Pesona pantai Bajul Mati dan sihir Goa Cina

Jumat, 01 Maret 2013 | 07:15 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 25 Februari - 3 Maret 2013
Pesona pantai Bajul Mati dan sihir Goa Cina

ILUSTRASI. Panel kayu dapat memberi beragam kesan berbeda pada dinding rumah. Foto: Instagram @craftaxissg


Daya tarik Malang tidak hanya daerah pegunungan dengan udara sejuk. Kabupaten di Jawa Timur ini juga menawarkan panorama pantai selatan yang menawan.
Deretan pantai di wilayah selatan Malang berkarakter khas pantai selatan: pasir putih, air laut yang bening, dan ombak besar.

Malang setidaknya punya duapuluhan pantai berkarakter semacam itu. Contohnya Pantai Bajul Mati dan Goa Cina. Memang, nama kedua pantai ini tidak sepopuler pantai lain di Malang, seperti Balekambang, Sendang Biru, dan Kondang Merak. Tapi, Bajul Mati dan Goa Cina tak kalah indah.

Letak kedua pantai ini tidak terlalu jauh. Jarak antara Pantai Bajul Mati dan Goa Cina sekitar 2 kilometer. Hanya saja, dari Kota Malang, Anda butuh dua jam perjalanan darat dengan jarak tempuh 83 kilometer untuk sampai di sana.

Jika tidak membawa kendaraan pribadi dari Kota Malang, sekadar saran, lebih baik Anda menyewa mobil. Tarifnya rata-rata Rp 400.000 - Rp 450.000 per hari, termasuk honor sopir dan bahan bakar.

Tapi, sebenarnya rute menuju Pantai Bajul Mati dan Goa Cina sangat mudah dan tidak membingungkan. Dari Kota Malang, Anda hanya  mengambil arah ke Sumbermanjing. Cuma, karena letak kedua pantai ini lumayan jauh, sebaiknya Anda berangkat pagi-pagi benar, agar bisa menikmati perjalanan yang sejuk serta relatif lancar.

Kontur jalan berkelok yang cuma pas buat dua kendaraan saat berpapasan akan menyambut Anda begitu memasuki Kecamatan Dampit. Meski kondisi jalan relatif mulus dengan pohon-pohon rindang di kanan-kiri jalan serta sesekali tebing, jalan berkelok ini pasti menjadi momok bagi yang punya kebiasaan mabuk darat.

Begitu masuk Kecamatan Sumbermanjing Wetan, ada tiga jalan yang bercabang. Tapi, jangan bingung, ambillah jalan yang ada di tengah, dengan berpanduan papan penunjuk ke arah Pantai Goa Cina.

Pantai Goa Cina adalah destinasi pertama yang akan Anda lalui, baru setelahnya Bajul Mati. Namun, jika ingin praktis, Anda bisa menuju Pantai Bajul Mati terlebih dahulu, baru kemudian menuju ke Goa Cina, hingga bisa langsung pulang ke arah Malang.

Jembatan memukau

Sebelum memasuki area Pantai Bajul Mati yang terletak di Kecamatan Gedangan, Anda bakal menjumpai jembatan sepanjang 90 meter dengan bentuk setengah lingkaran. Baik ukuran maupun desain strukturnya memukau karena melintang di atas kali yang lebar, dengan pemandangan bukit-bukit karang dan lautan. Lokasi ini merupakan favorit para wisatawan untuk berfoto.

Tak sampai 10 menit dari jembatan tersebut, Anda sudah tiba di Pantai Bajul Mati yang berarti buaya mati. Tapi, sejarah nama pantai ini bukan lantaran pantai ini pernah dipenuhi buaya mati, lo. Nama Bajul Mati mengacu deretan bukit dan karang di pantai ini yang kalau diperhatikan mirip buaya.

Pantai Bajul Mati masih dikelola ala kadarnya oleh penduduk dan pemerintah daerah setempat. Mereka pun baru mengelolanya sejak 2011 lalu. Saat masuk pantai ini, Anda akan dipungut retribusi sebesar Rp 4.000 per orang. Tapi, warung yang menjual makanan dan minuman sedikit.

Ketika memasuki kawasan pantai, pasir putih kekuning-kuningan yang masih bersih akan menyambut Anda. Tentu saja, bermain pasir pun akan menyenangkan. Jika tidak, memanjakan kaki dengan berjalan-jalan di atas pasir sembari menikmati pemandangan pantai tak kalah mengasyikkan.

Air laut nan bening Pantai Bajul Mati juga menggoda. Pelesiran ke pantai memang tak lengkap kalau tidak menceburkan diri ke laut. Tapi ingat, ombak di sini sangat besar dan struktur pantainya curam serta dalam. Oleh sebab itu, para pengunjung dilarang keras untuk berenang.

Tapi, ada satu spot yang aman untuk bermain air, di sebelah barat pantai, yakni pertemuan antara sungai dan laut. Aliran air di muara tampak tenang dan berwarna kehijauan. Terik matahari memantulkan cahaya keperakan yang membuat sampan nelayan yang ada di muara tampak seperti lukisan.

Yang unik dari Pantai Bajul Mati adalah, di tengah-tengah lautan terdapat semacam bukit yang menyembul dari dalam laut. Keberadaannya menjadikan wajah pantai makin menarik. Hanya, pantai ini masih sepi pengunjung. Jika berkunjung pada hari tertentu, Anda bisa menikmati upacara adat Grebeg Kopat.

Terpisah karang

Puas menikmati keindahan Pantai Bajul Mati, tujuan berikutnya adalah Pantai Goa Cina. Jalan masuk ke arah pantai sedikit menyulitkan karena berupa bebatuan kasar sepanjang 800 meter. Tapi, pantai ini tetap layak Anda sambangi dengan retribusi sama dengan Bajul Mati: Rp 4.000 per orang. Kedai yang menjual makanan dan minuman cukup banyak.

Garis Pantai Goa Cina lebih lebar dari Bajul Mati dengan pemandangan yang lebih variatif. Saraswati, pengunjung dari Jakarta, menyukai dua “tema” berbeda dari pantai ini. “Satu sisi pantai pasirnya lebih kasar namun lebih nyaman untuk duduk-duduk. Sedang sisi lain berpasir halus dan bisa menatap langsung ombak besar dan pulau-pulau kecil di tengahnya,” ujar dia.

Maksud Saraswati, Pantai Goa Cina terbagi alami menjadi dua tipe, hanya terpisah oleh bebatuan atau gua karang berukuran besar. Di sekitar pantai ini juga terdapat gua yang pernah menjadi tempat bertapa seorang pertapa dari China yang akhirnya menjadi asal-usul nama Pantai Goa Cina.

Di pantai ini, Anda bebas berlarian di sepanjang pantai berpasir halus dan menatap ombak Samudra Hindia. Atau, sekadar leyeh-leyeh di atas pasir. Berjemur pun tak dilarang, asalkan Anda membawa perlengkapan yang diperlukan.

Meski air laut yang jernih begitu menggoda untuk menceburkan diri ke dalamnya, hal itu jangan Anda lakukan. Sebab, ombak Pantai Goa Cina sangat besar, jadi berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru