Yuk, nyate ayam ambal berbalur saus bakal tempe

Kamis, 03 Januari 2013 | 08:14 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 31 Desember 2012 - 6 Januar
Yuk, nyate ayam ambal berbalur saus bakal tempe


Di antara kelompok kuliner sate ayam, nama sate ambal boleh jadi kurang populer. Namun, bagi warga Kebumen dan sekitarnya, santapan yang satu ini sudah tidak asing lagi. Bahkan, terbilang kuliner andalan.

Kata “ambal” dicomot dari nama sebuah kecamatan di Kebumen, Jawa Tengah, yang jadi asal kudapan ini: Ambal. Dulu, daerah itu merupakan sebuah kadipaten juga bernama Ambal. Alkisah, tahun 1872 silam, Bupati Ambal Poerbanagara ingin makan lauk yang enak dan empuk. Lalu, juru masaknya membuat sate ayam yang berbalur bumbu sebelum dibakar. Dan hingga kini, masyarakat setempat menyebutnya sate ambal.

Nah, buat warga Jakarta dan sekitarnya yang penasaran dengan rasa sate ambal, enggak perlu jauh-jauh ke Kebumen untuk mencicipi kuliner ini. Konon, di Ibukota RI cuma ada satu kedai yang menjual sate ambal. Namanya: Sate Ayam Ambal Mas Dhani di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Letak persisnya di
Jalan Bangka Raya 1.

Kalau Anda datang dari arah Kuningan, begitu sampai di perempatan Mampang, belok kanan ke Jalan Kapten Tandean. Lurus saja hingga ketemu jalan bercabang. Ambil jalan yang kiri dan Anda sudah berada di Jalan Bangka Raya. Terus saja sampai Gedung AKA yang ada kanan jalan. Nah, letak kedai Sate Ayam Ambal Mas Dhani ada di seberang gedung ini.

Tapi, kapasitas kedai ini enggak besar-besar amat, lo, hanya memuat maksimal 10 pengunjung. Tak heran, kebanyakan pelanggan membawa pulang sate ambal pesanannya.

Pengolahan sate ambal berbeda dengan sate ayam pada umumnya. Meski sama-sama dibakar, sate ambal tidak menggunakan kecap. Dan, sebelum ditusuk, potongan daging ayam dibaluri bumbu dulu.

Penasaran ingin tahu seperti apa baunya sebelum dibakar? Ambil saja satu tusuk sate ambal yang masih mentah. Aroma rempah-rempah yang harum langsung menyerbu indra penciuman, sedap betul.

Budiyono, sang pemilik kedai, bertutur bahwa bumbu sate ambal memakai sembilan jenis rempah plus gula jawa sebagai pengganti kecap. Sebelum ditusuk, daging ayam direndam ke dalam bumbu dan gula jawa selama satu jam. Setelah itu, daging siap ditusuk.

Wah, betul-betul tanpa kecap, ya? Jadi makin penasaran seperti apa rasanya. Apalagi, saat dibakar, sate ambal mengeluarkan minyak yang membuat daging tampak berkilat.

Saus bakal tempe

Tak berapa lama, satu porsi berisi sepuluh tusuk sate sudah tersaji di atas piring, dengan semangkuk saus bertekstur kasar dengan jejak minyak. Anda bisa memilih nasi atau ketupat sebagai teman makan.

Potongan daging ayamnya berukuran lumayan besar. Di ujung pangkal tiap tusukan, ada potongan daging berkulit yang terlihat empuk. Tampilan sate ambal tampak matang kekuningan yang cantik, dengan sedikit sekali jejak hitam hasil bakaran. “Karena tidak pakai kecap, maka tidak terbentuk arang kecap yang hitam hangus di daging ayam,” ujar Budi, panggilan Budiyono.

Perut pun langsung bergemuruh minta dipertemukan dengan sate beraroma harum ini. Saus yang disajikan bisa Anda siramkan ke sate, nasi, atau ketupat. Terserah selera Anda.

Saat digigit, daging ayamnya terasa spicy alias berbumbu dengan sedikit samar rasa manis yang berbalur gurih. Tumbukan aroma pala, lengkuas, jahe, dan kunyit membikin daging sate tercium harum dan lezat. Daging ayamnya juga empuk dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam.

Saus satenya juga punya tekstur rasa hampir sama, hanya lebih gurih dan manis. Rupanya, keunikan sate ambal juga tecermin pada saus yang terbuat dari bakal tempe alias kedelai yang sudah diberi ragi namun belum jadi. “Untuk mengurai aroma langu kedelai dan membuatnya lebih empuk sekaligus sehat,” kata Budi.

Aslinya, di Ambal sana, bakal tempe ini hanya ditumbuk bersama bumbu rendaman sate. Namun, Budi menggilingnya bersama bumbu rendaman sate dan menambahkan bawang merah goreng supaya lebih halus serta makin sedap.

Untuk menyesuaikan selera warga Jakarta, Budi mengurangi kadar manis sausnya. Tekstur berminyak yang terdapat di kuah saus berasal dari minyak ayam sehingga menjadikan rasanya lebih gurih. Saking enak rasanya, makan sausnya bersama ketupat atau nasi saja sudah cukup.

Tak perlu khawatir soal harga, seporsi sate ambal hanya seharga Rp 12.000 pas dan menjadi Rp 15.000 dengan tambahan nasi atau ketupat. Sedang untuk penyegar kerongkongan, ada es teh manis Rp 2.500 serta jus dan es teler Rp 5.000 segelas.

Tunggu apa lagi?

 

Sate Ayam Ambal Mas Dhani
Jl. Bangka Raya 1 Mampang, Jakarta Selatan
Telp. 021-71793814
Koordinat GPS:
S6024.115’ - E106081.778’

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru