Nge-pindang patin Palembang di Jakarta

Senin, 23 November 2015 | 17:00 WIB   Reporter: Fransiska Firlana
Nge-pindang patin Palembang di Jakarta


Masyarakat Jakarta tentu tak asing dengan Plaza Semanggi. Bila Anda sedang berjalan-jalan dekat dengan area ini, apalagi sedang lapar tak akan sulit menemukan tempat makan.

Beragam tempat kuliner, mulai yang kelas kali lima, menengah, sampai kelas atas tersedia. Pilihan menu juga bervariasi. Anda bisa pilih yang siap saji atau yang diracik langsung. Mau menu domestik, timur, maupun barat semua ada.

Nah, bila Anda mencari tempat makan yang komplit, bisa melipir ke Koki Cafe yang terletak di lantai 3A di pusat perbelanjaan yang sering disebut Pelangi ini. Di tempat ini Anda bisa memilih makanan ringan maupun berat, makanan domestik maupun western.

Ada puluhan menu yang bisa Anda pilih, mulai sop buntut, soto, ayam bakar, mie goreng, aneka pindang, chicken steak mandarine sauce, cordon bleu, bahkan nasi goreng tek-tek pun bisa dipesan di sini.

Susy Andriyani, Supervisor Koki Cafe mengatakan, Koki Cafe memang ingin memberikan sajian yang lengkap pada pengunjung. Tujuannya, pengunjung lebih banyak pilihan varian menu.

Namun Koki Cafe memiliki dua menu andalan yang sering ditawarkan kepada pembeli yaitu pindang  ikan patin dan mie celor. “Menu utama yang sering ditawarkan dan dipesan memang masakan khas Palembang, seperti pindang patin dan mie celor,” ujar Susy.

Susy bercerita, Koki Cafe memang didirikan untuk mengenalkan masakan khas Palembang ke warga ibukota. Selain dua menu tersebut, tersedia masakan khas Palembang lainnya, seperti pindang udang, pempek, laksa, cemplungan, ataupun lenggang.

Nah yuk kita cicip dua menu andalan Koki Cafe. Pertama, mie celor. Makanan khas Palembang  berupa hidangan mie ini paling enak disajikan panas-panas. Bahan utamanya adalah mie kuning yang berukuran besar layaknya mie aceh atau mie soba dari Jepang. Mie ini disiram dengan dengan kuah kental yang terbuat dari kaldu udang.  

Mie kuning berkuah kaldu udang ini dilengkapi dengan touge, potongan udang, irisan telur rebus, dan taburan daun bawang seledri.

Makanan ini yang memiliki nuansa warna kuning, putih,  dan hijau memang tampak sedikit pucat. Namun, ketika kuah kental itu itu diseruput. Rasa gurih dan segar langsung meruap di tenggorokan. Kaldu udangnya nendang sekalipun potongan udang yang tampak di piring tak begitu banyak.

Kunci dari masakan satu ini memang terletak pada kuahnya. Masakan ini sangat mengandalkan udang untuk menimbulkan citarasa. Maklum, masakan ini minim bumbu dasar, hanya merica dan garam. Gurihnya kaldu udang berasal dari potongan udang di bagian kepala. Kaldu itu dicampur dengan santan encer yang dicampur dengan tepung terigu.

Mie celor andalan Koki Cafe memiliki tingkat kekenyalan yang pas untuk digigit. Rasanya pun gurih. Terasa sekali telurnya. Klop diadu dengan kuah kental kaldu udangnya.

Anda akan menikmati sensasi krenyes-kreyes dari touge berukuran panjang dalam setiap sendok kuahnya. Bila tidak merasa cukup puas dengan sensasi segar dan pedas dari merica, Anda bisa menambahkan sambal cabe hijau.

Sepiring mie celor ini bisa dinikmati dengan harga Rp 38.000.  Porsi mie celor sangat pas, cukup membuat kenyang perut yang keroncongan.


Tak ada bumbu rahasia
Menu andalan kedua adalah pindang ikan patin. Berbeda dengan mie celor yang memiliki nuansa berwarna pucat, pindang patin memiliki warna sajian yang menggiurkan. Kuahnya berwarna kuning kemerahan.

Dalam semangkok pindang patin tersaji dua potong ikan patin, yaitu bagian ekor dan rahang. Pelengkap masakan tersebut berupa potongan nanas seukuran dadu, potongan ketimun yang diiris memanjang, potongan tomat cherry, dan daun kemangi. Tampilan warnanya sungguh cantik.  

Lalu, apakah rasanya sesuai tampilannya yang menyegarkan mata?  Slurrpp, lidah Anda akan langsung merasakan sensasi pedas yang menyegarkan. Aroma dan paduan rasa rempah begitu kuat menyeruak.

Aroma serai dan lengkuas yang muncul akan menggerakkan tangan Anda untuk menyendok bagian ekor patin yang mengkilat berwarna gradasi hitam ke putih. Nyam, nyam, pas sekali daging patin diadu dengan kuah merah yang memberi rasa pedas cabai rawit yang sangat terasa sekali.

Potongan-potongan nanas, ketimun, dan tomat cherry memberikan rasa segar ketika diadu dengan kuah pindang. Semangkok pindang patin, bisa juga ditambahkan dengan sepiring nasi hangat yang masih mengepulkan uap.

Sekalipun ikan patin terkenal memiliki duri yang besar dan hampir jarang duri lembutnya, Anda tetap harus tetap berhati-hati memakannya. Jangan sampai kenikmatan Anda terganggu hanya karena menelan duri ikan. Di Koki Cafe, seporsi pindang ikan patin ini dihargai
Rp 42.000.

Susy mengatakan, menu-menu yang ditawarkan di Koki Cafe tidak menggunakan bumbu rahasia. Hampir semua bumbu adalah yang biasa dipakai di dapur. “Namun untuk bahan baku menu tentu kami memakai yang berkualitas,” kata perempuan berkacamata ini.

Untuk minuman, Anda juga akan dimanjakan dengan aneka jenis pelepas dahaga. Ada berbagai jenis sajian kopi, jus buah, aneka es, dan aneka sajian teh. “Di sini kami tak menyajikan minuman khas Palembang, tapi ada jenis minuman yang bisa dipilih sesuai selera,” kata Susy yang sekitar tujuh bulan bergabung di Koki Cafe.

Mungkin Anda bisa menjajal green lantern. Ini merupakan jus sawi yang dicampur dengan potongan buah nanas. Rasanya, boleh juga untuk mendinginkan tenggorokan. Rasa nanasnya sangat mendominasi jus ini. Harganya? Anda tinggal menyiapkan Rp 29.000 untuk segelas ukuran jumbo.

Tertarik untuk icip-icip? Jangan lupa, karena berada di mal, jam buka Koki Cafe mengikuti mal tersebut, dari 9 pagi hingga 10 malam.     


Koki Cafe
Lantai 3A, Plaza Semanggi, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan
Koordinat GPS: -6.220283, 106.814619

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi

Terbaru