Reporter: Bimo Adi Kresnomurti | Editor: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Simak urutan musim di Eropa yang perlu diketahui pendatang. Di benua Eropa, pergantian musim menjadi salah satu fenomena alam yang sangat jelas dirasakan sepanjang tahun.
Dalam satu siklus tahunan, Eropa mengalami empat musim yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari hangatnya musim semi hingga dinginnya musim dingin.
Penentuan waktu setiap musim ini bukan hanya berdasarkan perubahan cuaca, tetapi juga ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari, khususnya saat terjadi equinox dan solstice.
Baca Juga: 10 Negara Eropa Paling Rawan Pencopetan: Kenali Taktik & Tips Mencegahnya
Pembagian ini ditentukan berdasarkan pergerakan bumi terhadap matahari, khususnya posisi bumi saat equinox (titik ketika siang dan malam sama panjang) dan solstice (titik ketika matahari berada paling utara atau selatan dari garis khatulistiwa).
Pergantian musim tersebut tidak hanya memengaruhi iklim, tetapi juga kehidupan sosial, budaya, hingga aktivitas ekonomi masyarakat Eropa.
Di Eropa, urutan musim terbagi menjadi empat periode utama yang berlangsung dalam satu tahun, dilansir dari National Geographic.
Baca Juga: Uni Eropa Percepat Rencana Euro Digital di Tengah Regulasi Baru AS
1. Musim Semi (Spring)
Waktu: sekitar 20–21 Maret (vernal equinox) hingga 20–21 Juni (summer solstice).
Musim ini ditandai dengan suhu mulai menghangat, bunga bermekaran, dan siang hari lebih panjang dari malam.
2. Musim Panas (Summer)
Waktu: sekitar 21 Juni hingga 22–23 September (autumnal equinox).
Suhu paling panas dalam setahun, siang hari jauh lebih panjang daripada malam.
Baca Juga: Aktivitas Bisnis di Eropa Tumbuh ke Laju Tercepat dalam 15 Bulan
3. Musim Gugur (Autumn/Fall)
Waktu: sekitar 22–23 September hingga 21–22 Desember (winter solstice).
Musim ini memiliki daun-daun pohon berguguran, suhu mulai dingin, dan malam lebih panjang dari siang.
4. Musim Dingin (Winter)
Waktu: sekitar 21–22 Desember hingga 20–21 Maret (vernal equinox).
Musim ini memiliki suhu sangat rendah, beberapa wilayah Eropa mengalami salju, dan malam hari lebih panjang dari siang.
Baca Juga: Intip Sejarah Poundsterling Inggris Raya, Mata Uang Tertua di Dunia
Tips untuk Traveler
Lewat Eropa memiliki empat musim utama dalam satu tahun, ada tips agar perjalanan lebih nyaman dan sesuai ekspektasi. Berikut tipsnya:
1. Saat Musim Semi (Maret–Mei)
Cocok untuk menikmati bunga bermekaran, festival musim semi, dan suasana yang hangat tapi tidak terlalu panas.
Tips: Bawa jaket ringan karena suhu masih bisa dingin, terutama di malam hari.
2. Saat Musim Panas (Juni–Agustus)
Puncak liburan turis dengan suhu hangat hingga panas, ideal untuk pantai, jalan-jalan kota, atau festival musik.
Tips: Booking hotel dan tiket transportasi jauh-jauh hari karena harga biasanya naik. Jangan lupa sunscreen dan pakaian tipis.
Baca Juga: Sejarah Mata Uang China, Perkembangan dari Kerang hingga Yuan Renminbi Digital
3. Saat Musim Gugur (September–November)
Waktu terbaik untuk melihat daun berubah warna dengan suasana romantis dan tenang.
Tips: Pilihan tepat bagi traveler yang ingin suasana lebih sepi. Bawa mantel hangat karena suhu mulai menurun.
4. Saat Musim Dingin (Desember–Februari)
Identik dengan salju, pasar Natal, dan ski di pegunungan Alpen. Cocok bagi pecinta wisata musim dingin.
Tips: Siapkan pakaian tebal, sepatu anti-selip, dan rencanakan aktivitas indoor jika cuaca ekstrem.
Itulah urutan musim di Eropa yang perlu diketahui pendatang.
Tonton: Gelontorkan Rp 144 Triliun, Pemerintah AS Resmi Kantongi 10% Saham Intel
Selanjutnya: Belanja Perpajakan Tahun 2026 Direncanakan Mencapai Rp 563,6 Triliun
Menarik Dibaca: 4 Resep Salad Pasta yang Mudah, Nikmat dan Anti Ribet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News