TOKOH - Pemerintah memastikan, cuti bersama Lebaran tahun ini tetap tujuh hari, lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Kabar menggembirakan tentunya buat pekerja, termasuk Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Keuangan.
Namun, Hari Raya Idulfitri juga jadi momentum bagi asisten rumahtangga (ART) untuk mengajukan cuti panjang. “Cuti bersama dan libur Lebaran, artinya, ART tidak ada,” ungkap pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 30 November 1968, ini.
Tentu, ketiadaan ART membuat Kunta dan keluarganya bakal kerepotan urusan domestik rumahtangga, seperti membersihkan rumah dan mencuci pakaian. Untuk itu, dia dan keluarganya segera mudik selepas ART pulang ke kampung halaman. Setiap Lebaran, ia mudik ke rumah mertuanya di Bandung.
Saban pulang ke rumah orangtua sang istri, Kunta selalu menyetir sendiri. “Di luar libur Lebaran, saya juga biasa ke Bandung menyetir sendiri. Karena rumah saya sebetulnya ada di Bandung, di Jakarta saya tinggal di apartemen,” bebernya.
Setelah silaturahmi dengan keluarga di Bandung, biasanya Kunta dan keluarga berwisata. Tahun ini, ia berencana jalan-jalan ke Banyuwangi. Sehari setelah Lebaran, dia akan terbang dan menyambangi Kawah Ijen bersama istri dan anaknya.
Banyuwangi jadi pilihan pemilik gelar Phd dari University of Canberra ini lantaran daerah itu kelak jadi salah satu tujuan wisata bagi para peserta Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali pada Oktober mendatang. Dia mendengar dari panitia yang melakukan survei ke Banyuwangi, bahwa tempat wisata di ujung Timur Jawa tersebut bagus-bagus dan indah-indah.
Kunta berencana pelesiran selama tiga hari. “Pulang ke Jakarta, besok paginya ART sudah pulang. Jadi, pergi jalan-jalan sekaligus lari dari kenyataan, kalau tidak ada ART, tidak ada yang cuci baju. Kalau jalan-jalan, kan, cuci di londri di penginapan saja, ngapain repot cuci,” katanya tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
