Mari merasakan olahan khas Pekalongan

Selasa, 24 Maret 2015 | 15:17 WIB   Reporter: Surtan PH Siahaan
Mari merasakan olahan khas Pekalongan

ILUSTRASI. Booth Zyrex pada pameran teknologi informasi dan komunikasi Indocomtech di Jakarta Convention Centre, Rabu (22/6/2022).


Batik. Inilah sesuatu yang paling identik dengan Pekalongan, kota di pesisir Utara Jawa. Batik pekalong-an bahkan mendunia lantaran motifnya yang indah dan mengandung nilai seni tinggi.

Tapi, tahukah Anda kalau Pekalongan juga menyimpan harta karun yang sebenarnya tidak kalah dengan batik, yakni kekayaan kulinernya. Nasi megono yang wangi, tauto yang segar, hingga sotong atau blakutak yang empuk dan gurih adalah sedikit dari deretan masakan khas kota di Jawa Tengah ini yang rasanya juara.

Untuk merasakan aneka kuliner Pekalongan, Anda enggak perlu datang ke banyak kedai. Bagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, cukup merapat ke daerah Gading Serpong, Tangerang, tepatnya ke Bumbu Pekalongan. Kedai ini menyajikan beragam masakan Pekalongan yang rasanya autentik.

Memang, kedai tersebut baru beroperasi sekitar dua tahun lalu, namun respons masyarakat sangat positif. Hampir tiap hari kedai yang buka dari jam sepuluh pagi sampai setengah sembilan malam ini padat oleh pengunjung. Apalagi di akhir pekan, pengunjung harus antre untuk mendapat giliran makan di tempat. Padahal, kapasitas kedai yang menghuni ruko satu lantai di Berryl 3 Jalan Kelapa Gading Selatan ini lumayan besar, sanggup menampung 60 pengunjung sekaligus. Oh, iya, sebagai patokan, letak Bumbu Pekalongan dekat dengan Sekolah Terpadu Pahoa.

Meski menempati ruko, nuansa Pekalongan di kedai ini benar-benar kental, mulai logat bicara pelayannya yang medok, wangi tauco yang seliweran di hidung, bangku dan meja yang terbuat dari kayu, hingga kalender yang ramai di dinding. Betul-betul mengingatkan Anda dengan gaya warung rakyat di kota pesisir ini.

Yuk, mulai icip-icip. Sebagai pembuka, bolehlah Anda pemanasan dulu dengan teh dalam kemasan gelas plastik cap Bandulan asli Pekalongan. Silakan ambil sendiri di lemari pendingin yang terletak di dekat meja kasir. Kesegaran dan wangi tehnya bisa meningkatkan mood untuk makan.

Soal makanan, kedai ini menyediakan hampir semua masakan Pekalongan. Totalnya ada 10 jenis, seperti ayam goreng bumbu pekalongan, pecak udang dan cucut, tauto peka-longan, sriping goreng, sotong item, tahu sumpel, nasi megono, dan garang asem pekalong-an. Sekadar saran, sebaiknya pesan masakan andalan kedai milik Evi Aryanto ini, yaitu nasi megono, sriping goreng, ayam goreng bumbu pekalongan, dan sotong item.

Secara penyajian, kedai tersebut ingin menyajikan makanan semirip mungkin dengan aslinya. Nasi megono, misalnya, adalah buntelan daun pisang yang berisi nasi putih yang dicampur kukusan nangka, parutan kelapa, dan rajangan bunga kecombrang. Baru saja daun pisang dibuka, wangi kukusan yang kadang terselip daun jeruk meruap dengan halus. Kelir megononya cokelat muda, serasi dengan nasi pulen yang putih bersih. Ukuran nasi megono pun disesuaikan penyajian aslinya. Kira-kira sekepal tangan orang dewasa.

Lain lagi dengan sotong item. Kudapan ini mirip dengan blakutak ala Cirebon. Sotong alias cumi dimasak dengan tintanya sehingga warnanya hitam legam, sedikit menyeramkan. Tapi, dari wanginya saja sudah memberikan sinyal rasa gurih dan pedas yang tajam.

Nah, ayam goreng bumbu pekalongannya menggunakan ayam kampung. Warnanya cokelat matang. Cuma yang istimewa, khusus untuk masakan ini diberi tambahan sambal terasi yang masih segar, baru dibuat ketika ada pesanan.

Resep nenek

Suapan pertama, tentu untuk nasi megono. Rasa nasinya pulen dan manis, sementara tekstur megononya lembut dan garing pada nangkanya. Yang paling nikmat, pastinya sensasi gurih pedas pada megono yang berpadu dengan wangi sereh dan bunga kecombrang yang padat di mulut. Jejak jejak rempah, seperti kunir dan cabai, pun terasa di tiap suapan. Rasanya betul-betul jempol.

Hanya, rugi rasanya mengudap nasi megono tanpa sotong item. Tekstur sotong racikan kedai ini empuk. Sekali koyak dengan sendok, sotong terbelah dua. Begitu digigit, sotongnya empuk, tidak liat. Meski dimasak dengan tinta, sotong khas Pekalongan disajikan kering. Tapi, tidak mengurangi kenikmatan campuran bumbu kunci yang dimasak dengan tinta sotong. Rasa gurih pedas mendominasi, dengan wangi rempah yang kuat, tidak amis.

Jika mulut sudah kosong, sambar ayam goreng bumbu pekalongan. Meski ukurannya relatif kecil, ayam kampungnya cukup empuk dan gurih. Kenikmatannya makin keluar jika daging ayam dicocol dengan sambal terasi yang tersaji di piring kecil. Wangi terasinya cukup kuat. Dan, jangan terlalu remeh dengan sambal terasinya. Walau hanya sedikit, rasa pedasnya lumayan galak.

Kalau belum puas, masih ada sepiring kecil sriping atawa kerang kampak. Meski digoreng, tekstur kerangnya tetap empuk, tidak garing total. Walhasil, gigi masih merasakan kenyal panganan ini. Rasanya gurih dengan sisipin sensasi crispy pada bagian kerang yang mengering. Sriping juga cocok dikudap sama sambal terasi, lo.

Meski bukan orang Pekalong-an, Rifki Akbar cocok dengan masakan kedai ini. Warga Bekasi ini paling doyan nasi megono. “Awalnya saya kira oncom. Nasinya wangi,” ujar dia.

Evi bilang, seluruh resep masakannya merupakan warisan dari neneknya, pemilik kedai di daerah Krimunan Pekalongan yang  bernama Rumah Makan Djony. Kedai itu sekarang dikelola orangtua Evi. Untuk menghasilkan rasa yang autentik, semua bumbu kunci dibuat di Pekalongan lalu dikirim dalam keadaan beku. “Di sini tinggal  kukus dan campur,” katanya.

Agar rasanya tidak berubah, Evi juga mendatangkan semua bahan baku dari Pekalongan, mulai dari tepung beras, kecap, hingga terasi. Dia bahkan lebih memilih meniadakan sejumlah masakan jika persediaan bumbu atau bahan baku kosong. “Rasa masakan akan berubah jika memakai bumbu atau bahan baku lain,” ujarnya.

Untuk menebus seporsi ayam goreng bumbu pekalongan, Anda mesti mengeluarkan uang Rp 23.000. Kemudian, banderol harga cumi item Rp 23.000 per porsi, nasi megono Rp 6.000 sebungkus, dan sriping Rp 20.000 seporsi.

Untuk minuman, kedai ini punya minuman khas, es mangga serut seharga Rp 10.000 per gelas. Yang hangat juga ada: teh poci Rp 13.000 pas.

Bumbu Pekalongan
Ruko Beryl 3 No. 36, Jl. Kelapa Gading Selatan, Gading Serpong, Tangerang
Koordinat GPS:
S6024.4763’ - E106063.6760’

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can

Terbaru