Ini 8 sebab airbag gagal mengembang

Kamis, 16 November 2017 | 21:15 WIB   Reporter: Hasbi Maulana
Ini 8 sebab airbag gagal mengembang


KECELAKAAN KENDARAAN - JAKARTA. Kabar kecelakaan yang menimpa Ketua DPR Setya Novanto, Kamis petang (16/11) di Jakarta Selatan, mengundang tanda tanya banyak netizen. Sebagian pertanyaan itu menyangkut fitur keamanan mobil, khususnya airbag.

Meski sampai ketika artikel ini ditulis belum ada keterangan resmi tentang penyebab dan kondisi mobil yang ditumpagi Setya begitu kecelakaan terjadi, sebagian orang segera berdiskusi tentang kemungkinan airbag gagal mengembang.  

Airbag atau balon udara adalah salah satu perangkat keselamatan yang memiliki tujuan untuk meminimalisir cidera ketika terjadi kecelakaan. Perangkat keselamatan ini akan melindungi beberapa bagian tubuh, terutama seperti bagian kepala dan dada.

Fasilitas airbag saat ini terdapat pada berbagai jenis mobil, dari yang harganya "ekonomis" sampai yang harga selangit. Pada mobil dengan harga ekonomis, airbag biasanya ditempatkan pada kemudi dan ada pula pabrik yang menempatkannya pada kemudi dan dasbor.

Meski sudah menjadi perangkat keamanan standar, memang masih terbuka memungkinan airbag tidak mengembang ketika terjadi kecelakaan. Situs pameran otomotif indonesianmotorshow.com pernah menulis tentang 8 situasi dan kondisi yang mungkin menyebabkan airbag gagal mengembang.

1. Benturan dari samping. Untuk mobil yang tidak memiliki airbag di pilar B, maka airbag tidak akan mengembang. Misalkan bagian mobil yang ditabrak samping pintu atau tengah.

2. Tabrak dari Belakang. Hal ini biasanya terjadi dikondisi jalan tol dan ditabrak dari arah belakang.

3. Mobil terguling. Ketika kecelakaan dan mobil terguling-guling, benturan yang umum terjadi adalah antara sisi samping mobil atau bagian atas-bawah mobil.

4. Tabrak sesuatu. Contohnya adalah menabrak tiang. Jika titik tumbuk tidak dekat dengan sensor maka airbag tidak akan mengembang.

5. Tabrak objek tinggi. Contoh kasusnya adalah mobil sedan yang menabrak bagian belakang truk sehingga kap mesin masuk ke kolong truk.

6. Tabrakan beruntun. Jika tabrakan frontal, airbag masih mungkin mengembang. Sementara jika hanya mengenai bagian samping bemper depan, airbag ada kemungkinan tidak mengembang.

7. Objek bergerak. Menabrak mobil bagian depan yang sedang bergerak, memungkinkan airbag tidak mengembang.

8. Kecepatan di bawah ketentuan. Airbag dirancang untuk mengembang ketika mobil berada di atas kecepatan 25 km/jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru