Tiga kota segera hadirkan biennale secara simultan

Minggu, 05 November 2017 | 12:49 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Tiga kota segera hadirkan biennale secara simultan


GALERI SENI - JAKARTA. Pameran seni rupa kontemporer Indonesia kini semakin berkembang. Di beberapa kota di Indonesia tiga biennale akan hadir dalam waktu berdekatan, Jakarta Biennale, Jogja Biennale, dan Makassar Biennale. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendukung hadirnya biennale di berbagai kota sebagai kesadaran pemerintah untuk mengangkat seni budaya kontemporer Indonesia di pentas dunia.

“Penyelenggara sepakat menyajikan acara ini secara simultan karena sangat efektif dan memudahkan Indonesia untuk menarik tamu-tamu internasional,” ujar Wakil Kepala Bekraf Ricky Josep Pesik dalam keterangan yang diterima KONTAN, Minggu (5/11).

Menurut Ricky, pameran ini penting dihadirkan ke publik untuk mengangkat peran seni kontemporer Indonesia di dalam konstelasi dunia seni rupa saat ini. Hal ini senada dengan arahan Presiden Jokowi agar menyajikan Indonesia lebih komprehensif. Ia juga menambahkan, jika acara ini sukses, maka hal yang sama dapat dijadikan agenda rutin dua tahunan.

Secara berurutan Jogja Biennale akan dibuka pada tanggal 2 November dengan melanjutkan seri “Equator”nya. Kali ini akan hadir Equator #4 dengan tema utama STAGE of HOPELESSNESS. Acara ini akan berlangsung hingga 10 Desember di Museum Nasional Jogja dan menghadirkan 27 seniman Indonesia yang telah dikurasi dan 12 seniman Brasil.

Sementara itu Jakarta Biennale akan dibuka pada tanggal 4 November-10 Desember dengan mengangkat tema “JIWA” yang akan berlangsung di tiga tempat yaitu Gudang Sarinah Ekosistem, Museum Seni Rupa dan Keramik dan Museum Sejarah Jakarta. Acara ini akan melibatkan 51 seniman Indonesia dan mancanegara.

Sedangkan Makassar Biennale akan hadir pada 8-28 November di Menara Pinisi, Makassar dengan menghadirkan tema “Maritim”. Seniman dari Aceh hingga Papua direncanakan akan berpartisipasi dalam acara yang digelar untuk kedua kalinya ini.

Anwar ‘Jimpe’ Rachman, selaku Direktur Makassar Biennale 2017 menjelaskan bahwa Makassar Biennale menetapkan Maritim sebagai tema abadi. “Ini adalah ajang seni rupa kontemporer terbesar di Indonesia Timur, dan mungkin termasuk Biennale terbesar di dunia yang berbasis Maritim,” ujarnya.

Sekedar informasi Badan Ekonomi Kreatif (bekraf) meyakini bahwa pelaku usaha ekonomi kreatif bisa menyumbang pendapatan hingga Rp 1.000 triliun ke pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun 2017. Sementara sektor seni rupa baru memberi kontribusi 0,22% untuk ekonomi kreatif di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru