalam proyek JR, seniman jalanan yang memenangkan TEDPrize 2011. Lalu, dalam proyek Inside Out Project, sebuah proyek seni TEDx yang akan diadakan serentak di seluruh dunia.
Selain di Bandung, TEDx juga terbentuk di Tangerang Selatan pada 25 Juni 2011, berbarengan dengan terbitnya lisensi komunitas ini. Salah satu penggagasnya adalah Amelia. “Kami berharap menemukan orang-orang berjasa besar tapi tak banyak dikenal orang,” imbuh mahasiswa Ilmu Politik UI, Jakarta ini.
Karena usianya belum genap satu tahun, TEDxTangsel baru mengadakan satu kali kegiatan, bernama TEDxTangselSalon. Acara bertema piknik dan dalam suasana kekeluargaan ini berlangsung 11 Desember 2011 lalu di kediaman salah satu anggota tim inti komunitas ini. Ada dua pembicara yang hadir, yakni Deden Ramadani, pemenang The Best Student Documentary dari International Golden Lens Award dan Hilmi Fabeta, pendiri BSD Art Movement.
Amelia menegaskan, TEDxTangsel bakal menyebarkan kisah-kisah inspiratif yang bertujuan menampilkan para “hero” Tangerang Selatan dan kemudian menjadikan mereka sebagai “rockstar”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News