Ini cara kurangi kalori di pizza

Rabu, 30 September 2015 | 17:25 WIB Sumber: Kompas.com
Ini cara kurangi kalori di pizza


JAKARTA. Bagi pecinta jenis masakan Italia, sepotong pizza bisa terlihat begitu menggoda.

Menghabiskan selembar pizza tampaknya bukanlah sebuah dosa besar, walau sebenarnya jumlah kalori dalam selembar pizza bisa mencapai 270 kalori.

Hampir mirip dengan kalori seporsi nasi goreng polos dengan jumlah kalori 259 kkal.

Padahal, rata-rata orang yang memakan pizza tak cukup hanya 1 lembar, rata-rata menghabiskan 2-3 lembar pizza dalam satu kesempatan.

Meski begitu, di Amerika, Eropa, bahkan Asia, pizza sudah menjadi salah satu menu utama bahkan kudapan yang begitu banyak peminatnya.

Dikutip dari MSN.com, Ted Allen dan tim peneliti dari Popular Science mencoba menghitung jumlah kalori pada pizza dan menemukan strategi untuk membuat jumlah kalori dalam 1 lembar pizza tak sebesar jumlah kalori sepiring nasi goreng.

Mereka mendapati, menghilangkan minyak pizza terlebih dahulu dengan tisu atau sapu tangan bisa mengurangi kalori pizza sebanyak 50 kalori.

Dr. Roshini Raj kepada CNN juga menyatakan, “Menyerap minyak dalam 1 lembar pizza dengan tisu atau sapu tangan mungkin hanya bisa mengurangi 35 sampai 50 kalori. Tidak banyak. Namun bila Anda memakan beberapa lembar pizza, itu akan sangat membantu, bukan?”

Raj memberi gambaran, misalnya saja dalam 1 potong pizza terdapat 270 kalori.

Bila menggunakan tisu bisa mengurangi hingga 35 kalori, maka bila Anda memakan 3 lembar sekaligus, kalori yang terbuang adalah 105 kalori, bahkan bisa mencapai 150 kalori bila minyak pada pizza benar-benar terserap.

Dan bila dalam setahun ada 100 lembar pizza yang Anda makan, maka jumlah kalori yang terselamatkan ialah sekitar 3.500 hingga 5.000 kkal per tahunnya, atau hampir setara dengan 1 kilogram lemak.

Namun, strategi ini ternyata menuai kontroversi di kalangan pecinta pizza.

Sebab, saat menggunakan tisu atau sapu tangan, sedikit banyak akan membuat rasa pizza berkurang karena saus atau keju bisa saja menempel pada tisu.

Namun, ini adalah sebuah pilihan. Semua kembali ke konsumen, menjadikan pizza lebih sehat atau tetap membuat sebuah pizza sebagai pemanja lidah dalam sesekali waktu.

 (Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru