Berhemat dengan membeli perabot secara paket

Senin, 30 Januari 2012 | 11:06 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 23 - 29 Januari 2012

Industri properti yang kembali bersinar menjadi berkah bagi pengusaha mebel. Pengembangan hunian-hunian baru, baik berupa rumah yang menjejak tanah maupun apartemen, ikut meningkatkan kebutuhan perabot yang baru.

Tak aneh, bisnis penjualan mebel seperti tak pernah sepi. Selain selalu dibutuhkan, model maupun gayanya semakin berkembang. Malah, selain mengisi rumah-rumah baru, seringkali pemilik rumah juga merasa perlu mengganti beberapa perabotnya untuk sekadar berganti suasana atau mengikuti gaya yang sedang menjadi tren.

Maklum, perubahan gaya atau konsep sebuah rumah tinggal ikut memaksa sang pemilik menyesuaikan berbagai perabot pengisi rumahnya. Terlebih, jika perubahan gaya itu benar-benar total. Tidak mungkin mebel bergaya klasik mengisi rumah bergaya minimalis.

Untuk memudahkan konsumen dalam memadupadankan atau memilih perabot, kini banyak produsen mebel menawarkan berbagai perabot rumah dalam sistem paket. Misalnya, bedroom set yang terdiri dari tempat tidur, lemari, nakas, dan meja rias dengan ornamen yang seragam. Alhasil, ruang tidur pun akan tampak kompak oleh sentuhan desain yang serupa.

Seperti terlihat dalam pameran mebel yang digelar di Jakarta Convention Center, 14 Januari hingga 22 Januari lalu, Westwood, produsen mebel asal Jakarta, menawarkan paket untuk ruang tidur. Paket ini mencakup sebuah ranjang berukuran 200 sentimeter (cm) x 180 cm, lemari tiga pintu, satu meja rias, dan dua unit nakas. Harga satu set perkakas itu Rp 35 juta.

Westwood mematok harga yang relatif tinggi ini lantaran menggunakan bahan baku kayu jati utuh. Nelly Rosylawati, Manajer Pemasaran Westwood bilang, saat ini, untuk mendapatkan kayu dengan kualitas yang bagus sangat susah. Harga kayu pun terus merangkak naik.

Menurut Nelly, selain bedroom set, Westwood juga menawarkan beragam paket perabot mebel untuk mengisi ruang makan dan ruang keluarga. “Tapi, yang paling banyak dicari adalah paket untuk ruang tidur,” tuturnya.

Meski telah dikemas dalam paket, pembeli tetap bisa menambah dengan jenis mebel lainnya. Namun, mereka harus sabar menunggu. Soalnya, Westwood tak menyediakan barang ready stock, sehingga konsumen harus menunggu sekitar dua bulan untuk mendapatkan perabot idaman.

Selain itu, proses pembuatan perabot itu cukup lama lantaran Westwood hanya mengandalkan keahlian tangan (handmade). “Kami tak menggunakan mesin, semua dikerjakan dengan tangan,” terang Nelly. Apalagi, dalam proses finishing atau penyelesaian akhir, seringkali Westwood menambahkan sentuhan seni, sehingga meski berkesan minimalis, perabot tetap terlihat lebih bernilai.

Nelly menyarankan pembeli berbelanja mebel dalam paket, ketimbang membeli secara satuan. Tujuannya, supaya konsumen bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Pasalnya, bila membeli secara satuan, konsumen hanya mendapat potongan harga sekitar 5% hingga 10%. Sedangkan, rabat yang ditawarkan dalam pembelian paket bisa mencapai 20%.

Berbeda dengan Westwood yang menawarkan mebel berbahan kayu jati, Albatros mengemas paket furnitur dengan menggunakan kayu solid yang sering disebut medium density board (MDF). Harga bahan baku kayu jenis ini lebih murah ketimbang kayu jati utuh.

Albatros menyediakan pilihan paket, mulai dining set, living set, hingga bedroom set. Harga yang ditawarkan tiap paket ini mulai Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. Hery Mulyana, staf pemasaran Albatros, menyebutkan bahwa harga paket di kisaran itulah yang banyak diminati pelanggan. “Kalangan atas biasanya memilih produk Albatros dengan harga paket di atas Rp 20 juta,” ujarnya.

Menurut perhitungan Hery, dengan membeli perabot secara paket, konsumen bisa berhemat hingga 10% ketimbang membeli secara satuan.
Hery juga menambahkan, banyak pelanggan memburu produk Albatros karena bentuknya simpel, minimalis, tapi tetap memperlihatkan kesan elegan.

Untuk memuaskan pelanggannya, Albatros juga memenuhi pesanan khusus. Namun, konsumen harus mau menunggu antara dua bulan hingga tiga bulan. “Untuk pemesanan ini, pelanggan harus membayar uang muka sebesar 20%,” kata Hery.

Selain untuk ruang tidur, ruang tamu, dan ruang keluarga, penjualan dalam bentuk paket berlaku pula untuk produk kitchen set pengisi ruang dapur. Metric, misalnya, menawarkan solusi pengisian perabot dapur, mulai desain hingga pembuatan mebelnya.

Maklum saja, banyaknya kegiatan dan peralatan memasak di sebuah dapur menuntut perencanaan yang benar-benar matang untuk membuat perabot dapur. Tujuannya, tentu saja, agar tak mengganggu atau mendukung kegiatan memasak sang pemilik rumah.

Produsen kitchen set yang produknya sering muncul dalam acara masak-memasak ini sejak awal memang berkonsentrasi pada urusan mebel dapur. Bahkan, boleh dibilang, Metric sudah identik dengan pantry.

Meski begitu, perusahaan yang berdiri pada 1994 ini akhirnya merambah produk mebel lain. Sebab, seiring pelanggan bertambah, ada juga yang meminta perabot rumah lainnya. Akhirnya, Metric juga membuat perabot sesuai permintaan pelanggan. “Kini, kami juga membuat wardrobe dan TV cabinet,” ujar Hilal Salim Naji, desainer dan pemasar eksekutif Metric.

Sama seperti Westwood, Metric tak menyediakan stok mebel yang bisa langsung diboyong pembeli ke rumah. Maklum, ukuran, bentuk, dan kebutuhan kitchen set di tiap rumah tidak sama. Oleh karena itu, hal pertama yang dilakukan Metric ketika mendapat pesanan dari pelanggan adalah berkonsultasi soal kebutuhan serta pengukuran ruangan. Baru berikutnya Metric membuat desain yang cocok dengan spesifikasi dan keinginan konsumen.

Untuk menggarap seperangkat kitchen set, Metric membutuhkan waktu cukup lama. Hilal bilang, untuk sebuah pantry, waktu pembuatan bisa sekitar empat bulan. Rentang waktu itu sudah termasuk proses produksi selama tiga bulan.

Harga seperangkat kitchen set pun baru bisa ditentukan setelah proses desain rampung. Dari beberapa kitchen set yang diusung dalam pameran mebel pekan lalu, rata-rata banderol harganya berkisar antara puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Khusus perabot di ruang keluarga, wardrobe, Metric menggunakan bahan MDF. Namun, untuk area pantry yang lebih banyak bersentuhan dengan air, Metric memakai bahan yang lebih tahan air. Semua material yang menjadi bahan baku produknya diimpor dari Singapura, Taiwan, dan Jerman. Hanya pengerjaan yang dilakukan di Indonesia.

Paket kamar anak

Tak hanya perabot untuk ruang-ruang formal yang harus tampil cantik dan mendukung kegiatan penghuni, mebel di kamar anak juga perlu disiapkan dengan baik.

Maklum, banyak orang tua juga ingin mendandani kamar sang buah hati dengan cantik. Ya, dengan perabot sesuai usianya, mereka ingin memaksimalkan imajinasi anaknya.

Pengusaha pun menangkap peluang dengan menyediakan mebel ruang tidur anak dalam paket. Salah satunya adalah CV Sinar Mulia Furniture.
Tak berbeda jauh dengan komposisi kamar dewasa, kamar anak-anak tak hanya membutuhkan ranjang dan kasur. Dalam satu paket ini, Sinar Mulia juga menyiapkan lemari baju, lemari buku, meja belajar, hingga meja rias.

Pembelian dalam bentuk paket bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain harganya lebih murah ketimbang membeli satuan, model dan desainnya bisa serasi dengan perabot lainnya. “Sistemnya sama seperti produk dewasa, hanya karakternya yang berbeda,” ujar Riri, staf pemasaran Sinar Mulia.

Salah satu bedroom set kamar anak yang ditawarkan Sinar Mulia adalah model Zebra. Perabot ini terdiri dari ranjang satu anak, satu lemari tiga pintu, meja belajar, meja rias, dan sebuah nakas. Paket ini dibanderol seharga Rp 13,2 juta. Jika harus membeli satuan barang, total biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 18 juta.

Sinar Mulia juga memajang model Benteng. Model ini memiliki ranjang yang menyatu dengan meja belajar. Di atas meja belajar, bisa dimanfaatkan sebagai tempat bermain anak dengan ornamen seperti benteng pertahanan.

Paket Benteng ini dijual dengan harga Rp 13,6 juta. Harga itu jauh lebih murah ketimbang hitungan per satuan yang total nilainya mencapai Rp 17 juta.

Warna-warna ceria juga menjadi pilihan untuk kamar anak. FA Furniture, misalnya, menawarkan mebel berwarna cerah sesuai dengan jiwa anak yang ceria. Mereka menyediakan perabot mebel untuk anak berusia tiga tahun hingga 13 tahun. Bahan yang dipakai untuk perabot ini adalah kayu jenis MDF. Supaya lebih aman sebagai mebel anak, FA menggunakan cat non-toxic untuk finishing.

Pemilik FA Furniture, Stefanus Sriwijaya mengatakan, banderol harga satu set perabot kamar anak ini mulai Rp 7 juta. Dengan harga itu, pembeli akan mendapatkan bedroom set, mulai tempat tidur, lemari, nakas, dan meja belajar. Pembeli juga bisa memesan secara khusus spesifikasi mebel.

Untuk pemesanan, pembeli pun harus membayar uang muka sebesar 50%. Lantas, Stefanus menjamin, waktu pengerjaan bisa mencapai sekitar tiga minggu. Setelah pembayaran lunas, barang segera dikirim. Kini, FA Furniture sudah mengirim produknya ke Singapura dan Brunei.

Siap belanja perabot?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru