Tren smartphone mengubah wajah industri ponsel, termasuk pasar ponsel fesyen. Ponsel fesyen tidak lagi sekadar identik dengan taburan emas dan berlian yang menyelubungi permukaan produknya. Jeroan isi ponsel pun kini sudah berisi dengan teknologi tercanggih.
Ambil contoh LG Prada 3.0 yang resmi dijual di Indonesia pada akhir pekan lalu (10/2). Ponsel tersebut hadir dengan perpaduan antara desain dan teknologi.
Kim Won Dae, Presiden Direktur LG Electronics Indonesia, menyatakan, LG Prada 3.0 dibekali teknologi terkini untuk menjawab kebutuhan konsumen terhadap sebuah smartphone. Ponsel berbandrol Rp 6,99 juta per unit ini bersenjatakan prosesor dual core chipset TI OMAP 1 Ghz dan memori dual RAM, masing-masing 512 MB RAM.
Singkatnya, isi jeroan LG Prada 3.0 mengadopsi konsep three-dual technology, yakni menggunakan prosesor dual core, dual channel, dan dual RAM sekaligus. Konsep three-dual inilah yang diyakini Kim Won bakal membuat LG Prada 3.0 tak cuma cantik, tapi juga bertenaga dan efisien.
Apalagi, ada perangkat pendukung lainnya, seperti kamera 8MP, kamera depan 3 MP, auto focus LED flash, dan WiFi. "Desain mewah khas Prada adalah nilai plus yang bisa membuat ponsel ini bersaing di kelas smartphone," ujar Kim Nam Tae, Sales & Marketing Manager Mobile Communication Division LG.
Agar mampu mencuri perhatian publik, Kim Nam menyebut pihaknya sengaja membenamkan sistem operasi Android Gingerbread pada LG Prada 3.0. Asal tahu saja, seri sebelumnya, LG Prada 1.0 dan 2.0, menggunakan sistem operasi Flash UI.
Samsung tak mau kalah. Kreasinya bertajuk Samsung Galaxy X Giorgio Armani dan Samsung Galaxy Ace Hugo Boss juga melek teknologi.
Samsung Galaxy Ace Hugo Boss bersenjatakan chipset Qualcomm MSM7227, 800 MHz ARM 11, dan Adreno 200. Ponsel ini dipasarkan dengan kapasitas layar TFT capacitive touch screen 16 warna dan dimensi 3,5 inci. Ponsel berbasis Android tersebut juga memiliki segudang perlengkapan pendukung smartphone lain, seperti GPS, predictive text input (Swype), dan lainnya.
Bagaimana nasib ponsel yang hanya bermodal fesyen saja? "Di tengah tren smartphone, ponsel fesyen yang mengandalkan desain unik seperti Virtu tanpa mengikuti perkembangan teknologi juga masih bisa bertahan," kata Lucky Sebastian, pengamat teknologi dari Gatorade IT.
Namun, Lucky memprediksi, makin meluasnya pemakaian smartphone akan menyebabkan ponsel fesyen berteknologi canggih kian masif diproduksi. Meski tak dipungkiri, desain ponsel memang masih menjadi pertimbangan utama konsumen selain isi jeroannya.
Oleh sebab itu, Lucky menilai kemunculan Blackberry Porsche P'9981 merupakan upaya Research In Motion (RIM) mempertahankan pangsa pasar. Blackberry Porsche P'9981 yang dirilis Desember 2011 lalu menawarkan prosesor Qualcomm MSM8655 Snapdragon 1.2 GHz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News